1. Awalnya

260 40 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Park Sunghoon bukanlah orang yang pertama datang di kelasnya pagi ini. Malah terbilang ia agak terlambat dari biasanya. Ya.. Salahkan Papanya yang memarahinya tadi sebelum ia berangkat sekolah, membuatnya terlalu lama berada di rumah.

Ia berjalan cepat menuju ke kelasnya. Sebenarnya jam masuk masih lima menit lagi, tapi Sunghoon rasanya ingin cepat-cepat masuk ke kelasnya entah mengapa.

Begitu masuk kelas, ia mendapati teman sebangkunya sudah duduk disana. Jake Shim namanya. Ia mengerutkan kening begitu melihat Sunghoon yang memasuki kelas dengan tergopoh-gopoh.

"Hei! Kau hampir terlambat, man!" ucap Jake sambil menepuk pundak Sunghoon ketika ia sudah duduk di sebelahnya, "Beruntungnya, pelajaran pertama hari ini Seungcheol Ssaem tahu."

Jake bergidik ngeri membayangkan kalau sampai Sunghoon terlambat, mengetahui bagaimana Ssaem-nya itu begitu disiplin pada muridnya.

"Damn! Kau masih merangkum buku itu?! Man, ini sudah hampir seminggu!" teriak Jake kala Sunghoon mulai mengeluarkan buku tebal dari tasnya dan mulai merangkum buku itu.

Sunghoon menghela nafasnya, "Kau tahu sendiri kan. Aku meminta komputer baru dari Papaku."

"Lalu apa hubungannya?"

"Ia memintaku merangkum buku ini dahulu."

Jake menggeleng pasrah. "You are crazy, Sunghoon. Aku akan langsung kabur kalau Daddyku memintaku begitu." Ia menggulirkan matanya, menyidir Sunghoon. "Oh ya, apa yang membuatmu hampir terlambat?" tanyanya.

"Papa memarahiku."

Jake mengernyit, "Masalah apa lagi?"

"Lomba kemarin.."

BRAK!

Pembicaraan Sunghoon dan Jake langsung terhenti ketika suara berisik datang dari arah pintu. Kelas yang awalnya ramai menjadi hening seketika karena kegaduhan itu.

Jake langsung berlari begitu mengetahui bahwa ada seseorang yang terjatuh. Mungkin ia terpeleset dan tidak sengaja menabrak pintu.

"Astaga Kim Sunoo.. Bisakah kau lebih hati-hati?" ucap Jake sambil mengulurkan tangannya untuk membantu.

Pemuda bernama Kim Sunoo itu hanya nyengir lebar seperti biasa, lalu mengusap keningnya yang terasa sakit karena habis terhantuk pintu.

Doctor, SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang