Bagian 14

7.3K 839 110
                                    

Setelah malam panjang yg membahagiakan, yaitu acara kedewasaan Cale, dimana acara itu adalah salah satu acara termegah, bahkan menyamai acara yg dibuat olah keluarga Kekaisaran.

Malam itu Cale dan ayahnya tidak pernah terlepas satu sama lain. Mereka seolah meluapkan semua rindu yg sempat tertahan. Anggota keluarga mereka yg lain juga turut bermesraan dengan pasangan ayah-anak itu. Oh, tentu saja. Mana mungkin mereka mau, kalo Cale di monopoli oleh sang ayah. Mereka sangat menolak hal itu.

Seminggu kemudian...

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi, dimana Cale saat ini sedang mempersiapkan barang-barang yg akan dia bawa menuju ke istana. Ya! Hari adalah keberangkatan para kandidat menuju ke istana Kekaisaran untuk melakukan seleksi. Dan mereka akan disana kurang lebih 2-3 bulan. Disana mereka akan mengikuti dan menjalani semua hal yg dilakukan oleh keluarga Kekaisaran. Juga mereka akan dilatih dan diajari cara menjadi pemimpin dan pendamping yg sempurna untuk sang Putra Mahkota.

Memang tidak banyak yg perlu mereka bawa. Bahkan mereka tidak perlu membawa apapun sebenarnya, tapi jika ada barang pribadi atau memang sangat penting, ataupun mereka ingin membawa punya sendiri juga tak apa.

Setelah selesai berkemas, Cale saat ini berada di depan kediaman utama. Menunggu kereta Kekaisaran yg akan menjemputnya sekaligus berpamitan pada keluarga nya.

"Ingat, kamu harus jaga kesehatan! Ibu tidak mau saat kau kembali kau malah menjadi kurus. " Ucap sang ibu.

"Jaga dirimu! Jangan biarkan orang-orang itu(pelayan dan Orang-orang yg bekerja di istana) mempermalukan mu. Ingat derajatmu lebih tinggi daripada mereka. " Jelas sang kakak sulung.

"Ini obat-obatan dan ramuan buatan ku sendiri, siapa tau ini akan berguna nantinya. " Ucap Algenisa sambil memberikan satu kotak sedang penuh obat-obatan. Cale menerima nya. Ya, selain nona dari keluarga kaya, alge juga turut dalam bidang kedokteran dan kemiliteran.

"Kakak! Ini buah-buahan dari kebun yg aku rawat. Mereka sangat manis, kau pasti suka. Ini untuk cemilan saat kau diperjalanan. "-Lily.

Cale mengambilnya dan mengucapkan terimakasih.

" ini beberapa buku mantra yg aku punya, dan beberapa adalah mantra buatan ku sendiri. Walau element sihir mu kuat, kau masih harus berlatih dan butuh beberapa mantra juga sihir pendukung. Ini akan membantu. " Vallian memberikan beberapa buku mantra.  Ya. Vall adalah salah satu penyihir berbakat  Kekaisaran Vermon.

"Ini pena dari darah Phoenix. Kau bisa menggunakan untuk menulis surat, bahkan surat rahasia. Tulisan yg kau tulis dengan ini tidak akan bisa dilihat oleh orang lain, kecuali oleh orang yg kau tuju. Ini akan membantu kau suatu saat. Untuk sekarang aku berikan dua. " Erden memberikan kotak persegi panjang yg didalamnya terdapat 2 pena.

"Cale, ini! Gelang ini terbuat dari batu sihir alam, ini bisa mengontrol energi mana mu, disaat kau membuka segelnya nanti. Ini akan berguna."  Vassel.

Memang setelah acara itu, tengah malamnya mereka berkumpul di ruang khusus keluarga Caude. Dimana disana mereka menggunakannya untuk melatih atau membuka segel sihir.

Disana segel yg dibuat Vassel untuk menyegel kekuatan Cale, yaitu kekuatan dengan element kehidupan, salah satu element terkuat.

Segel tersebut memang dibuat beberapa lapis, dan semuanya sudah terbuka. Tinggal satu lagi, yaitu Segel yg akan dibuka oleh Cale. Lebih tepatnya, dia mengajak bicara sang element lalu jika Cale mengijinkan dan mereka membuat kontrak maka, segelnya sepenuhnya terlepas, tapi jika Cale tidak membuat kontrak atau tidak mengijinkan, mudahnya satu dari dua syarat itu tidak terpenuhi, mana Cale akan berkemungkinan meledak, dan itu bisa merusak tubuh penampung. Cale masih belum membukanya, dia akan membukanya nanti.

"Terima kasih ayah. "

"... Jaga dirimu! "

"Iyaaaaa, aku akan menjaga diriku sendiri. Sekarang ayah puas? "

"Hm"

Lalu Cale memeluk sang ayah. Kepalanya terbenam didada Vassel lantaran perbedaan tinggi mereka.

Vassel yg merasakan pelukan anaknya membalas pelukan tersebut tak kalah erat. Sesekali dia membubuhkan kecupan di kepala dan Dahi Cale.

Setelah acara bermesraan ayah-anak itu, yg lain juga tak kalah. Mereka juga melakukan hal yg sama seperti yg dilakukan oleh sang ayah.

Setelah selesai acara berpamitan dengan keluarga nya, Cale langsung memasuki kereta kuda yg sudah sampai. Cale berdiri di atas tangga kereta lalu memberi senyum pada keluarga nya. "Aku pamit. " Ucapnya.

"Jaga dirimu sayang. Hati-hati. Kami pasti akan merindukan mu. " Ucap sang ibu mewakili yg lain.

Setelah nya Cale benar-benar masuk kedalam kereta kuda, dan kereta tersebut segera melaju menuju istana Kekaisaran.

Setelah kereta kuda itu melaju keluar dari kediaman Caude. Yg lain segera masuk kedalam. Hanya ada Alexander dan Vassel yg masih disana.

"Aku tidak menyangka akting ayah waktu itu sangat bagus." Ucap alex pada ayahnya, tanpa melirik.

"Apa maksudmu? " Tanya Vassel.

"Iya! Akting ayah saat menampar Cale waktu itu. "

"APA?! Kapan? " Kaget Vassel.

"?. Iya, waktu aku, Vall , Erden dan ayah akan menuju ke barak Ksatria, kita berhenti di ruang makan karena mendengar keributan dan saat itu ayah menanpar Cale dengan keras. " Ucap Alexander blak-blakan.

"Seingatku kita langsung menuju barak waktu itu tanpa berhenti?. " Ujar Vassel bingung.

"Apa maksud ayah? Aku jelas masih ingat dengan baik, bahkan masih segar dipikiranku, suara tamparan waktu itu? "
Jawab Alexander yg juga mulai bingung.

Vassel terlihat berpikir keras. Seingatnya, dia benar-benar tidak menuju ruang makan waktu itu. Beberapa saat kemudian, Vassel menunjukkan raut wajah shok dengan mata yg membola.

"Alex, ini bahaya!. "

"? "

"Lucifer mengambil alih tubuhku! " Ucap Vassel.

"Kau tau? Waktu kita ingin menuju bara militer dan yg kau bilang kita berhenti di ruang makan. Sebelum itu, Lucifer menghampiri ku, dia mengatakan akan mengambil Cale jika umur 19,Cale belum punya pasangan! Dia semakin kuat sekarang! " Lanjutnya.

"Apa?! "

.

.

.

.

.

Sore harinya akhirnya Cake sampai di Istana. Dia langsung saja keluar dan mengikuti seorang pelayan yg ditugaskan menjadi pelayan pribadinya disini, Mary.

"Yang mulia, ini adalah kamar anda. Silahkan beristirahat. Saya akan kembali nanti untuk memanggil anda saat makan malam sudah siap. " Ujar Mary sopan.

"Baiklah. Terima kasih Mary. "

"Saya permisi Yang mulia. " Lalu Mary pergi.

Cale tidak masuk kedalam kamarnya. Dia lebih memilih mengelilingi istana Cavier. Yaitu istana yg digunakan para kandidat calon Ratu. Ya mereka berlima akan tinggal disana.

Saat sedang berkeliling, sebuah suara menginterupsi, kegiatan Cale melihat-lihat.

"Tuan muda Cale? " Terdengar suara lembut kan anggun memasuki gendang telinga Cale.

Cale berbalik dan melihat, seorang wanita yg memakai baju ala orang timur dengan rambut pink yg tergerai indah dengan beberapa hiasan diatasnya.

"Putri Ling-Ling. " Ucap Cale tak kalah lembut dan anggung, bahkan dalam suara Cale terdapat aura wibawa.

.

.

.

.

.

Tbc.

Akhirnya, mungkin beberapa bab lagi dah nikah anak gw🎉🎉🎉

Mana kemarin human2 yg nyumpahin bapak gula gw. Minta maap lu

pasangan sang kaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang