Comitee

5 1 0
                                    

Ruang pengurus Sekolah Helleconia kini cukup gaduh. Banyak tetua di sekolah itu yang sempat dibuat bingung karena data anak yang mereka cari malah hilang. Namun, sehari setelahnya data itu kembali dan bahkan diperbarui dengan status anak itu sudah resmi menjadi siswa Sekolah Helleconia. Bahkan Guru besar Soloman malah bingung kenapa data itu bisa berubah begitu saja tanpa ada yang mengolahnya. Di perubahan data terakhir tercatat kalau data itu diperbarui lima tahun lalu.

"Tuan, ini pasti ada campur tangan anak didik kita yang punya kemampuan di luar batas yang kita ketahui." Max, salah satu mentor senior di sekolah ini berkomentar.

"Max, data itu pun seharusnya tidak mudah dicuri, bahkan oleh anak didik kita. Nessie yang kita tahu adalah Electronic Device Hacker saja hanya bisa mengubah tampilan data. Bukan mengambilnya," koreksi Kael.

"Kalaupun data itu berubah dengan sendirinya, berarti anak itu memang benar-benar sudah ditemukan. Aku ingat ketika aku menjemput Gisella, data tentang anak itu berubah dengan status ditemukan dan resmi masuk juga ke sekolah kita ini," timpal Bianca.

"Apa yang dikatakan Bianca ada benarnya. Saat dulu aku menjemput Jeverson dan juga Javier, data anak itu berubah dengan sendirinya." Yulius menambahkan.

"Aku tahu awal mula masalah ini ada di siapa, dia satu-satunya yang mudah menyusup ke ruangan ini tanpa ketahuan ditambah kemampuan IT-nya di atas anak sektor 1 lainnya." Demian menyahut.

"Dem? Yakin?" Max agak ragu.

"Aku akan hampiri anak itu, anak itu juga sudah tahu kalau anak yang dicari adalah adiknya." Demian keluar dari ruangan dengan kemampuan teleportasinya.

Max dan yang lainnya mematung ketika mendengar penjelasan Demian tentang keterkaitan anak yang dimaksud. 

***

Jeverson mengajak Grace ke sebuah ruangan yang terlihat seperti arena. Di sana banyak tergantung target-target yang sudah rusak sebab sering digunakan untuk menguji kemampuan pengendalian elemen. Yang paling mengerikan adalah sebuah boneka besar yang terbuat dari karung. Boneka itu terbakar di bagian kepala, dan berlubang di bagian perut. Isi boneka yang berupa campuran kerikil dan juga kapas itu keluar berhamburan di belakangnya. Di sisi lain juga terdapat kayu-kayu tinggi yang punya banyak sayatan dan juga lubang bekas cabutan anak panah.

"Boneka itu pasti digunakan oleh Katharina untuk menguji pemutakhiran tangan besi miliknya, Rocket Puncher." Jeverson menjelaskan boneka yang dilewatinya.

"Ini arena latihan?" Grace memastikan. Ia cukup takut karena properti di sana banyak yang hancur dan tak terurus.

"Sesekali kau akan menguji kekuatanmu di sini. Dan di sebelah sana ada bilik battle. Bilik itu adalah tempat di mana kamu akan diuji kekuatan dengan duel. Elemen dasar yang akan diadu akan berbeda. Kamu harus tahu kelemahan lawan dari unsur elemen yang mereka punya dan kuasai," jelas Jeverson sambil menunjuk sebuah ruangan transparan di seberang tempat mereka berdiri.

Sebuah cahaya tiba-tiba muncul di depan Jeverson dan juga Grace. Mereka melompat ke belakang karena posisi cahaya kilat tadi tepat berada di depan mereka. Setelah cahaya itu hilang, ada seseorang yang muncul di sana, Jeverson yang melihat orang itu tentu hendak kabur.

"Mau kemana kamu, Valley?" ucap Demian menghentikan langkah Jeverson. "Jangan karena aku telah menganggapmu anakku sendiri, kamu bisa seenaknya pergi dari hadapanku."

Jeverson kehabisan kata-katanya. Grace yang ada di belakangnya pun hanya bisa bersembunyi di balik punggung Jeverson. Keduanya seakan tak bisa bergerak di titik mereka berdiri. Gravitasinya terlalu kuat menahan mereka. Ketika Demian menghela napas, Jeverson dan Grace langsung jatuh terduduk. mereka bersimpuh di depan Demian.

HelleconiaWhere stories live. Discover now