Aku dan kau

1.9K 198 13
                                    

Happy reading

.

.

.

"Bagaimana?" Seminggu telah berlalu dari hari Lee Jeno menyatakan keinginannya untuk memiliki Jaemin. Hari ini Jaemin sudah di hadapan pria tampan itu lagi di tempat yang sama tapi waktu yang berbeda

Tidak ada hal romantis yang Jaemin bayangkan dari pernyataan seorang laki laki kaya, Lee Jeno sangat berbeda. Ia dengan to the point menyatakan maksudnya dan memberi Jaemin waktu satu minggu untuk menerima tawarannya

"Kenapa anda menginginkan saya, bukannya masih banyak wanita cantik di luar sana yang bisa menjadi milik anda"

"Tapi tidak ada yang sepertimu, hanya kau yang aku inginkan bukan yang lain"

Jaemin tersenyum sangat tipis sekali "baiklah kalau anda bersungguh sungguh, saya menerima pernyataan anda"

Apakah ini adalah awal kebahagian Jaemin setelah berbagai penderitaan yang ia dapatkan selama ini, ya perempuan itu meyakini ini semua sebagai sebuah keberuntungannya karna telah kuat menghadapi berbagai macam cobaan hidup

Jaemin ternganga saat Jeno mengajaknya untuk tinggal di tempatnya yang cukup megah menurutnya. Di sebuah gedung apartement yang cukup tinggi, berada di lantai paling atas dan indahnya sungai Han menjadi pemandangan yang cukup indah dari dinding kaca yang membentang di salah satu sisi ruangan tersebut

"Kau menyukainya?" Jaemin mengangguk bahagia

Tangan Jeno kini melingkar di perut Jaemin untuk menandakan ke posesifannya, tubuhnya menempel pada tubuh yang lebih mungil darinya, Jeno menghirup aroma dari leher Jaemin dalam dalam, aroma yang berbeda tapi itu bukan masalah bagi Jeno asalkan wanita ini mau jadi miliknya

"Jadilah milikku seutuhnya malam ini" ucap Jeno dengan berbisik di telinga Jaemin

Jeno membalik tubuh Jaemin, meraih tengkuknya untuk mendekatkan wajah Jaemin padanya. Kaki Jaemin sedikit menjinjit untuk mengimbangi tinggi badan Jeno dan Jeno sedikit menunduk untuk meraih bibir Jaemin yang merona

Kecupan demi kecupan sebagai awal ciuman mereka, selanjutnya beralih lebih dalam dengan saling melumat bibir masing masing. Jeno tersenyum ditengah ciumannya, ternyata perempuan ini tak sepolos kelihatannya

Ciuman itu semakin panas, Jeno semakin menekan tengkuk Jaemin untuk memperdalam ciuman mereka. Jeno sudah melesakkan lidahnya untuk menyapa setiap penghuni mulut Jaemin, bergulat lidah dan saling bertukar saliva

Jeno melepas ciuman bibirnya setelah merasa Jaemin sudah sesak karna kehabisan oksigen. Ia melanjutkan dengan mengecupi setiap inci leher Jaemin, menghirup semua aroma yang keluar dari tubuh Jaemin untuk menemukan sebuah aroma yang membuatnya gila hari ini

Malam ini Jaemin merasakan sebuah sentuhan yang cukup membuatnya terbuai, bukan sentuhan yang membuatnya takut seperti waktu usianya 17 tahun. Ia melakukan penyatuan ini karna ia menginginkannya bukan sebuah paksaan seperti waktu itu

Hawa panas dari kedua tubuh yang saling menyatu itu semakin menambah kenikmatan yang mereka inginkan. Puncak dari penyatuan itu pun datang, Jeno mengecup dahi Jaemin sebagai ucapan terimakasih pada wanita itu

Obsesi vs Cinta (NominGS) ENDWhere stories live. Discover now