d u a p u l u h l i m a

1.8K 125 35
                                    

Beberapa bulan kemudian.

"Udah siap mah?" Tanya heeseung pada Jean, sembari menggendong jino di gendongan nya.

"Sebentar pah, adek nen dulu" ucap jean sembari memperhatikan bayi kecilnya yang menyusu padanya.

Jino meminta turun dari gendongan papanya dan berjalan menghampiri Jean dan adiknya.

"dek ethan cepet dong nenen nya, kita kan mau ke kak areum" pinta jino pada adiknya.

Ethan yang mungkin mengerti langsung melepaskan puting Jean dari mulutnya dan menoleh pada jino sembari tersenyum memperlihatkan gusi nya yang belum di tumbuhi gigi.

Jino yang gemas langsung mencium pipi gembul adiknya sampai adiknya tertawa senang.

Tentu saja heeseung dan Jean tertawa melihat jino dan ethan.

"Yaudah yuk berangkat, Takut nanti areum ngambek kalo kita telat"

Heeseung mengangguk sembari membantu Jean membawa tas keperluan ethan.















15 menit dalam perjalanan membuat jino tertidur lelap di car seat bayi nya.

Dan kini mereka berhenti di rumah besar yang pernah jean tinggali dulu, Jean sempat tersenyum ketika memori indahnya dulu teringat kembali.

"Sayang, ayo turun" ajak heeseung pada Jean.

Jean dan heeseung turun dari mobil, dan heeseung menuju pintu belakang untuk menggendong jino yang masih setengah tertidur.

"Kita dah sampe pah?" Tanya jino pada papa nya.

"Udah nak"

jino lantas meminta turun dan ingin di gandeng saja.

Mereka semua lantas memasuki rumah besar milik Jake yang kini sudah penuh dengan dekorasi indah di depan rumahnya.

"Mama!" Teriak areum sembari berlari menuju Jean.

"Jangan lari nak" ucap nya pada areum yang terlihat kesusahan karena gaun princess nya.

"Kirain mama ga dateng"

"masa anak mama yang cantik ini ulang tahun mamanya ga dateng sih" ucap Jean.

"Makasih ya mah, ayo mah, papa heeseung kita kedalem" ajak nya pada jean dan heeseung.

"Apa kabar?" Sapa Jake pada Jean dan heeseung.

"Puji Tuhan baik" ucap Jean/heeseung.

"Syukurlah"

"Gimana? Areum rewel ga selama tinggal sama Lo Jake?" Tanya heeseung.

"Ngga seung, dia ga rewel sama sekali bahkan dia ngerti kalo papa nya sibuk" ucap Jake.

"Maaf ya karena permintaan areum pasti kamu jadi super capek ngurusin semuanya serba sendiri" ucap Jean.

Jake tersenyum,"ga apa-apa kok, malah aku seneng di rumah jadi ada temennya"

Fyi, areum sekarang memang tinggal bersama Jake, areum sendiri yang meminta untuk tinggal bersama papa nya, awalnya heeseung tak menyetujui, bukan tanpa alasan heeseung melarang areum untuk ikut bersama Jake, ia takut jika Jake jadi kerepotan kalau harus mengurus areum apalagi Jake hidup sendiri, jadi heeseung pikir seperti itu.

namun karena anak itu merengek terus dan tak mau makan, heeseung pun akhirnya membicarakan nya bersama Jake, dan Jake bilang ia tak keberatan sama sekali malah ia sangat senang jika areum mau tinggal bersama dirinya.

Kini heeseung dan Jake tengah duduk bersebelahan di salah satu kursi setelah pesta ulang tahun areum sudah terlaksanakan dengan lancar.

"Udah dapet mama baru buat areum belum?" Tanya heeseung sembari menepuk bahu Jake.

Jake lantas tersenyum dan menggeleng, "belum, dan kaya nya itu belakangan aja deh, gw mau fokus besarin areum dulu"

Heeseung lantas mengangguk paham.

"Ngomong-ngomong selamat ya atas kelahiran anak lo seung, gw tdi liat anak lo perpaduan Lo sama Jean banget muka nya" ucap Jake.

"Haha iya, emang banyak yang bilang gitu, tapi ethan lebih mirip gw sih, Jean nya cuma dikit doang" ucap heeseung tertawa di akhir kalimat nya, begitu pun juga Jake.

"Papa..." Lantas heeseung dan jake menoleh ke anak kecil yang memanggil papa.

"Loh jino kok kesini? Katanya kangen kak areum" ucap heeseung sembari mengelus puncak kepala  jino.

"Kak areum nya sibuk sama mama bukain kado, jadinya jino di cuekin" rengut nya ngambek.

"Kan ada ethan, main sama ethan aja nak"

"Ish...ethan kerjaannya tidur mulu, kalo habis nen tidur dikit-dikit tidur" kesal jino yang membuat orang dewasa di hadapan nya menahan tawa.

"Wajar ethan tidur mulu namanya juga masih kecil, jino juga pas kecil tidur mulu nak" ucap heeseung sembari mengangkat jino untuk di dudukan di pahanya.

Mata jino tak sengaja menatap wajah Jake yang sedang memperhatikan nya, lantas jino menatap heeseung dengan wajah bertanya.

"Papa, kok muka om yang ada di samping papa mirip jino" bisik jino yang masih bisa di dengar oleh Jake.

Lantas Jake tersenyum getir, ternyata anak keduanya dari Jean masih tidak bisa mengenalinya sama sekali.

Heeseung yang melihat perubahan ekspresi dari Jake lantas tak enak hati.

"Adek mau tau ga?" Tanya heeseung yang langsung di angguki antusias oleh bocah berumur 4 tahun itu.

"Ini itu papa nya adek, ini namanya papa Jake" ucap heeseung sembari mengelus pundak jake.

Jino lantas mengerutkan dahinya bingung, dan tak lama jino langsung memeluk heeseung erat.

"Ngga, papa jino cuma papa doang" ucap bocah itu tak mau tau.

Jake lantas mengarahkan tangannya untuk mengelus surai jino, dan jino hanya diam saja memperhatikan gerak-gerik Jake.

"Udah biarin aja seung, mungkin belum saat nya jino ngerti kalo gw papa nya" ucap Jake dengan berat hati.

"Maafin gw ya Jake, nanti kalo dia udah gede bakal gw kasih tau pelan-pelan kok kalo lo papa kandung nya" ucap heeseung

"Iya, makasih seung"

"Papa Jake, papa heeseung!!" Teriak areum.

"Kenapa nak?" Saut Jake dan heeseung bersamaan.

"Di suruh mama buat makan siang bareng" ucap areum.

Lantas jino kini sudah turun dan berlari lebih dulu menyusul kakaknya dan ibunya di meja makan.

Heeseung dan Jake lantas bangkit dari kursinya menuju meja makan bersama.[]























































































END
YEAY BOOK REGRET OF LIFE A.K .A SEQUEL BOOK YOUNG PARENTS INI UDAH END YA.

HUHU SENENG BANGET, ENDINGNYA MENURUT KU INI UDAH CUKUP HAPPY ENDING, SOALNYA MEREKA UDAH HIDUP MASING-MASING TANPA ADANYA PERTENGKARAN MEREBUTKAN JEAN.

BUAT YANG UDAH BACA SEQUEL BOOK YOUNG PARENTS INI MAKASIH BANYAK YA, TANPA KALIAN BOOK INI BUKAN APA-APA.
💗💗💗

REGRET OF LIFE | JAKE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang