truth or dare, membuat Baekhyun terjebak di Antara pilihan yang sulit saat bibir kecil nya mengucapkan kalimat "dare" di mana ke tiga teman nya memberi Baekhyun tantangan yang menjadi dua pilihan.
1.kembali menjalin hubungan bersama mantan pacar nya...
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
New Jeno x Baekhyun story', kalau berkenan silahkan mampir dan jangan lupa vote sama komen nya.
Selamat membaca. . . . . . Pagi datang, namun kedua insan yang saling berpelukan tanpa sehelai benangpun di tubuh mereka masih enggan untuk membuka mata, namun suara sang ibu yang berteriak memanggil nama mereka mengusik Jeno dan baekhyun yang terus terlelap di dalam tidur mereka karena terlalu lelah menghadapi malam yang panjang.
Jeno menjadi yang pertama membuka mata. Mata tajam nya menatap wajah damai yang tampak nyaman bersembunyi di balik ketiaknya, Jeno dengan lembut membelai punggung polos Baekhyun lalu memberikan satu kecupan lembut di kening orang yang ia anggap sebagai kekasihnya.
"Sayang bangun, mama sudah datang untuk membangunkan kita di balik pintu" Jeno berbisik dengan pelan agar tidak mengagetkan Baekhyun yang mulai terusik dan perlahan mengerjab beberapa kali sebelum membuka matanya yang tampak sayu.
"Eung...jam berapa ini?" Pertanyaan yang menjadi kalimat pertama yang Baekhyun katakan, Jeno merentangkan tangannya ke arah meja dimana lampu dan juga jam yang selalu menjadi alarm untuknya bangun di letakan dan mengangkat jam itu untuk melihat angka didalam nya.
"Ini jam 6.30, apa kau baik-baik saja?, Jika masih sakit lebih baik tidak usah masuk hari ini" tawar Jeno dengan mata yang menatap penuh perhatian pada wajah sayu di hadapan nya. Baekhyun menggeleng pelan dan perlahan mencoba untuk duduk yang dengan sigap Jeno langsung membantunya.
"Ya...aku baik-baik saja, hanya sedikit perih"
"Perih?...di bagian mana sayang?" Jeno mengusap pinggang ramping Baekhyun dengan jari-jari kasarnya yang panjang. Memberi getaran pelan pada reaksi tubuh Baekhyun yang spontan saat merasakan kedua kulit mereka bertemu.
"Di bagian itu, tapi tidak apa-apa aku masih sanggup berjalan"
"Kau yakin?"
"Sangat yakin"
Dan setelahnya Baekhyun beranjak turun dari ranjang lalu menarik selimut yang sebelumnya hanya menutupi bagian bawah tubuh mereka yang polos. Jeno tidak masalah jika sekarang ia sedang tidak memakai apapun karena selimut yang menutupi tubuhnya kini hanya menutupi tubuh sang pujaan hati.
"Pakailah dulu pakaianmu Jeno, setidaknya kau harus memiliki rasa malu bertelanjang seperti itu" dan setelah mengucapkan hal itu Baekhyun beranjak menuju kamar mandi dengan selimut yang terseret di lantai bagaikan sebuah gaun. Jeno yang mendengar apa yang Baekhyun katakan hanya bisa tersenyum dan dengan sigap mengambil celana boxer nya yang tergeletak dilantai untuk ia kenakan.
"Jeno!" Tiba-tiba saja suara Baekhyun berteriak memanggilnya dari dalam kamar mandi
"Ya Baek?"
"Tolong ambilkan aku handuk!"
Mendengar hal itu Jeno berjalan mendekat ke arah kamar mandi dan berdiri tepat didepan pintu lalu mengetuknya beberapa kali dan kepala Baekhyun muncul di balik pintu kaca yang sedikit terbuka
