Bab 1

1.3K 76 0
                                    

Jangan lupa vote ya biar aku semangat bikin ceritanya.

Seperti malam biasanya Syasa akan menghabiskan malamnya dengan membaca novel, sejak perceraian kedua orang tuanya Syasa mulai hidup sendiri walau kadang dia akan menginap dirumah ayah atau bundanya tapi hanya beberapa malam saja karena keluarga baru kedua orang tuanya seperti tidak menyukai Syasa.

Hidup seorang diri membuat Syasa terbiasa mandiri karena tidak ada ayah tempat dia bisa mengaduh atau bunda sebagai teman curhat.

Meski kadang Syasa merasakan kesepian dengan tinggal sendiri, tapi syasa tidak ingin mengganggu kebahagiaan kedua orang tuanya walau mereka mengajak Syasa untuk tinggal bersama keluarga baru Meraka.

Malam ini Syasa membaca sebuah novel yang menceritakan sebuah keluarga yang harmonis meski diderah beberapa masalah mereka tetap saling mengasihi.

Tak terasa air mata Syasa turun dengan sendirinya, Syasa ingin merasakan bagaimana rasanya di sayang bundanya lagi atau dipeluk oleh ayah ketika mendapatkan masalah.

Syasa ingin, sangat ingin.

" Tuhan bolehkah aku sedikit serakah aku ingin merasakan kasih saya kedua orang tua lagi" ucap Syasa dengan lirih.

Selesai membaca novel True Love Family syasa beranjak untuk tidur.

-

Disebuah ruangan rumah sakit seroang cewek yang terbaring dengan segala alat penunjang kehidupan, dan seorang cowok yang menggenggam tangan wanita tersebut.

"Alis, kamu gak capek apa tidur terus" ucap cowok tersebut dengan lirih.

"Tapi gakpapa kamu boleh tidur selama yang kamu mau, tapi janji jangan perna ninggalin aku" ucap cowok tersebut semakin lirih.

"Aku pamit ya, besok aku datang lagi, sampai ketemu alis" pamit coeok tersebut.

Syasa yang mendengar suara cowok tersebut dalam tidurnya.

"Siapa cowok tadi kok bisa dia masuk kekamar aku, dan siapa itu alis" batin Syasa.

Sejak tadi Syasa sudah mendengar suara cowok tersebut akan tetapi tubuhnya seolah tidak mau bangun, padahal Syasa sudah berusah sekuat mungkin untuk bangun tapi tetap saja tidak bisa seolah-olah dia tidak memiliki kekuatan untuk bangun.

Tak lama setelah kepergian cowok tadi, Syasa sekali lagi mendengar seseorang memasuki kamarnya.

"Sayang, bunda tau pasti kamu lelah ya berjuang maafin bunda yang butuh waktu yang lama buat mengikhlaskan kamu, tapi sedikit lagi beri bunda waktu sedikit lagi buat buat mengikhlaskan kamu ya" ucap seorang wanita dengan pelan sambil memagang tangan cewek yang terbaring.

-

Sedangkan disebuah rumah mewah terdapat pertikaian seorang anak dan kedua orang tuanya.

"Sayang kamu harus mengikhlaskan alis, dia pasti lelah, biarkan dia pergi ya" ucap seorang wanita dengan lembut kepada anaknya.

"Gak bisa ma, aku gak akan biarin alis pergi, dia udah janji sama aku dia gak bakal pergi sebelum jadi pengantin nya aku ma" bantah cowok tersebut kepada mamanya.

"Tapi sayang kamu gak kasihan sama alis, udah setahun dia berjuang, sayang alis pasti lelah, kamu gak boleh egois seperti ini sayang" ucap wanita tersebut memberi pengertian kepada anaknya cowoknya ini.

"Gak ma, sampai kapanpun aku gak bakal biarin alis pergi sebelum dia nepatin janjinya buat nemanin aku selamanya"ucap cowok tersebut sambil berjalan keluar ruangan.

"Sayang, kita harus gimana raska gak mau kehilangan alis" aduh wanita tersebut pada suaminya.

"Kita gak bisa mengubah keputusan kedua orang tua alis, yang ingin anaknya melepaskan rasa sakit, kamu tenang aja ma, raska anak yang kuat dia pasti bisa menghadapinya nanti" ucap laki-laki tersebut menenangkan istri.

Singkat ya aku gak tau kalo nulis itu sesusah ini.

Kalau ada typo mohon dimaafkan ya.

Jangan lupa vote ya :-)

Tunangan Second Male (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang