Toxic- Doyoung

523 30 6
                                    

Typo
Just fiction
Toxic relay⚠️
Abuse⚠️
Harsh word
Short chap
-----------------------------




"Putusin aja dia Doyoung!" Teriak orang itu dihadapan wajahnya.

Putus. Putus. Putus. Tidak pernah dalam sehari Doyoung tidak mendengari orang lain berkata padanya seperti itu. Doyoung menatap jengah seseorang yang dihadapannya sekarang ini.

" Udah gue bilang, gue gamau ya gamau! Kok lo ngatur?! Hubungan gue urusan gue! Gausah masuk campur!" Jawabnya kesal.

Orang itu mengusap wajah kasar.

" Hubungan kalian itu toxic Dob! Lo cuma akan disakiti lagi oleh Junkyu! Dia bukan pria baik baik!" Timpalnya lagi.

Kesabaran Doyoung menipis saat nama Junkyu disebut. Gelas yang berada di atas meja dibanting hingga pecah.

" Bacot lo Yedam! Lo gausah ngejelekin pacar gue lagi! Gue tau lo selalu jelekin Junkyu karna lo demen sama gue ya kan?! Gue tau dari temen lo, lo udah naksir gue sejak MOS."

Yedam menciut. Tubuhnya bergetar malu dan marah pada masa yang sama.

" Iya! Memang gue suka sama lo! Gak! Gue cinta sama lo Doyoung! Udah Doyoung! Junkyu cuma nyakitin lo! Dia selingkuh, dia siksa lo! Fizikal dan mental lo sepenuhnya didera sama dia! Kapan lo sadar?! Gue gaakan lakuin semua itu! Gue bisa jadi pacar lebih bagus dari Junkyu!" Tempik yedam sambil menangis.

" DIAM! Lo gak berhak ngatur ngatur idup gue! Gue pacar junkyu, dan gue BAHAGIA sama dia! Dan lo dikit pun gue ga pernah ada perasaan lebih sama lo. Kalo lo masih menghargai pertemanan kita maka gausah repot repot urusin hubungan gue." Ujar Doyoung dingin sebelum melangkah pergi dari apart teman baiknya itu.

Yedam menangis terduduk di hadapan pintu. Bukan sahaja hilang cintanya malah juga hilang persahabatan antara dia dan Doyoung.













Doyoung membuka pintu apartmen mewahnya lalu disuguhi dengan kekasih cantiknya yang sudah menunggu sambil menyilang tangan di dada.

Tatapan datar nan tajam Junkyu selalu menjadi mimpi ngeri Doyoung. Tidak, bukan dia takut dipukuli lagi oleh pria manis itu. Tapi dia takut junkyu akan pergi darinya jika dirinya didapati mengecewakan.

" S-sayang..aku"

" Dari mana?" Potong junkyu.

" Apart yedam." Balas Doyoung jujur. Walau apa pun terjadi tiada satu pun perkara yang Doyoung sembunyikan dari junkyu karena dia tahu cinta hatinya ini sangat tidak suka pembohong.

" Oh.." junkyu bangkit dari sofa berjalan kearah hadapan Doyoung.

Plak!

Satu tamparan kuat mendarat di pipi Doyoung.

Plak!

Satu lagi di pipi kirinya.

Darah segar mengalir sedikit dari ujung bibirnya. Doyoung diam tidak bergeming.

" Udah aku bilang..gausah temui dia lagi. Kenapa kamu kecewain aku Doy?"

Demi tuhan Doyoung amat takut mendengar perkataan itu dari mulut junkyu.

" Sayang..maafin aku. Aku sadar aku salah! Aku punya tugas kelompok sama Yedam. Bukan aku yang nentuin kelompoknya tapi dosen. Aku mohon jangan kecewa sama aku." Pinta Doyoung dengan wajahnya memerah menahan tangisan.

Junkyu masih dengan wajah datarnya .

" Aku sudah ulang berapa kali doy, temanmu itu tidak murni berteman denganmu. Aku sudah bilang dia suka sama kamu. Bahkan saat dia tahu kamu sudah punya pacar, masih aja lancang cari ruang untuk buat kita putus." Kata junkyu lagi. Lalu dia terkekeh kecil.

" Atau emang benar? Kamu mau putus? Iya? Oh, bener kok. Yedam ...pria itu pasti sangat cocok sama kamu ya. Jadi putus aja." Ucap junkyu tanpa beban. Mata Doyoung membola. Refleks dia memeluk kaki junkyu meminta belas pria itu.

" Nggak! Hiks...nggak aku gamau! Jangan putusin aku! Aku sayang sama kamu..hiks..aku sumpah aku gapernah layan atau punya perasaan lebih sama dia! Hiks..aku berani bersumpah atas cinta aku ke kamu." Lelaki berwajah sangar dihadapan orang lain itu kini menangis sesenggukan.

Junkyu diam diam merasa bangga. Lihatlah..kekasihnya ini amat mencintainya. Bahkan sampai memohon mohon untuk tidak putus. Sayang sekali...kau memang tiada pilihan lain selain menetap Kim Doyoung.

" Angkat wajahmu Doy." Arah junkyu tegas. Dengn patuh Doyoung mengangkat wajahnya perlahan menatap wajah manis namun dingin  milik junkyu.

" Kamu menyayangiku?"

Doyoung mengangguk.

" Kamu mau putus denganku?"

Doyoung menggeleng laju. Junkyu terkekeh lagi. Lucu sekali pacarnya, kayak anak anjing.

Gemas dan penurut yang setia.

" Jawab dengan mulutmu! Apa bener kamu gamau putus?"

" Iya! Aku gamau! Aku cinta sama kamu dan hanya kamu!" Laung Doyoung.

Junkyu membawa Doyoung  dalam pelukan. Mengusap sedikit luka yang diberi oleh dirinya sendiri di wajah tampan sang kekasih.

" Maaf ya..aku kelepasan. Aku cuma takut kehilangan kamu. Aku gabisa asyik disudutin oleh temanmu itu. Dia selalu bilang untuk kita putus." Lirih junkyu.

" Nggak sayang, aku yang salah. Maaf gabisa lindungin kamu. Aku janji aku gaakan balik teman lagi sama dia habis ini. Aku gamau dia sakiti kamu lagi." Doyoung membalas pelukan junkyu dan mengelus tengkuk belakangnya untuk menenangkan junkyu.

Junkyu tersenyum miring. Ya..dia sangat pintar. Possesive and manipulative. Itulah dirinya. Yang doyoung dengan sukarela menutup mata dari semua itu.

you can start over you can run free

You can find other fish in the sea

You can pretend it's meant to be

But you can't stay away from me

I can still hear you making that sound

Taking me down rolling on the ground

You can pretend that it was me

But no.

' ingatlah sayang, masuk ke dalam kehidupanku sama saja kau menjebakkan dirimu dalam pagar berliku tanpa jalan keluar.'


End

Maaf ya ngeghosting lama😅 soalnya aku udah mulai sibuk irl.

My Junkyu Where stories live. Discover now