Akhirnya

47 7 0
                                    

hinata dan (name) berjalan menuruni tangga..namun tiba-tiba [name] terdiam di langkah pertama..

hinata menoleh kebelakang melihat kearah (name)...

"ada apa (name)..apa ada sesuatu" tanyanya namun tak ada jawaban sama sekali dari (name)..

"HAHAHAHAHA" tawa seseorang terdengar di lantai bawah.

"hinata..ayo kita turun..tapi tolong siapkan tongkat baseball itu dengan baik"

Bruakk...

Saat menuruni anak tangga yang kedua, tiba-tiba tubuh (name) terpental ke dinding..

Keluar darah dari mulut (name)..

"Uhuk.. Uhuk.. "

"(Name)" panggil Hinata..

"Pergi hinata, gue bisa urus ini" ucap (name).

"T-tapi ─"

"PERGI" bentak (name).

Hinata mengangguk lalu segera pergi dari sana...

"Hahahaha, wah gadis pemberani" seru seseorang dari lantai atas di mana (name) berada di bawah anak tangga..

"Lo mau apa sem? Belum cukup lo bunuh Suna sama tsukishima dan juga Osamu" tanya (name), mulutnya masih mengeluarkan tetesan darah.

"Asal kalian tahu, wanita yang mereka lecehkan waktu itu ─"ucap semi terjeda

" ─dia adalah adik gue"sambungnya.

"Gue gak habis pikir ama lo sem, yang salah itu 3 jamet sialan itu. Lalu kenapa yang lain jadi korbannya"

"Karena mereka membiarkan kasus ini, dan mereka menutup mata, telinga dan juga mulut dengan kasus itu"

Semi selangkah demi selangkah menuruni anak tangga.. Saat menuruni anak tangga yang ke 3..

Srrtttt...

"Arrrggghhh" semi mengerang saat merasakan sebuah pisau lipat tertancap di pinggangnya.

"Sem, lo melupakan gue ya" ucap seseorang yang baru saja keluar dari belakang semi.

"Ha─jime" seru semi terbata

"Lo lupa gue udah pernah bilang kalo adik lo itu udah rela dengan kematiannya"

"Gue gak rela dia mati gitu aja" ucap semi.

"Gue pengen main lebih lama sama lo, tapi waktu kali cuma tinggal sedikit"

Srettt...

Iwa mencabut paksa pisau lipatnya lalu menghampiri (name), dan segera membopong tubuh sepupunya itu.

"Uhuk.. Uhuk.."

"(Name) bertahan sebentar lagi" pintar iwa.

Iwa berlari secepat mungkin menuju ke lapangan..

Sampainya di lapangan Iwa segera menggandeng yang lainnya untuk segera kembali ke raga masing-masing..

Sekitar 10 menit..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Uhuk... Uhukk... Uhukk.. "

Kunimi terperangah saat mendengar dan melihat mereka yang memasuki dimensi lain akhirnya sadar semua..

"(Name) " panggil kunimi.

Jujur saja kunimi sangat mengkhawatirkan sepupunya ini..

"Hah.. Hi─nata" panggilnya

"Sialan, gue khawatir sama lo (name). Tapi lo malah nyari Hinata" kesal kunimi.

"Hinata" panggilnya sekali lagi.

"Haaahh, (name) " Hinata tersadar lalu memanggil (name).

Hinata melihat ke sana sini dan melihat (name) yang duduk di tempat tidur.. Tanpa pikir panjang dia langsung memeluk (name) tanpa menghiraukan beberapa orang yang sedang menatap mereka di sana..

Iwa juga menatapnya tapi dengan tatapan senang..

"Kageyama jangan sedih, harusnya lo Terima kasih sama Hinata dan (name) " ucap atsumu.

"Ma─makasih (name), Hinata dan kak Iwa" ucap Kageyama.

Mereka hanya mengangguk..

"HEY HEY HEY.. kalian kan udah sadar, ayo kita berpesta"seru bokuto.

"BOKUTO" panggil Iwa.

"Iya" jawab bokuto begidik..

"Kalian bertiga harus bertanggung jawab untuk kesalahan kalian bertiga" ucap Iwa.

"Iya" seru mereka bertiga.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

3 tahun kemudian..

Mereka semua sudah lulus sekolahnya,

"Kunimi, ayo foto kami" pintar (name).

"Ya ya ya" lesu kunimi.

Kunimi membentangkan tangannya ke atas lalu mereka berfoto bersama..

Kageyama, Hinata, (name) dan kunimi..

"SELAMAT ATAS KELULUSANNYA" teriak mereka..

Ckrekkk...

"Hee liat dong kun" ucap (name) lalu mengambil ponselnya dari kunimi..

Melihat hasil jebretan kunimi sangat bagus..

"Wahhh liat kun, Suna sama tsukishima juga ikutan gak tuh. Hahaha" ucap (name) lalu tertawa bersama kunimi..

Hinata dan Kageyama hanya bisa tersenyum.. Karena mereka tahu kalau hanya mereka berdua lah yang bisa melihat teman lainnya..

"SEMOGA BAHAGIA YA GAESSS" teriak (name).


Tamat

Maaf agak gak logis ceritanya..
Karena author puyeng mau lanjutin atau gak.. Jadi tamatin aja deh.. Walaupun alurnya agak hancur.. Hehe

Terima kasih udah mau baca book ini..

Kursi kosong ︳Hq - EndWhere stories live. Discover now