Satu minggu kemudian.
Ceklek...
Terdengar suara pintu dibuka, membuat renjun semringah melihat sosok yang masuk kedalam.
"Jaemin."
Ucap renjun dengan senyum cantik menghiasi wajahnya, kemudian dia menghambur mendekat, dan memeluk tubuh sosok itu. Membuat sosok itu hanya mampu tersenyum simpul, bahkan dia sama sekali tidak membalas pelukan renjun.Jeno, ya, jung jeno lah yang dipanggil jaemin oleh renjun barusan, bukan sosok jaemin yang sebenarnya. Sudah satu minggu berlalu, pasca renjun mengetahui perihal hilangnya pesawat yang sang suami tumpangi. Dan hal itu, membuat kondisi mental renjun memburuk. Renjun yang tidak dapat menerima berita menyakitkan itu, masih menganggap sang suami ada didekatnya.
"Jaem, kenapa pulangnya selarut ini?. Bahkan beberapa hari belakangan selalu seperti ini juga, pekerjaanmu sedang banyak sekali ya?."
Tanya renjun lembut, sambil sedikit mengangkat kepalanya menatap manik jeno, tanpa melepas pelukan mereka."Huum, pekerjaan ku sedang banyak sekali ren."
Jawab jeno berbohong, sambil menatap manik sindah kristal renjun.Kini, jeno dan renjun memang tinggal bersama, dengan persetujuan kedua keluarga mereka terlebih dahulu tentunya. Sedangkan jisung, berada dirumah keluarga jung. Mereka mengambil alih jisung, karna kondisi renjun yang tidak memungkinkan untuk merawat sang putra. Sebenarnya berat untuk jeno melakukan hal ini, karna bagaimana pun juga, dia pernah memiliki perasaan lebih pada istri adiknya itu.
Bahkan dia sampai berkali-kali bertanya pada doyoung, harus kah dia melakukannya atau tidak. Dia hanya takut, akan apa yang terjadi kedepannya nanti. Tetapi demi kebaikan renjun dan juga keponakannya, jeno bersedia melakukan itu. Karna setidaknya, dia bisa membuat kondisi renjun sedikit membaik, dan membuat jisung bisa mendekat pada sang ibu.
Lalu, alasan mengapa jeno selalu pulang tengah malam keapartemen renjun dan jaemin, hanya agar dia tidak terlalu lama berinteraksi pada istri adiknya. Sepulang kerja dia akan berada dirumah kedua orang tuanya, untuk menemani jisung. Dan ketika jam sudah berada diangka dua belas malam, baru lah dia pulang keapartemen renjun dan jaemin, berharap istri adiknya itu sudah tertidur ketika dia sampai. Pagi hari pun juga sama, jeno akan berangkat sangat pagi menuju kantornya.
"Jaemin."
Lirih renjun, yang masih betah memeluk tubuh jeno."Ya."
"Kenapa, aku merasa dirimu sangat berbeda padaku."
Lanjut renjun, membuat jeno terdiam mendengar ucapan renjun. Kemudian, renjun melepas pelukannya. Lalu, dia menatap wajah jeno."Ttidak ada yang kamu sembunyikan dariku kan jaem?."
Tanya renjun terbata, dengan tatapan sendunya, membuat jeno mematung ditempat. Bahkan jeno bisa melihat tatapan khawatir, dan juga raut ketakutan pada wajah cantik dihadapannya."Mmaksudnya?."
"Kamu, tidak bermain diluar sana kan?."
"Ren, aaku~."
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM HOME ~ [NoRenMin] || Complete✔️
Fanfiction"Karna sekarang sudah bukan aku saja, melainkan aku dan juga dirinya." ~FromHome~ ___________________♡♡__________________ Kisah renjun, yang harus terguncang mentalnya akibat kecelakaan yang sang suami alami. Dan perjuangan jeno yang harus melawan p...