1.

21 2 1
                                    

Happy Reading

Kalau ada typo tandain aja. semoga suka.

"Kamu mau kan nikah sama aku? " Tanya seorang laki-laki yang sedang terduduk sambil membelakangi perempuan berjilbab.

"Kamu siapa? " Ucap perempuan itu, bertanya kembali.

"Aku yang akan jadi suamimu, " jawab laki-laki tersebut.

"Lalu, kenapa kamu membelakangi aku? Bagaimana aku nerima kamu, aku aja ngga tau kamu siapa, ngga tau wajah kamu, " ujar si perempuan memperhatikan laki-laki yang terus saja membelakangi nya.

Karena penasaran perempuan itu berdiri dan mencoba untuk melihat siapa laki-laki itu, tapi sayang sekali laki-laki tersebut terus menghindar.

"Kalau lo ngga mau tunjukin muka lo, gue pastiin pala lo ngga bisa keputar, " ketus perempua.

Berlahan laki-laki itu membalikkan badannya, alangkah terkejutnya perempuan tersebut saat melihat wajah laki-laki itu. Wajah laki-laki tersebut mirip dengan joker yang sedang tersenyum sangat menakutkan.

"AAAAAAAAA HANTUUUUUUU, " teriak Riani sambil membuka matanya.

"Astagfirullah Riani, udah telat bangun teriak-teriak lagi! " kesal Ranti Ibu_Riani.

Riani Safira Audia Gadis berjilbab yang terkenal pecicilan, ceroboh, tapi ada yang perlu di banggakan, dia cantik dan juga pintar yah walaupun ngga pintar-pintar amat.

"Mama? " Heran Riani, mimpi apa dia barusan, sangat menyeramkan.

"Mama mama! Kamu liat tuh sekarang jam berapa, mau berangkat sekolah tidak?" Kesal Ranti, anak gadisnya ini sangat-sangat tidak berubah.

"Emang sekarang jam berapa mah? " Riani mengucek-ucek matanya, yang masih kelihatan buram.

"Liat sana sekarang jam berapa! " ngegas Ranti dengan mata melotot menatap jam kecil yang ada di kamar putrinya.

Riani menengok ke arah tatapan Ranti
dan seketika itu dia tersentak karena panik, lihatlah di sana sudah terpampang jelas pukul 07:12. Sangat tidak wajar anak sekolah bangun di jam segitu bukan?

"Mama, kenapa ngga dibagunin sih ma, " kesal Riani, aduh mamanya ini, kenapa harus membiarkan anaknya yang manis ini menjadi murid yang pemalas.

"Mama itu udah bangunin kamu dari jam enam, lagian mama juga udah sering peringatin kamu kan? Kalau habis sholat subuh itu ngga usah tidur lagi, " jelas Ranti tidak Terima anaknya menyalahkan dirinya.

"Sudah sanah! Mandi, siap-siap kesekolah, " ketus Ranti.

"Mama? Ngga usah sekolah yah ma! " mohon Riani, kalau dia kesekolah sudah pasti dia akan dihukum karena terlambat.

Ranti tersenyum miring sambil menyilangkan tangannya di depan dada menatap Riani. "Jadi ngga mau sekolah. "

Riani memperhatikan wajah menyeramkan Ranti, sudah pasti dia kena semprot jika membantah. " Eh ngga kok mah. Riani bercanda, ini Riani mau mandi, dadah mah. "

Riani cepat-cepat mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Daripada kena semprot mending dia ke sekolah.

ʕ´•ᴥ•'ʔ

Riani memperhatikan gerbang yang sudah tertutup dengan wajah yang memelas. Sudah dia katakan sebelumnya untuk tidak kesekolah karena dia yakin pasti akan terlambat.

"Gimana masuknya coba? " gumam Riani.

"Manjat kali ya, au ah manjat aja, " ujarnya, kemudian berjalan mengitari pagar sekolah mencari dimana letak pagar yang bisa dia panjat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Anak PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang