Flash back on_4

742 129 24
                                    

Di club tempat Jungkook dan Taehyung bekerja.

Jungkook terus menghindari kontak mata dengan Taehyung, lebih tepat nya Jungkook gugup. Dia tidak tahu harus memulai dari mana, kejadian semalam spontan mengalir begitu saja tanpa bisa Jungkook kontrol perasaan nya.

"Sudah cukup main-main nya Jungkook!! Ada apa denganmu? tak mau bicara dan menghindar terus, aku nggak suka diabaikan!!." Taehyung mengajukan suara hatinya di tengah-tengah para pelanggan yang bisa dibilang cukup ramai pada hari ini, hingga Hoseok selaku penanggung jawab club itu pun membukuk canggung ke arah para tamu yang tampaknya tak lebih terkejut seperti Jungkook.

"Brengsek !! ini di tempat kerja." Jungkook gelagapan, mengumpat pada Taehyung sembari menarik lengan si manis. Dan Taehyung bersenyum jahil kearah Hoseok, seakan memberitahukan kalau dirinya telah berhasil mengambil antensi Jungkook kembali.

Jungkook membawa Taehyung masuk kedalam gudang yang biasanya dipakai untuk menyimpan beberapa stock aneka minuman bir yang biasa disuguhkan di club ini, dan dengan segala cahaya remang akibat penerangan yang sengaja tidak dinyalakan oleh Jungkook, ia membenturkan punggung Taehyung pada pintu gudang itu seraya menutup pintunya dan sembari berucap dengan posisi dimana Jungkook kini mengungkung tubuh Taehyung.

"Jelaskan Tae~ apa yang sedang terjadi denganku..." Jungkook yang sedang bertanya tapi Taehyung yang sakit kepala.

"Itu yang mau kutanyakan padamu, kenapa malah jadi kamu yang bertanya, dasar idiot!!." kesal Taehyung dan Jungkook pun menjadi geram, hingga telapak tangan yang mencengkeram rahang Taehyung pun Jungkook ciptakan.

Taehyung meringis sembari berucap. "Ngomong-ngomong ini sakit... bisa lebih lembut sedikit."

"Kau mengacaukan pikiranku Tae~ kenapa?."

"Karena kamu sedang mencoba menolak apa kata hatimu, hingga pikiranmu pun menjadi berontak." ucap Taehyung dengan segala ringisnya, Jungkook masih belum melepaskan cengkramannya pada rahang Taehyung, dan yakin jika akan ada beberapa ruas jari yang akan membekas disana.

"Berhenti mengangguku Tae~ ku mohon... aku kacau karena itu." cengkeraman itu pun mengendor seiring dengan jemari Jungkook yang kini beralih bergerak memeta bilah bibir tebal milik Taehyung yang kemaren malam sempat Jungkook icip dan cecap penuh minat.

"Aku menyukaimu itu urusanku, dan bagaimana persaanmu padaku, itu adalah urusanmu." ucap Taehyung lirih namun penuh ketegasan. Tubuhnya berputar seiring tangannya yang terulur meraih knop pintu, ia ingin segera keluar dari ruangan sialan yang engap ini, ditambah lagi dukungkung dengan tubuh kekar Jungkook membuatnya tambah sesak nafas saja.

"Mau kemana ?!." sergah Jungkook. Tangannya telah menepis tangan Taehyung yang sudah hampir memutar knop pintu.

"Mencari tempat dimana hatiku bisa berlabuh." sindirnya Kim Taehyung dan sukses menyulut sumbu pendeknya seorang Jeon Jungkook.






"Ikut pulang ke apartemen ku usai kerja." Jungkook menawarkan apartement nya dan dengan itu juga~ berati bukan hanya akan ada pintu rumah yang akan dibukakan Jungkook untuk Taehyung, melainkan juga akan ada pintu hati yang dibukakan Jungkook untuk agar bisa diisi dengan cinta versi Kim Taehyung.












Jungkook sudah tak mengungkung tubuh Taehyung lagi, tapi rasa panas dan engap nyatanya masih merampas semua rasa sesak pada pernafasan Taehyung. Jungkook kembali menautkan dua bilah bibirnya terus bergerak dan mencecap apapun yang ia rasakan pada bibir Taehyung.

"Emphhh." Taehyung berjengit, bibir bawahnya digigit dan reflek mulutnya pun terbuka. Namun rasa menyedak hingga hampir membuatnya terbatuk begitu sangat menyiksa sekali.

Jungkook menerobos rongga mulut Taehyung, membelitkan lidahnya didalam mulutnya, menyesap dengan begitu sangat hidmat, hingga suara kecipukan dari saliva yang bertukar pun telah menginvasi gudang penyimpanan bir kali ini.

Taehyung terengah dengan saliva yang jatuh menjuntai diarea rahangnya. Ternyata Jungkook adalah pria panas yang tak bisa sembarang dipancing emosi hormonnya.

"Aku bisa mati sebelum sampai di apartemen mu Jungkook..." Taehyung berucap dengan segala suara tersengalnya, tangannya mencengkeram kuat kaos Jungkook.

"Jangan menyulut emosiku lagi Tae~." ucap Jungkook sembari menyeka saliva yang menjuntai di rahang pria manisnya, dan Taehyung hanya menggeleng sebagai respon.

"Rapikan penampilanmu, kau kacau sekali." Jungkook terkekeh sambil menyugar anak rambut Taehyung yang jatuh menutupi hazel sayu penuh damba, dan Taehyung mencebik dengan gerutuan yang sebentar lagi akan meluncur, namun dengan cepat Taehyung mengambil kembali kewarasan Taehyung.

Taehyung kembali melengkuh lagi ketika bibir itu kembali lagi menyapa bibir bengkaknya. Kali ini ciuman Jungkook lebih lembut tidak sekasar yang pertama. Tapi lalu bagaimna cara Taehyung merapikan penampilannya dan kembali keluar untuk bekerja, jika Jungkook tak bisa berhenti untuk mengobrak abrik seluruh isi mulut Taehyung dengan tangannya yang nampaknya sudah mulai liar dan nglunjak.


















Jungkook kalah, dan ia telah membiarkan perasaanya mendominasi segala isi pikirannya. Semakin ia berontak menolak gejolak yang ia rasakan terhadap Taehyung, semakin itu juga pikirannya semakin kacau. Dan harusnya Jungkook sudah menyadari hal itu ketika ia mengirimkan pesan singkatnya untuk Taehyung kemarin malam, dimana sebenarnya Taehyung tak lupa membawa poselnya.

Taehyung sengaja tak menerima panggilan telpon Jungkook karena takut jika dirinya akan ditolak lagi oleh Jungkook. Dan Taehyung juga sengaja tidak membalas pesan singkat Jungkook, karena Taehyung ingin mendengarnya itu sendiri dari Jungkook.



Bukan Kim Taehyung jika tak bisa menaklukkan hati Jeon Jungkook.








Pesan yang di kirim Jungkook terakhir kali sebelum akhirnya menghampiri Taehyung yang sudah menunggunya di bawah hujan salju.

_Kenapa kau menggertakan hatiku?

_Kenapa kau mengguncangnya?








Tbc

Melenceng dari cerita yang aku up ini, tapi aku mau kumpulin minim 20 komen dari orang yang berbeda buat aku lanjut ceritaku yang disebelah yang berjudul FAKE MARRIAGE

FAKE MARRIAGE LANJUT ATAU TIDAK LANJUT

HARD LOVE [[ KookV ]]Onde histórias criam vida. Descubra agora