SD - Part 11 (Perpisahan dengan Randi)

1.7K 44 7
                                    

Waktu berjalan begitu cepat sudah hampir 3 minggu ibu dirawat di Rs tersebut ya lama karena ibu operasi sesar, dan butuh perawatan intensif di rumah sakit. aku seperti biasa setelah pulang sekolah aku di antar oleh paman ku ke rs dan disana dengan niatan menunggu ibu, ya walaupun pada akhirnya akubermain bersama randi.

sesampainya di rs aku belum melihat randi dari depan kamar inap ibu ku ya mungkin aku harus menunggu karena di asaat ini kelas 6 kan pasti sebentar lagi ujian dan sudah dipastikan sibuk. 1jaam berlalu, 2jam berlalu randi tak kunjung terlihat aku mulai bosan, aku hanya bolak balik melihat adik ku yang ada di inkubator itu. pada akhirnya aku memutuskan untuk tidur siang di sofa di dalam

akupun tertidur dan terbangun pada pukul 15.00 sore karena terderngar suara azan ashar, akupun izin kepada ibu untuk sholat di musholla. ibupun mengizinkan ku, aku pun ke musholla dan mengambil wudhu lalu aku masuk ke area musholla, terlihat randi disana aku pun berencana mengagetkannya.

"huaa", aku mengagetkan randi dengan merangkul pundaknya.

"eh si kebo, kaget tau", ejekan randi.

"kok kebo si hahaha", tanyaku.

"iya kamu tidur tadi aku samperin kata bibi mu, keliatan dari pintu mana mangap lagi wkwkkwkw", jelasnya.

"ih aku tu cape nungguin kamu dari jam 12 tau ga dateng dateng. emang kemana?", akpun bertanya.

"itu lho aku nyiapin kamar buat debay sama perlengkapan-perlengkapan sama suami mba ku, makanya lama. eh sambung nanti lagi udah iqomah tuh kita solat dlu",

kamipun melaksanakan sholat ashar dan setelah itu kami kembali seperti biasa tepat di depan kamar bari kami mengobrol.

"nah lanjutin gimana td udah semua berarti perlengkapannya?", tanya ku lagi.

"udah sih, soalnya besok kami udah diperbolehin pulang", jawabnya lesu

nampak terlihat sedih wajah randi, aku paham perasaannya kita akan berpisah.

"terus kenapa kamu sedih gitu, bukannya seneng kan bisa pulang?", tanyaku.

"kalo aku pulang kita bakalan berpisah, dan ga ketamu lagi.", jawabnya sedih.

"iya sih, kita ga bakal ketemu lagi", reflek aku pun menyandarkan kepalaku di pundaknya.

dan randi pun peka dia mengelus-elus kepalaku.

"tapi yang nama pertemuan pasti ada perpisahan, makasih ya udah mau jadi temen ku walau cuma sebentar. aku juga minta maaf kalo aku jail gitu.", randi mengungkapkan semua dan meminta maaf.

"kak randi ga ada salah kok sama aku, kakak udah baik sama aku dan mau jadi temen aku disini, aku aja td nungguin kakak sampe bosen apalagi kalo ga kenal kakak mungkin aku udah bosen terus selama ini. oh iya kakak aku panggil buat kali ini gapapa kan?", akupun semakin sedih bakal berpisah dengan randi.

"iya gapapa, kamu kan sekarang udah jadi kakak buat adikmu, kamu sukses terus ya.", kata randi.

"kak randi juga kan bentar lagi lulus sd semoga kakak bisa masuk smp terbaik ya. semangat juga ulangan-ulangannya."

entah kenapa dunia serasa milik berdua dan tak terasa hari mulai petang kami mengobrol semua yang ingin kami obrolin, ya karena ga ada hari esok bersama randi lagi. kami pun melaksanakan sholat maghrib dan lanjut jajan di antin sampai isya tiba dan kami lanjut sholat isya juga, setelah itu kami kembali ke kantin lagi dan lanjut ngobrol, seolah-olah kami memanfaat kan waktu kami ini sehingga berkesan.

"emm iz aku mau minta sesuatu boleh ga?", tiba-tiba randi bilang gitu.

"boleh lah kita kan ga ketemu lagi besok. emang mau apan kak?", tanya ku polos.

Rahasia Kita (Real Story)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz