Bab 8

752 68 10
                                    

WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN
BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT

HAPPY READING
like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬
Sorry for typo
Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧

BANYAK KATA KASAR ⚠️

Selama seminggu ini Jevan cukup senang karena tidak perlu repot masak ataupun membeli makanan karena dia punya Gisel yang berbaik hati mau menapung dirinya untuk makan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Selama seminggu ini Jevan cukup senang karena tidak perlu repot masak ataupun membeli makanan karena dia punya Gisel yang berbaik hati mau menapung dirinya untuk makan. Semua bermula dari perempuan itu sendiri yang mengulurkan tangan sebagai ucapan terima kasih, awaql Jevan ingin menolak toh uang yang dia keluarkan tidak seberapa baginya.

Namun siapa sangka kemampuan memasak Gisel patut di ancungkan jempol,tenang dia tidak numpang makan setiap hari kok hanya baberapa kali jika dia sedang lelah setelah pulang berkerja dan kesepakatannya pun hanya berlaku seminggu.

Hari ini adalah hari terakhir kesepakatan yang di berikan Gisel atas kompensasi biaya dan keperluan Jevan yang telah di berikan secara cuma-cuma.

"Halo mih"

"Iya nanti aku pulang" Jevan menghela napas, ibunya akhir-akhir ini cukup rewel karena mendengar bahwa sepupunya akan segera menggelar pertunangannya dan beribas pada dirinya yang terus di dorong untuk mengikuti kencan buta dengan berbagai perempuan.

"Kenapa mereka yang mau nikah gue ikutan kena repot" monolog Jevan setelah mengakhiri sambungan telponnya.

Saat akan masuk kedalam pintu unitnya ia melirik perempuan yang bersamanya sejak dari lobby terus mengekorinya. Perempuam itu sepertinya mahasiswa jika di lihat dari penampilannya, untuk anak kecil itu membuntutinya.

"Kak-" baru akan mengucapkan sepatah kata Jevan sudah mengeluarkan katanya memotong ucapan yang akan di keluarkan yang lebih muda.

"Kalo kamu cuman niat modus, saya tidak tertarik. Saya tidak tertarik punya sugarbaby"

Jangan tanya bagaimana wajah perempuan di depannya itu, wajahnya sangat merah mukin dia sangat malu. Lagian Jevan masih waras peempuan di depannya itu masih kecil.

"Dasar om-om tidak jelas" owalah perempuan yang lebih muda itu kesal, " itu uang casnya jatuh" sambil merenggut kesal dia menekan bel pintu tepat di sebal unit Jevan.

Selang beberapa detik pintu pun terbuka menampilkan Gisel yang menyambut perempuan itu, ia juga sempat tersenyum ramah pada Jevan sebelum masuk ke dalam bersama yang lebih muda.

Melihat Gisel cukup ramah pada Jevan membuat sang tamu melirik tetangga Gisel itu dengan tatapan permusuhan sebelum masuk.

Tidak mau ambil pusing Jevan memilih untuk ikut masuk ke unit masing-masing, dia juga tidak mau repot-repot minta maaf di saat orangnya sudah menutup pintunya.

Tidak mau ambil pusing Jevan memilih untuk ikut masuk ke unit masing-masing, dia juga tidak mau repot-repot minta maaf di saat orangnya sudah menutup pintunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BABY FATHER (republis)Where stories live. Discover now