BAB ; 1

346 34 3
                                    

Cale Henituse menjalani dunia pekerjaan yang normal seperti kabanyakan orang. Bekerja , istirahat atau kadang kadang keluar untuk minum bersama rekan kerja atau teman dan meghabiskan hari libur untuk bersenang senang. Namun akhir akhir ini ada hal yang berbeda setelah kedatangan pegawai baru di kantornya.

Sebagai sesama pegawai tetap yang baru , mereka sering melakukan pekerjaan bersama apalagi mereka berada di tim yang sama di perusahaan.

Awalnya Cale tidak terlalu peduli dengannya namun pada akhirnya perasaannya terasa aneh karena Alberu yang merupakan sesama pegawai tetap baru , yang masuk dengannya dalam selang waktu tidak jauh mulai terlalu menempel padanya.

Awalnya Cale kira dia bertingkah seperti itu karena ingin dekat sebagai sesama pemula di dunia kerja namun segala tingkahnya semakin aneh setiap saat.

Cale telah menjalani magang di Perusahaan Roan dan menjadi pegawai tetap disini jadi ada banyak senior yang dia kenal dan ada beberapa yang benar benar menjadi dekat untuk menjadi rekan kerja sekaligus teman . Berbeda dengan Alberu yang menjalani kerja magang di perusahaan lain. Jadi Cale kira dia hanya merasa canggung jika bersama seniornya mungkin dia hanya ingin dekat dengannya sebagai sesama pegawai baru namun ini terlalu berlebihan bukan.

Dia selalu bertanya banyak hal padanya , mengajak makan siang bersama lalu saat waktunya pulang dia juga akan mengajaknya pulang bersama karena apartemen mereka berada di kawasan yang sama , bahkan saat ada lembur kerja dia akan menunggunya untuk pulang bersama. Jadi sebenarnya apa yang di inginkan oleh lelaki yang satu tahun lebih tua darinya itu.

"Kal apa kamu sudah selesai..? haruskah aku menunggumu di lobby untuk pulang bersama"

"Pulanglah dulu hyung aku masih memiliki beberapa hal untuk di kerjakan"

"Kalau begitu biar aku tunggu kamu di mejaku "

"Ini sudah malam pulanglah duluan , sepertinya malam ini aku akan lembur "

"Akan aku tunggu lagipula masih ada beberapa hal yang harus aku kerjakan "

Cale hanya bisa mengangguk pasrah karena Alberu akan tetap bersikeras menunggunya bahkan jika Cale menyuruhnya pulang.

Selalu seperti ini dan semua ini telah berlalu selama satu tahun setelah Alberu menjadi pegawai tetap.

..

..

Waktu menunjukan jam 2 malam namun suara ketikan komputer baru saja berhenti beberapa menit yang lalu. Cale akhirnya menyelesaikan pekerjaanya dan sekarang dia harus memanggil taksi untuk bisa pulang karena bus sudah tidak ada pada jam malam seperti ini.

Saat Cale berdiri untuk meregangkan ototnya yang kaku karena terlalu lama bekerja dia dapat melihat Alberu tertidur di meja kerjanya yang terletak tepat di depannya. Cale jadi merasa tidak enak pada Alberu namun selalu seperti ini bahkan jika Cale sudah memaksanya untuk pulang terlebih dahulu.

Dia selalu saja bersikeras untuk menunggunya dengan keras kepala jadi Cale selalu berakhir menghela nafas karena tidak bisa menang darinya.

"Hyung bangun! Ini sudah malam ayo kita pulang "

Alberu mengerjapkan matanya yang terasa berat untuk di buka karena masih merasa kantuk.

"Apa kamu sudah selesai..?"

"Sudah selesai , lagipula ini sudah jam 2 malam ayo kita panggil taksi untuk pulang"

"Lagian kenapa hyung sangat keras kepala dan terus menungguku akukan sudah bilang hari ini aku lembur "

"Tapi aku ingin pulang bersamamu"

"Haa...aah..sudahlah selalu seperti ini jika berbicara denganmu. Sejak kapan hyung menjadi begitu keras kepala"

Alberu hanya tersenyum melihat Cale menggerutu karena tidak bisa menang melawan kekeras kepalaan darinya.

Mereka berjalan keluar dari perusahaan dengan taksi online yang sudah menunggu karena telah Cale pesan beberapa menit yang lalu.

Keduanya masuk dengan perasaan yang lelah , namun besok mereka masih harus melakukan rutinitas kerja meski kini mereka belum pulang di saat jam malam telah lewat dan menunjukan jam dua lebih.

Perjalanan baru berlalu sepuluh menit namun Cale yang kekurangan waktu tidur secara tidak sengaja tertidur di dalam taksi. Alberu yang melihat kepala Cale hampir terpentok kaca taksi secara reflek langsung menangkap kepala Cale dengan tangannya. Tapi kenapa Cale tetap tidur bahkan setelah keributan terjadi , ini membuat Alberu frustasi. Namun mau bagaimana lagi , jadi dengan lembut Alberu menyenderkan kepala Cale pada pundaknya.

'Kenapa Kal sangat padat , apa pendekatanku kurang keras atau Kal yang terlalu padat untuk mengerti alasanku begitu keras mendekat padanya'

'Kal sangat sangat tidak peka dan itu semua membuatku sangat frustasi untuk membuatnya mengerti dengan perasaan yang ingin ku sampaikan'

'Lihatlah rambut merahnya yang lembut dan panjang . aku selalu ingin menyentuhnya namun jangankan menyentuh hanya tidak sengaja mengusak rambutnya saja dia akan menyalak marah karena merusak tatanan rambutnya'

'Lagipula kenapa Kal memanjangkan rambutnya seperti ini , ini membuat dia terlihat lebih feminim dan cantik'

'Ah ... Apa apaan semua pemikiran ini , ayo berhenti memikirkannya dan fokus untuk pulang'

'Tapi bagaimana bisa aku pulang dengan pikiran tenang jika Kal tertidur di pundakku. Aku ingin menyentuh pipinya yang sedikit gembil meski tubuhnya ramping'

'Ah....apa lagi yang kupikirkan mari berhenti berfikir , lalu kenapa waktu terasa sangat lama kapan aku akan sampai ke rumah'

"Hyung ! Hyung apa kamu tidak mendengarkan aku yang memanggilmu ? Apa kamu terlalu lelah ? Kamu terlihat sedang melamun."

Alberu tersadar dari semua pikiran yang bergejolak di kepalanya.

"Ah...Apa kita sudah sampai"

"Aku sudah sampai tapi hyung masih harus melanjutkan perjalanan selama lima menit lagi untuk sampai"

"Aku akan turun , sampai jumpa besok di kantor hyung"

"Sampai jumpa besok"

..

..

Alberu yang baru sampai di apartemennya kini membaringkan dirinya di ranjang dengan perasaan lelah namun bahagia secara bersamaan.

Saat mengingat kehidupan pekerjaannya selama setahun terakhir , Alberu merasa bahagia karena mengenal Cale sebagai rekan kerjanya.

Meski awalnya Alberu mendekat karena mereka sesama pekerja tetap baru di perusahaan namun lambat laun Alberu mulai mengembangkan rasa yang berbeda pada rekan kerjanya itu.

Sifat jutek dan acuhnya selalu mengandung kehangatan yang terselip di dalamnya. Meski terlihat enggan Cale selalu menjawab banyak hal yang dia tanyakan seputar pekerjaan. Bahkan saat Alberu mengajak makan siang bersama di tidak pernah menolak apalagi mengabaikannya. Ini membuat Alberu merasa semakin tertarik padanua karena semasa dia bekerja magang di perusahaan lain Alberu sering merasa kesulitan dan rekan kerja magangnya ataupaun seniornya selalu terlalu enggan untuk membantunya.

Itulah kenapa Alberu merasa cukup nyaman bekerja di Perusahaan Roan dan merasa senang karena rekannya adalah Cale bukan orang lain.

"Sungguh sampai kapan aku bisa menahan perasaan ini , lagipula sejak kapan perasaanku menjadi sebesar ini"

"Aku akan gila jika ini terus berlangsung dan Kal masih tidak dapat mengerti apa yang kurasakan padanya"

Padahal Korea telah membuat hubungan sesama sebagai hal yang umun dan sudah tidak di tentang secara hukum. Tapi megapa Cale tidak pernah menangkap kodenya dan begitu acuh.

"Ah....aku akan gila karena begitu mendambakanmu Kal"

..

..

..

Tbc...

Apa ada yang suka ship albecale ..?

Kalau suka silakan di vote dan komen , semoga ada yang baca cerita aku yang pertama ini .

In My HeartWhere stories live. Discover now