Chapter 1 | Stay Alive

539 80 6
                                    

-Kalea POV-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Kalea POV-

Tubuhku berjengit kaget dan kedua mataku segera terbuka lebar begitu mendengar suara teriakan keras dari bawah. 

"KALEA!!" 

Mendengar suara teriakan itu yang memanggil namaku, aku tidak dapat menyembunyikan rasa khawatir dan takutku namun aku tetap harus kuat, aku selalu menyakinkan diriku untuk terus bertahan. 

Tapi sampai kapan? 

"KALEA!! FUCKING GET DOWN HERE!!" 

Tidak ingin membuatnya semakin marah yang berakhir, dia akan naik ke atas, memasuki kamarku dan memukuliku. Aku lebih baik mencegah itu terjadi. Tidak ingin menjadi samsak tinju untuk pelampiasan kekesalannya. 

Aku segera bangun dari tiduranku dan buru-buru berjalan keluar dari kamarku. Menuruni anak tangga dengan cepat dan hati-hati. 

Lagi, terdengar teriakan amarah memanggilku. 

"KALEA!!" 

Setelah berada di anak tangga terakhir, aku menghampirinya yang terduduk di sofa dengan sebotol minuman alkohol di tangannya. 

"Yes, father?" 

Jika aku tidak dengan sigap menghindar, mungkin botol yang tadi berada di tangan ayah dan di lempar ke arahku bisa saja mengenai kepalaku. Aku membungkuk dengan kedua mata terpejam. Mendengar suara botol yang hancur menghantam tembok di belakangku. 

"Are you fucking deaf?!! Aku sudah memanggilmu sedari tadi!!" 

Aku membuka mataku dan kembali menegakkan badanku namun kepalaku tertunduk. Tidak berani untuk menatap wajah ayah karna hanya akan menambah rasa sakit di hatiku tiap kali melihat tatapan kebencian dan amarah yang tidak sirna di mata maupun ekspresinya. Dulu, ayah tidak pernah menatapku seperti itu, menatapku hangat dan sayang. 

"I'm sorry, father."

"Jika kau tidak segera datang setiap kali aku memanggilmu, kau akan kembali mendapatkan ganjarannya!! Mengerti?!!"  

Aku mengangguk pelan, "yes, father." 

"Sekarang pergi, belikan aku beberapa botol lagi. Aku yakin kau masih memiliki uang." 

Aku memang memiliki uang tetapi itu tidak banyak, aku berusaha mengumpulkan uang dari hasil kerja kerasku namun masih saja kurang, bagaimana tidak jika setiap kali terkumpul, ayah akan merebutnya atau membelikannya botol alkohol lagi dan lagi. Uang yang aku kumpulkan adalah untuk melarikan diri. 

Aku ingin mengumpulkan uang hanya untuk tinggal di tempat sementara lalu sibuk mencari pekerjaan lagi yang mau menerima diriku yang hanya lulusan SMA. Saat ini sangat susah mencari pekerjaan layak dengan gaji yang besar, aku hanya mampu melakukan pekerjaan kecil menjadi seorang pelayan di restoran cepat saji. Namun, satu hal yang menghalangiku melarikan diri. 

Checkmate, Bad Boy [ SOON ]Where stories live. Discover now