Almigthy I|I Solo Leveling

Chapter 00

* manhwa chapter 10

"Pintunya hampir tertutup. Ini sudah terlambat sekarang, tapi aku akhirnya mengerti apa yg terjadi sekarang" kata Song chi-yul menatap kearah patung yang terus bergerak mendekat.

"Kalian semua harus pergi"

Jin-woo terkejut mendengarnya. "TUAN SONG CHI-YUL?!" Teriaknya pada pria itu.

"Pintunya tidak akan tertutup jika ada satu orang di altar, bukan?. Kalian berdua masih memiliki masa depan..."

"Kalian harus pergi" ia beralih menata Ju-hee. "Nona Ju-hee, bisakah kau menolong tuan sung?"

Ju-hee tersentak, " B-baik!" Serunya namun tiba-tiba saja ia jatuh ke lantai. "Ah... Apa?" Ju-hee tidak bisa merasakan kakinya bergerak dan tubuhnya gemetar hebat.

"Kakiku... Tidak bisa bergerak" kata Ju-hee menatap jin-woo dengan wajah ketakutan. "Dia pasti kehabisan mana untuk mengobati tuan Sung" kata Song chi-yul menatap Ju-hee.

Sung jin-woo menatap pasrah ke arah kakinya yang putus.

"AKU BILANGIN KALAU AKU AKAN TINGGAL! LALU SIAPA YANG AKAN MENOLONG NONA JU-HEE? TIDAK ADA WAKTU LAGI!" Teriak Jin-woo melihat patung yang semakin dekat.

"PERGI!"

"Tidak! Jin-woo... Aku yang lebih baik tinggal..." Tolak Ju-hee. Jin-woo bergerak merogoh sakunya mengambil sesuatu. Ia meletakkannya diatas tangan Ju-hee.

"Aku akan dapat bayaran darimu saat kembali!" Kata jin-woo. Wanita berambut orange itu menangis  dan menggenggam erat kristal ditangannya.

"INI BUKAN WAKTUNYA BERC-" perkataan Ju-hee terpotong karena song chi-yul memukul tengkuknya. "Maaf tapi kita tidak punya banyak waktu lagi..." Pria itu menggendongnya dipundak.

"Tolong jaga dia" pesan jin-woo kepada song chi-yul. "Yeah, akan ku lakukan" ia tersenyum kecil kearah jin-woo lalu melangkah pergi.

Jin-woo menundukkan kepalanya lalu mengangkatnya kembali ketika suara pintu tertutup sepenuhnya.

'terima kasih tuhan, setidaknya hanya aku yang mati...'

Pria itu menutup matanya sejenak. " Aku pasti akan ikut asuransi jika tahu akan jadi begini..." Jin-woo menoleh kearah samping. Pedang yang ditinggalkan oleh Kim sang-shik. Ia mengambil pedang itu lalu mengangkatnya kearah patung-patung yang makin mendekat.

Jin-woo meneguk ludah lalu berkata, "Datanglah"

Salah satu patung lalu menikam bahunya dengan tombak lalu menghempaskannya keatas altar. Jin-woo berteriak kesakitan karena bahu kanannya yang terpotong. Ia menatap keatas pasrah dengan nasibnya. Darah mulai mengalir dari altar.

' Aku tidak ingin...'

'Ingin mati. Aku tak ingin mati!!'

Air mata mengalir dari kelopak matanya. Ia tidak ingin mati. Ia masih harus mencari seseorang walaupun ia mungkin tak akan pernah menemukannya.

' Aku masih harus mencarinya... Harus'

'Andai... Jika aku punya kesempatan sekali lagi'

Salah satu patung mengayunkan pedangnya hendak memotongnya diatas altar. Namun, gerakan patung itu terhenti karena seseorang menahannya. Mata jin-woo membulat melihatnya. Ia ingin mengucapkan sesuatu namun gagal. Tepat saat itu sebuah jendela notifikasi muncul dihadapannya.

⚠️ALARM⚠️

[ Anda telah berhasil menyelesaikan seluruh persyaratan yang dibutuhkan dari misi rahasia ' Keberanian pecundang ' ]

[ Jika anda tidak menerimanya maka jantung anda akan berhenti dalam 0.02 detik]

[ Apa anda akan menerimanya? ]

[Ya]       [Tidak]

'misi rahasia? Jika... Aku terima apa aku akan hidup?'

Jin-woo menatap orang yang tengah berusaha menahan patung yang terus mendekat. Ia tersenyum kecil.

'yeah kesempatan ini ... aku akan mengambilnya'

Tangan jin-woo bergerak menekan layar seketika tubuhnya mengeluarkan cahaya. Sosok tadi berbalik menatapnya. Mata mereka berdua bertemu. Tepat sebelum mata jin-woo tertutup ia sempat mendengar orang itu berkata.

"Selamat datang kembali, Sung Jin-woo"

___________________________________________

TBC

Hayokk tebak siapa yang nolongin Jin-woo?

Nah ini fanfic baru dari solo leveling

Untuk TOTCF mungkin kgk dilanjutkan atau update jarang dan bakal lama

Sekian semoga suka