47

1K 30 0
                                    

Setelah pulang sekolah aku dan Gina juga Shofa mampir ke kantin. Di kelas dua kami kembali aktif bermain Voli lagi sambil mencari anak baru kelas 1 yang berbakat bermain olahraga voli. Tapi sangat membosankan karena aku sudah nggak minat lagi ngelihat anak baru.

Kami bertiga pun meninggalkan kantin karena Mos akan di lakukan tapi kelas 2 dan 3 libur, cuma kakak Osis kelas 3 lah yang akan menyelenggarakan MoS. Aku, Gina dan Shoya memutuskan pulang ke asrama kami.

"Va besok pulang yuk rumah gue?" Gina.

"Nggak deh Na" Aku.

"Shof lu ikut nggak?" Gina.

"Oke Gin aku ikut" Shofa.

Kami bertiga pun berpisah ke kamar masing-masing kecuali aku yang naik ke lantai 3. Sampai di kamarku ada Anjingku yang cantik, manis, imut dan seksi juga montok menyambutku dengan pelukan. Rena membantuku melepas seragamku sampai aku telanjang bulat.

Aku tiduran di sofa ruang tamu sambil membaca Chat dari kak Nadia yang mengirimkan foto telanjangnya dan juga Video kak Nadia lagi colmek. Aku tersenyum kak Nadia masih aja mesum dan makin parah kayaknya. Rena datang membawa es teh di meja, lalu mengemut kepala penisku.

*Kring... Kring...*

Suara ponselku bedering aku lihat ada nomor baru masuk. Aku angkat ternyata itu dari Vide, ia memberiku informasi kalau mama saat ini lagi ada di layar televisi di mana-mana. Aku pun menyalakan TV mencari berita dan benar saja.

Aku melihat mama memakai kaca mata sedang jumpa pers dengan duduk. Di sebelah kanan kirinya ada pejabat negara inggis, ada juga pihak militer. Kurang lebih aku tahu kalau kasusnya mama sudah selesai dan mama terbukti nggak bersalah.

"Apa princes sudah menont?" Vide.

"Sudah Vide, ohh iya kapan mama gue pulang ke indonesia?" Aku.

"Saat ini tengah di perjalanan princes, maaf saya baru menginformasi pada anda sekarang, karena mata-mata masih siaga di sekitar sekolah anda" Vide.

"Apa mama sudah punya markas atau rumah di sini?" Aku.

"Queen sudah memberi perintah kepada kami untuk menyiapkan segala apa yang sudah tertera di surat perintah queen" Vide.

"Oke bagus tetap waspada sampai mama selamat pulang sampai ke indonesai" Aku.

"Siap princes, lusa mungkin saya akan menjemput princes" Vide.

Aku menutup telpon dan menaruh ponsel di meja. Senyumku mengembang akhirnya perjuangan mama sudah selesai dan berhasil. Kini mama akan membangun keluarga Wing's di indonesia ini, aku sangat bahagia.

Duduk dan melihat Rena yang cantik tersenyum ceria menatapku aku tarik rantainya dan berjalan ke balkon. Aku nyalakan rokok sesampainya di balkon kamarku. Rena jongkok wajahnya di depan penisku.

"Buka mulutnya Rena" Aku.

"Ahhh....?" Rena.

*Clup...*

Aku masukan penisku ke dalam mulut Rena yang sangat nikmat ketika mengulum dan mengemut penisku. Rena kaget namun matanya langsung berbinar merasakan penisku di dalam mulutnya.

Saat aku sedang santai tiba-tiba tante Maggie datang langsung masuk ke kamar asramaku dan mencariku. Aku panggil tange Maggie dan kini ia berdiri di sebelahku.

"Apa princes sudah melihat berit?" Tante Maggie.

"Sudah tan, apa tante tahu kesalahan tante?" Aku.

"Maaf tante ketiduran" Tante Maggie.

"Tante nggak ngasih kabar sama aku kalau mama mau pulang ke indo" Aku.

"Maaf princes" Tante Maggie.

"Rena lepaskan penisku, kamu masuk dulu ikat rantai ini ke matras ranjang" Aku.

"Baik Nona" Rena.

Tante Maggie kini duduk gemetaran di lantai, wajahnya menunduk tak berani melihatku. Aku berdiri sambil menarik rambut Tante Maggie ke dalam kamarku. Lalu aku robek-robek gaunya sampai ia telanjang bulat.

Dari robekan gaunnya aku ikat tangan tante Maggie ke atas kepalanya. Dan aku kaitakan dengan kursi dan tante Maggie duduk terikat di kursi sambil menangis ketakutan melihatku. Aku ke ranjangku dan melepas rantai Rena lalu menariknya.

"Tante jujur saja sama aku, Sosok Karen adalah ciptaanmu kan? Kau tahu aku sudah mengetahui apa yang tante lakukan selama ini memanipulasi Rena anjing berhargku?" Aku.

"Ingat kan siapa aku? Atau mamaku? Dan ingat juga tante masih punya keluarga kan? Kalau mama sampai tahu, pasti keluarga tante akan di siksa dan di perkosa beramai-ramai di depan mata tante sampai tante gila" Aku.

"Ampun... hiks... Princes..." Tante Maggie.

"Tapi akhirnya Karen berhasil di lenyapkan oleh Rena anjingku yang pintar" Aku.

"Hihi terima kasih Nona emuachhh" Rena.

"Apa maksud dari semua ini tan?" Aku.

"Tante mencintai Karen princes" Tante Maggie.

"Kenapa tidak bilang sama aku tan? Kalau tante jujur sama aku pasti Karen saat ini masih ada" Aku.

"Tanye menyesal" Tante Maggie.

"Oke tan aku hargai perjuangan tante mencintai Karen, tapi tante harus terima kalau miss Karen itu sudah tiada, dan kini cuma tinggal Rena aja anjingku, dan Rena itu milikku" Aku.

"Ingat juga, jika tante balas dendam sama aku, yang harus tante tahu kalau semua anak buah mama, keluarganya ada di tangan mama, satu perintah dari mama, lenyaplah mereka" Aku.

Tante Maggie mengigil badanya berkeringat ketakutan terikat erat di kursi. Ia menunduk tak lagi menangis karena nyawanya aku ampuni. Aku pun menatap Rena anjingku yang pintar dan cantik ini. Rena mengeluskan pipinya ke penisku tanda sayangnya untukku.

"Nona, Rena sayang Nona, uhhh ahhh" Rena.

"Ayo Rena sini sama aku, kita lanjutkan mainya" Aku.

"Hihi emuachh baik Nona" Rena.

Aku tarik rantai Rena dan aku ajak ia duduk di sofa kamarku, namun Rena tak mau duduk di atas ia duduk di bawah di tengah pahaku sambil menggosokan pipinya ke batang penisku yang kembali menengang.

Aku bersandar dengan santai sambil menatap wajah Rena yang ceria membuat senyumku tumbuh. Penisku ia pegang batangnya, dan ia jilat-jilat kepalanya mirip sekali dengan anjing, yah Rena adalah anjing kesayanganku.

*Clup... Clup... Clup... Clup...*

"Ahhh Nona penis Nona tegang sekali uhhh ahhh muachhh" Rena.

"Kau harus mengulumnya" Aku.

Dengan semangat mulutnya membuka lebar dan melahap penisku sampai mentok. Pelan dan lembut Rena memasukan dan mengeluarkan penisku di mulutnya. Aku merasakan kenikmatan lagi setiap malam bersama anjingku ini.

Setelah penisku basah di emut Rena, aku tarik rantainya dan Rena menjadu duduk di depanku membelakangiku. Aku langsung meremas-remas gemas payudaranya, Rena mendesah indah panjang dan merdu sekali.

"Ahhhhh Nona ahhhh ahhhhhh embhhh" Rena.

Aku cium dan aku jilat lehernya yang putih dan halus kulitnya. Aroma alami tubuh Rena wangi dan harum di hidungku. Rena semakin bahagia karena tubuhnya aku mainkan karena kesukaan Rena adalah tubuhnya di mainkan olehku.

Jika saja sehari nggak melihat atau mengemut penisku wajah cantik Rena akan terlihat sendu dan menyedihkan mirip anjing yang di tinggal pergi sama majikanya. Jadi setiap aku di kamar asramaku pasti aku jarang pakai celana karena pasti akan di lepas sama Rena. Uhh memang nakal si Rena ini.

LovaLove ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ