Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"doy, in-" haruto terdiam. doyoung tertidur, dengan posisi yang kurang enak. sebagai manusia yang baik, haruto benerin posisi tidur doyoung. selanjutnya, dia berusaha mengerjakan soal dari doyoung sendiri.
2 jam berlalu, haruto sudah selesai mengerjakan soal-soal dari doyoung. namun, doyoung masih tertidur nyenyak.
haruto menghela napas. bagaimanapun, dia masih manusia yang memiliki hati. karena tak tega membangunkan doyoung, haruto memutuskan bermain game.
sialnya, karena suara game tersebut doyoung jadi bangun dari tidurnya.
"hoam~ udah kelar?" tanya doyoung.
haruto hanya mengangguk, sangking fokus bermain game.
"gue izin ke toilet ya."
haruto tak membalas, entah karena tak mendengar atau sengaja tak menjawab.
sementara di toilet, doyoung berdecak. melihat darah yang keluar dari hidung sudah menjadi makanan sehari-harinya. kepalanya pusing, perutnya mual, dan kakinya lemas. doyoung benci hal ini, dia ingin menjadi manusia pada umumnya.
"kapan selesainya sih?" kesalnya sambil menatap atap toilet. agar tidak keluar terlalu banyak.
saat darahnya sudah tidak keluar lagi, dia keluar dari toilet, tanpa menyadari bahwa ada bercak darah di lantai toilet.
"mana kertasnya?" pinta doyoung.
haruto menunjuk kertasnya menggunakan dagu, doyoung segera mengambilnya.
doyoung mengernyit. "kok nomor tiga sama lima kosong?"
"gak nger- ah jancok!"
doyoung menoleh terkejut. "ngomong apa lo barusan?"
"gak ngerti." jawab haruto.
doyoung mengangguk, tak ingin memperpanjang. "berarti lo belum paham nomor tiga sama lima?"
haruto tak merespon, dia terlalu fokus bermain game. dan itu membuat doyoung berdecak sebal.
"kalo bukan suruhan bu jisoo juga gue gak mau ngajar dia."
"woy!"
"hm?"
"lepas hpnya atau gue laporin bu jisoo?" ancam doyoung.
tapi haruto ya haruto. dia mengabaikan doyoung.
dengan kesal doyoung menarik paksa hp haruto dan mematikannya.
haruto berdecak. dia menatap tajam mata doyoung. tetapi, dia menurunkan pandangannya ke arah bibir doyoung.
doyoung mengernyit. "liatin apa lo?" jujur saja, sekarang doyoung merasa sekujur tubuhnya aneh. seperti ada sengatan listrik.
haruto mengedipkan matanya. berusaha sadar dari apa yang dia pikirkan.
"udah sini hpnya!" pinta doyoung dengan bentakan.
haruto memberikan hpnya, tapi tak lama dari itu. ada yang menelpon, namanya "wonyo💗"
doyoung yang sedang mengajar pun fokusnya teralihkan, begitupun dengan haruto.
"nih, angkat dulu." ucap doyoung sambil memberikan hp.
haruto bangkit dari duduknya, dia mengangkat telepon dengan jarak yang cukup jauh, dan itu membuat doyoung bingung.
karena merasa dirinya tak peduli. dia memilih untuk membaca komik.
haruto mendudukkan dirinya di sofa. dia sudah selesai bertelepon dengan wonyoung.
"ayo lanjutin, gue mau tidur."
doyoung mengecek jam nya, "bentar lagi gue balik."
haruto mengangguk. dan memperhatikan doyoung.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"heh! salah kocak!" kesal yujin.
hari ini jadwalnya doyoung kerja kelompok. kerja kelompok masak bersama dayeon, yujin, dan taeyoung.
"ih! diem dulu! ini gue lagi bantuin dayeon." ucap taeyoung.
"bantuin apa coba, lo aja baru dateng adonannya udah jadi." cibir doyoung.
"ck ck ck, gak boleh gitu doy. yang penting gue dateng."
"jangan ribut ah! mending lo bantuin gue bikin coklatnya nih." ucap dayeon pada taeyoung.
taeyoung hormat. "siap 86."
dayeon menggeleng. dia melirik yujin yang sedang membuat isian (namanya apa sih? aku lupa) donat. dan doyoung, dia membantu yujin memotong buah buahnya, walaupun acak-acakan, setidaknya membantu cepat selesai.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
WOIII AKU LUPA UPDATE MAAFF🙏🏼🙏🏼
Ini nulisnya juga cepet cepet, jadi kalo pendek mffh yh😔
jangan lupa vote, kalo bisa komen biar aku seneng🥹
