Pemuda-Pemudi Indonesia yang Berkarakter (END)

0 1 0
                                    

Menjadi seorang remaja yang tetunya akan bermetamorfosis suatu saat kelak menjadi seorang pemimpin atau penggagas karya yang inovatif tentu harus memiliki karakter pada jiwa dan raganya.

Pemuda/i yang tak memiliki karakter mudah terombang-ambing oleh keadaan zaman yang kian mencekam. Modernisasi, globalisasi, westernisasi, yang memang memuat banyak dampak positif. Namun, tak urung menggelapkan masa depan manusia akibat dampak negatifnya.

Lantas bagaimana caranya supaya pemuda/i yang saat ini masih remaja dan sedang membangun karakternya bisa tumbuh sesuai dengan yang seharusnya?

1. Bentengi Diri dengan Ilmu dan Tradisi

Tak jarang remaja zaman sekarang harus menjadi korban perkembangan teknologi karena benteng di dalam dirinya tidak dibentuk dengan kokoh.

Sosialisasi dan gotong royong di lingkungan masyarakat sudah sangat jarang terjadi. Bukan karena apa-apa, melainkan itu salah satu bentuk evolusi dari yang namanya modern dan westernisasi.

Tradisi Ibu Pertiwi makin terkikis, hingga adat dan budaya yang ada pun tenggelam bagai ditelan samudera.

Dengan membentengi diri sedari sekarang, membentuk karakter yang kuat dan kukuh pengkuh terhadap arus yang berlawanan dengan kebiasaan yang ada di bangsa Indonesia merupakan salah satu cara jitu untuk mempertahankan keoriginalitasan para remaja.

Kita sebagai para remaja harus mau untuk belajar dan memperdalam ilmu sebagai bahan untuk mempertahankan benteng yang mudah retak biar kokoh dan tidak terempas oleh pergaulan bebas.

Jangan pernah merasa malu dan gengsi untuk belajar, jika memang mau melindungi diri dari kejahatan-kejahatan pergaulan di luaran sana.

Terlebih di dalam agama—Islam—mengajarkan banyak hal untuk mengatur dan menjaga kehidupan kita supaya tetap berada di jalan yang seharusnya. Jika kita sudah belajar, sudah tahu, sudah paham, dan sudah mengamalkan. Maka, pasti benteng kita akan kokoh sehingga ketika suatu saat kelak negatif dari perkembangan zaman melanda, kita bisa melindungi diri dan tetap menjadi seorang remaja Indonesia.

Tradisi kita bukan bermain di dunia gemerlap, bukan minum air yang menghilangkan kesadaran, bukan mengonsumsi obat yang membuat ingatan lenyap.

Tradisi kita ialah bergotong royong, silaturahmi, dan bekerja sama dalam mewujudkan kesejahteraan sesuai dengan Pancasila.

2. Amalkan Ilmu jangan Dipendam Apalagi Dikubur Habis-habisan

Usai kita membentengi diri dengan belajar, memperdalam ilmu pengetahuan dan ilmu agama, maka kiat yang selanjutnya ialah amalkan.

Ilmu takkan bermanfaat jika dipendam dan tidak dibagikan apalagi diamalkan. Meski misal kamu seorang Doktor yang handal dan cerdas. Itu tetap tak berguna jika ilmu yang kamu punya dibiarkan saja berkarat dan berdebu di dalam dada.

Bagikan, sebarkan, amalkan! Apalagi pahala yang bisa mengalir ke akhirat nanti meski kita sudah tiada jika bukan seedekah jariyah, doa dari anak yang saleh, dan ilmu yang bermanfaat.

Amalkan semua ilmu yang kamu punya. Untuk apa disimpan begitu saja? Berkaryalah! Jadikan dirimu memiliki karakteristik yang berbeda dari yang lainnya. Jadikan dirimu sebagai pengagas naiknya derajat orang tua. Jadikan ilmu yang kamu punya sebagai reformasi.

Jangan pernah takut dan malas untuk berkarya, untuk menyebarkan ilmu, untuk berbagi, dan untuk memperkuat karakter kita sebagai remaja penerus bangsa.

Jika passionmu sekarang adalah menulis, maka buatlah tulisan-tulisan yang bermanfaat dan berguna bagi orang. Tulisan yang bisa meluruskan prespektif pembaca, tulisan yang bisa mengubah pandangan orang terhadap sesuatu, tulisan yang mampu mengubah dunia!

Berkaryalah! Allah tidak buta. Allah tahu mana hamba-Nya yang selalu berjuang dan mana hamba-Nya yang rebahan tanpa pergerakan.

Mungkin itu saja. Intinya, untuk menjadi seorang pemuda/i yang berkarakter, menurut saya, ialah:

Temukan jati diri kita, kokohkan pendirian kita, dan amalkan ilmu yang kita punya. Maka, tak mustahil remaja Indonesia akan semakin maju dan tidak mudah tergoyahkan oleh perkembangan zaman yang nyatanya begitu kejam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 21, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pemuda-Pemudi Indonesia yang Berkarakter (Tomi Omay)Where stories live. Discover now