VERITAS (OngNiel ver) - PART 4 OF 4

42 11 18
                                    

VERITAS

OngNiel fanfiction

Daniel x Seongwoo

BXB

PART 4 of 4

Bagi Daniel beberapa hari terakhir ini dijalaninya tidak dalam keadaan bahagia.

Baru disadarinya dia terlalu banyak berharap. Dikiranya dengan berada kembali di Kang Manor ini Seongwoo akan ingat. Disangkanya dengan sedikit perhatian darinya akan membuat Seongwoo menyadari perasaannya.

Berbeda dengan Seongwoo yang lupa, Daniel mengingat semuanya. Hari-hari dimana ia menatikan sahabat kecilnya berkunjung. Bertahun-tahun liburan natal yang mereka lalui bersama. Jika bukan karena masalah usia yang terlalu muda, Daniel akan mengatakan bahwa Seongwoo lah cinta pertamanya.

Ia juga masih mengingat jelas sakitnya saat ia mendengar kabar bahwa keluarga Seongwoo tidak akan datang, masih merasakan sesaknya menangis berhari-hari dan marah kepada siapa saja karena tidak dapat berjumla lagi dengan Kitty kesayangannya itu.

Masih terbayang juga betapa antusisnya ia mempersiapkan hari-hari menjelang tahun pertamanya di Hogwarts. Tahu bahwa pada akhirnya dia akan kembali bertemu dengan Seongwoo. Malam-malam dihabiskannya mencoba mereka apa yang akan dikatakannya pada Seongwoo saat mereka bertemu, membayangkan apa yang akan dikatakan Seongwoo padanya sebagai balasan.

Maka ketika Seongwoo sama sekali tidak mengingatnya, marah dan kecewa menyesakkan dadanya, membuat Daniel melakukan satu tindakan bodoh kekanakan dengan mendorong Seongwoo hingga terjatuh di tengah Aula.

Sebut saja dirinya pemuda kikuk, yang bukannya mengungkapkan cinta dengan puisi dan bunga, justru melakukan banyak kekonyolan yang malah menjauhkan. Dia sudah melakukanya lima tahun lebih, dan kini ketika memiliki kesempatan dua minggu penuh untuk lebih dekat dengan Seongwoo, sekali lagi dia menyia-nyiakan.

Seongwoo masih menganggapnya menyebalkan. Seongwoo masih tak mengingat masa kecil mereka bersama. Dan yang pasti Seongwoo tetap tidak menyadari bahwa selama ini Daniel mengharapkan cintanya.

Yang memperparah, waktu dua minggunya sudah hampir habis, bahkan Seongwoo sendiri ingin memangkasnya jauh lebih singkat.

Tentu Daniel melakukannya, mencegat burung hantu keluarga yang hendak mengantarkan surat dari Seongwoo, mencoba membuka segelnya tanpa ketahuan untuk mengetahui kepada siapa pemuda itu berkoresponden dan mengenai apa.

Perasaannya bercampur sedih dan cemburu saat mengetahui bahwa Seongwoo menyurati Minhyun untuk meminta ijin menghabiskan sisa liburan bersama. Minhyun yang dipilih Seongwoo, dan bukan dirinya.

Saat itu sudah ingin ia menyobek-nyobek surat tersebut, sebelum akal sehat menyadarkannya bahwa itu tindakan kekanakan, yang jika ketahuan akan menjatuhkan harga dirinya.

Oh, sungguh dilema hidup Daniel setelahnya. Ia bisa menduga apa yang masih menahan Seongwoo, ijin orang tuanya dan sikap sopan pemuda Ong itu. Tapi tidak akan lama. Daniel tahu begitu kedua orang tuanya pulang, maka segera saja semua ini akan berakhir.

Memang mereka masih memiliki satu tahun lagi di Hogwarts. Tapi jika berada di tempat kenangan ini tak sedikitpun mengembalikan ingatan Seongwoo, Jaheyun merasa sudah tak lagi memiliki asa.

Habis sudah harapannya.

Bodoh. Bodoh. Bodoh.

Jaheyun memukuli kepalanya sendiri dengan kepalan tangan. Kondisinya sekarang jauh dari kesan seorang Kapten Tim Quidditch yang keren dan digandrungi banyak fans. Kusam, kumal dan menyedihkan. sendirian di atas Menara Barat tempatnya suka menyepi jika sedang membutuhkan inspirasi, sedang mengumpati dirinya dan kebodohannya sendiri.

JAR OF CANDIES | One Shot CollectionsWhere stories live. Discover now