01 - Jalan jalan

373 20 1
                                    

"ah geli" ucap seorang perempuan kala rambutnya dikeringkan oleh sang suami "geli kenapa? Aku tidak menggelitiki kamu sayang" ucap sang suami, waktu melihat sang istri sudah tidak nyaman, pria berumur 24 tahun itu pun mematikan mesin hair dryer nya dan mengeringkan rambut sang istri dengan handuk "lebih baik?" Tanya pria yang biasa dipanggil Agung itu, perempuan berumur 23 tahun yang biasa dipanggil Inggit itu pun mengangguk.




"Mau jalan jalan?" Tanya Agung "kemana?" Tanya Inggit "kemana saja yang kamu mau" jawab Agung lalu mengambil ikat rambut milik sang istri.
















Agung adalah suami dari Inggit, dan Inggit adalah istri dari Agung.

Mereka menikah tepat 2 tahun yang lalu.

Mereka menikah setelah berteman sejak SMP.

Mereka memang hanya berteman karena Inggit tidak mengerti bahasa bahasa pacaran atau istilah yang lain.

Agung ini bisa dibilang laki laki yang berani ambil keputusan yang sedikit berat dan rumit.

Inggit adalah seorang autis. Tapi dia benar benar cerdas. Ya itu sebabnya dia mampu sekolah di sekolah umum, bukan di sekolah khusus. Agung benar benar suka berteman dengan Inggit dulu, di kelasnya Inggit selalunya dapet ranking mengalahkan siswa atau siswi cerdas yang lainnya. IQ nya juga diatas rata rata.

Mungkin waktu diajak bicara dia sedikit lama untuk berfikir, tapi jawabannya selalu tepat dengan pertanyaan yang dilontarkan. Bicaranya pun seperti orang normal pada umumnya tapi pandangan matanya selalu ke arah yang lain.




2 tahun yang lalu Agung memutuskan untuk menikahi Inggit, dan Inggit sendiri tidak tau apa artinya menikah itu. Tapi yang Inggit tau, Agung sayang dan mencintainya.

Sedikit susah untuk Agung meminta restu ke orangtuanya maupun ke orangtua Inggit.

Orangtuanya Agung sedikit tidak setuju karena mana mungkin mereka membiarkan anak lelakinya kesusahan selama menikah. Tapi Agung tentu yakin dia bisa jaga Inggit.

Sementara orangtuanya Inggit memang sering tidak setuju karena khawatir kalau Agung tidak bisa menjaga Inggit.





Selama pernikahan mereka 2 tahun ini, Agung benar benar memperlakukan sang istri layaknya seorang ratu.

Sekarang Agung sudah memimpin perusahaan sang ayah. Jadi waktunya memang sedikit tersita oleh pekerjaan, tapi sebisa mungkin dia tetap ada untuk istrinya sesering mungkin karena Inggit paling takut kalau ditinggal sendirian dalam waktu yang lama.

Inggit juga takut jika ada bunyi kendaraan yang melaju terlalu kencang.

Dia tidak pernah lupa dengan teori teori tentang apa yang dia pelajari tapi dia selalu lupa ketika dia pergi dan tidak tau kemana jalan pulang ke rumahnya. Tidak jarang juga Inggit hilang waktu pergi tapi untung ada gelang identitas yang dia pakai, menandakan dia juga merupakan orang istimewa.






























"Pelan pelan jalannya, ada banyak batu" kata Agung sambil pegang tangan istrinya yang ingin terus berlari tapi barusan Inggit habis jatuh, dan lututnya langsung berdarah, lagi. Iya padahal lukanya baru kering tapi sudah ada luka yang baru. Dia memang habis jatuh 4 hari lalu waktu jalan jalan juga. Inggit memang sering jatuh apalagi kalau berlari.
















"Mau apa?" Tanya Agung waktu lihat tangannya Inggit yang terus menunjuk ke arah permen kapas yang digantung di sebuah toko "mau itu" jawab Inggit "ayo kesana" ajak Agung lalu menggandeng tangan istrinya lagi dan menyebrang.
















"Mau?" Tanya Inggit sambil menyodorkan cuilan permen kapas yang ada ditangannya, Agung membuka mulutnya dan ya permen kapas yang manis itu pun masuk kedalam mulutnya Agung.






















"Dia memang tidak banyak berbicara, tapi aku tau. Dia juga sangat mencintaiku"

My Autism WifeWhere stories live. Discover now