chapter 5.

974 26 0
                                    

Tepat pukul jam sepuluh malam jimin baru saja pulang dari kantor nya dia memarkirkan mobil hitam mewah nya dengan hati-hati setelah itu dia mematikan mesin dan keluar dari mobil dengan wajah lelah, kepala nya sedikit pusing karena harus mengurus beberapa berkas penting yang harus di selesaikan nya sesegera mungkin

Mengela napas kasar saat mengingat percakapan nya dengan wanita itu di telepon saat di kantor, Nara memberitahu bahwa dia tidak bisa pulang malam ini, dan akan pulang besok pagi, sialan sekali memang padahal jimin berharap Nara bisa mengerti keadaan nya setelah pertengkaran mereka semalam bahkan pagipun malah meninggal kan nya begitu saja

Jimin pikir Nara akan lebih memahami dirinya dan intropeksi diri kalau memang sikap nya sedikit keterlaluan dengan mengabaikan jimin terus menerus Tapi rupanya wanita itu malah semakin membuat jimin pusing kepalang jengkel luar biasa, dengan sikap wanita itu yang tidak pernah berubah

"Sebenarnya ada apa denganmu Nara?" Lirihnya, Jimin terdiam sebentar dan mengela napas dengan kasar

"Kau yang membuatku seperti ini Nara, Jadi jangan salahkan aku. jika sampai aku mencari kehangatan pada wanita lain"

****

Tengah malam yang sunyi minjie Terbangun dari tidur nya mengusap mata nya yang terasa berat lalu turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Selesai dengan urusan nya Minjie memilih keluar dari kamar mandi, Niat ingin tidur lagi dia jadi lupa memastikan apa jimin sudah pulang apa belum. Karena merasa khawatir Minjie pergi keluar untuk memastikan

Menaiki tangga lantai bawah minjie merasa kan suhu ruangan begitu dingin rumah ini begitu besar dan luas tapi rasanya sangat sepi. Keheningan sering sekali dia rasakan setiap dia sendiri di rumah ini Bahkan kesunyian nya pun begitu terasa seperti tidak ada kehidupan sama sekali

'Pernikahan kedua nya sudah berjalan selama dua tahun lebih.Tapi kenapa belum ada jimin kecil di sini?' :Batinya

Terlalu sibuk dengan pikiran nya Minjie hampir saja tersandung kaki nya sendiri 'terkejut' melihat jimin yang sedang duduk setengah tertidur pada punggung sopa dengan lengkap kemeja kantor nya yang hanya terbuka beberapa kancing saja, sedang kan jas, dasi, dan tas nya sudah tergeletak di samping nya

Pelan Minjie mendekati jimin dan melirik wajah tampan itu yang terlihat lelah. Bahkan rambut yang tadi pagi di tata dengan sangat rapi. Sudah berantakan seperti baru saja di jambak dengan kedua tangan nya.

"Kasian Tuan Jimin pasti kecapean" Gumam nya pelan menatap wajah jimin dengan lekat penuh khawatir

minjie duduk perlahan di samping jimin dia jadi menelan ludah nya dengan kasar melihat jimin dengan jarak sangat dekat apa lagi pria dewasa itu sedang tertidur dengan posisi mengadah ke atas dengan belah bibir terbuka. Jujur itu terlihat sangat panas dan juga sexy di mata minjie yang notabene nya masih perempuan remaja melihat pemandangan seperti itu tubuh nya beraksi sedikit aneh

Ya Tuhan, sadar ji-ah dia tuan mu

Meskipun gugup Minjie perlahan menyentuh tangan jimin dengan pelan "Tuan Jimin"

Tidak ada pergerakan sedikit pun

"Tuan, Bangun"

Jimin hanya bergumam pelan tapi entah kenapa gumam man itu terdengar seperti desahan di telinga minjie.

Apa suara jimin seperti itu? Hmm?

Pelan tapi pasti minjie tak menyerah dia kembali mengguncang kan tangan jimin lagi kali ini lebih kuat agar jimin terbangun dan~berhasil! Jimin mengerjap kan mata nya terkejut dan melihat Minjie yang saat ini menatap nya dengan polos wajah nya terlihat gugup

Shitt!

Batin jimin meronta melihat pemandangan di depan nya melihat Minjie mengunakan piama tidur setengah paha. rambut yang di urai terlihat sedkiti berantakan menambah kesan sexy di mata jimin saat ini

"Maaf Tuan saya lancang, seperti nya tuan kecapean. Sebaik nya Tuan tidur di kamar saja" Jimin menatap Minjie dan berdehem sebentar untuk menahan sesuatu yang bergejolak di tubuh nya

"Saya tidak lelah sebenarnya, hanya merasa pusing saja"

"Tuan sakit?" Minjie menyentuh kening jimin tanpa permisi dan itu diluar dugaan nya yang seketika membuat jimin juga terkejut

"Maaf, sekali lagi tuan. saya hanya khawatir, apa mau saya buatkan teh hangat saja?" Tawar minjie yang merasa kasian melihat wajah jimin memerah tapi minjie tidak tahu apa yang jimin rasakan saat ini. bukan inti dari pusing nya

"Tuan berkeringat, apa kepala nya sangat sakit?"

Ya Tuhan! tolong tutup mulut dia! Sebelum aku lepas kendali

Sialan

"Hentikan Ji. Bisa tolong ambilkan saya teh hangat saja, dan jangan menyentuh saya lagi" Salahkan tubuh jimin yang bereaksi berlebihan membuat ia dengan berat meninggi kan nada suaranya yang mungkin bisa melukai perasaan Minjie, karena saat ini perempuan itu sedang menunduk kan kepalan nya seperti takut melihat tatapan jimin

"Maafkan saya tuan" Minjie ingin menagis baru kali ini jimin terlihat marah sepertinya? Tapi salah dia juga sih yang menyentuh pria itu se'enak nya jimin pasti tidak nyaman

"Kau tidak akan mengerti" Gumam jimin gusar yang sebenarnya masih bisa didengar oleh minjie

Apa yang tidak ku mengerti? :Batinya

"Pergilah. Dan ambil kan saya teh hangat"

"Baik tuan. Sekali lagi maafkan saya"

*****

minjie Pov

Sampe sekarang perasaan aku masih tidak enak soal kejadian semalam jimin tidak mengatakan apapun lagi dia hanya minum teh yang aku suguhin dan langsung pergi begitu saja ke kamar nya

Pagi harinya aku melakukan aktivasi ku seperti biasa. Ini hari libur jadi aku sedikit bersantai

"Tadi aku menaruh ponselku di mana?"

Aku mencari ponsel ku di bawah bantal dan selimut tapi tidak ada. sudah dari tadi aku mencari benda itu~tapi tidak menemukan nya juga seinget ku tadi aku mengantongi nya saat akan bersih-bersih kenapa skrng aku jadi lupa menaruh nya dimana

"Kenapa aku sering sekali lupa. Apa ponsel nya aku taruh di dapur saat bersih-bersih tadi yaa?" Aku mencoba mengingat kembali dan seperti nya duagaan ku bener aku sempet melepaskan ponsel ku saat akan mencuci piring tadi

Aku memutuskan kembali ke dapur untuk mengambil ponsel ku karena setelah ini aku masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan. tapi Tidak seperti nya aku berubah pikiran

mengurugkan niatku dan aku berbalik memilih kembali ke kamarku saja dan membiarkan ponsel ku di sana

Karena saat ini aku hanya berdiri kaku menyaksikan sepasang suami-istri yang sedang bercumbu mesra di atas sopa ruang tamu,

dan kenapa dengan perasaan ku? Kenapa aku harus sedih? Dan perasaan ini?

"Kenapa hatiku sakit melihat pemandangan ini?"

TBC

Jika suka dengan cerita nya tolong tinggalkan ⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐. Dan komentar kalian🥰 TERIMAKASIH 🌹🌹🌹

𝐓𝐮𝐚𝐧'𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang