Curiga

816 125 14
                                    

Vano segera berjalan cepat ketika jam sekolah selesai, ia keluar dengan buru-buru karena jam les Illona sudah selesai sejak 20 menit yang lalu. Sebenarnya gadis itu juga akan menunggu, ia tak akan nekat pulang sendiri karena masih belum tahu kondisi jalanan. Namun Vano tetap khawatir dan berusaha secepat mungkin menjemputnya.

"Van! Thanks! Titip lona ya!" Teriak Harvey yang tadi ingin membuntuti Vano namun lelaki itu sudah sangat jauh.

"Perasaan gue doang kah? Gue baru liat Vano se-effort ini loh" - Sakha.

"Lo tau maksud ini gak?" - Galen dan Evan saling menatap seolah pikiran mereka sama.

Secepat mungkin Sakha menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia tangkap dari tatapan Galen dan Evan.

"Kalian saling suka anjir?" Tanya Sakha dengan sangat polosnya.

"Woilah Sakh! Pikiran lo.." Galen segera merangkul kasar Sakha dan mengunci leher lelaki itu dalam lengannya.

"Akh.. ampun Len.."

"Bodo sama polos beda tipis ya njir" -Evan.

Sejak Vano pergi Harvey sendiri juga sudah pergi keruang ganti, meninggalkan tiga temannya yang juga anggota team basket. "Ayo ganti.. Harvey bisa marah ntar"

"Gue makin yakin Vano tertarik sama pacarnya Harvey" ucap Ryn menyimpulkan setelah ketiga lelaki tadi beranjak pergi dari depan kelas.

"Gue malah penasaran sama tuh cewek" - Leera.

"Dia baru dateng, tapi dia bisa ngrebut perhatian Vano. Sebegitu spesialnya dia ya?" - Yessy.

Yessy tersenyum pahit. Dari dulu sejak masuk ke SMA Neo, dialah yang berusaha mendekati Vano tapi kini ia kalah dengan orang baru. Jelas ia penasaran dengan gadis yang selalu dibicarkan kelima teman cowoknya itu.

"Cantik.. manis" - Ryn yang selalu mengingat apa yang selalu dikatakan Sakha saat mereka membahas Illona.

Padahal baru kemarin Illona datang kembali ke Indonesia tapi seolah-olah mereka sudah mengenal gadis itu lama. Ryn, Leera dan Yessy heran dengan itu.

TBC

Demi calon ayang, Vano langsung kabor dari temennya 🥲

promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang