15

756 107 26
                                    

👆 Klik lagunya ️❤️

.
.

Ra el baru saja pulang dari aktivitas belanjanya.

Dia membawa beberapa paper bag di tangannya.

"Oh, kau memasak rupa-nya" dia meletakkan paper bag nya di atas meja makan, memamerkannya pada xiao zhan agar dia iri.

Lalu apakah xiao zhan iri? Tentu saja dia iri dalam hati, dia juga ingin seperti ra el, di perhatikan di beri uang serta kebebasan, kebebasan untuk keluar rumah dan pergi kemanapun dia suka.

Tapi, dari semua itu kebebasan lah yang paling xiao zhan inginkan.

Xiao zhan tak menggubris perkataan ra el, dia masih terus melanjutkan masakannya

Karena merasa kesal, ra el berdiri dan menarik bahu xiao zhan.

"Kau masih punya muka untuk tinggal di sini? Memalukan, bahkan wang yibo telah abai pada mu. Cih" dengus ra el.

Xiao zhan mendongak, menatap dengan datar wanita iblis di depannya.

"Jika kau bisa membawa ku keluar dari sini, maka aku akan berterima kasih" datar xiao zhan.

Ra el mengeratkan giginya, "tentu saja aku bisa, aku adalah nyonya di sini. Kau lihat pintu di sana? Keluarlah sekarang juga"

Xiao zhan menarik sebelah bibirnya, "wang yibo akan murka jika aku pergi"

Ra el meradang, ucapan xiao zhan seolah merendahkan dirinya. Bagi ra el dirinya telah berkuasa di rumah itu, dan wang yibo tak akan pernah murka padanya karena dia mulai mencintai ra el. Batinnya.

"Kau menghina ku? Siapa diri mu hingga wang yibo akan marah padaku jika kau pergi? Justru dia akan senang karena kau bisa keluar dari sini
Dia tak mengusir mu karena menginginkan kau pergi dengan sendirinya." tunjuk ra el pada xiao zhan.

"Wang yibo tak ingin aku pergi dari sini-"

"Pergilah" potong ra el.

Dia memangku kedua tangannya di dada.

"Akan ku buktikan pada mu, jika wang yibo tak akan pernah murka padaku. Hari ini dia pergi ke henan. Mungkin malam akan kembali, dan jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Aku akan meminta wang yibo menceraikan mu" angkuh ra el.

Xiao zhan meremat kain bajunya pelan. Apakah ini akan jadi kesempatannya untuk keluar?

"Atau kau bersedia menjadi kacung kami? Aku juga tak masalah" ra el memberi pilihan lain.

Xiao zhan segera berlari ke arah kamarnya, dia mengambil beberapa bajunya dan tak lupa ATM, yang di simpannya diam-diam. Tentu saja dia akan butuh uang untuk persalinannya bulan depan.

Merasa cukup, xiao zhan segera bergegas membuka pintu dan pergi dari rumah itu dengan langkah terburu-burunya.

Ra el masih berdiri memangku tangannya di dada, dia melihat kepergian xiao zhan dari rumah itu, "cih, wang yibo tak akan pernah murka pada ku karena aku adalah kesayangannya sekarang" ra el tertawa. Akhirnya dia bisa menjadi satu-satunya nyonya Wang.

"Akan ku katakan, xiao zhan kabur bersama yanjun. Haha" ra el telah siap dengan skenario di kepalanya.

...

Xiao zhan menutup kepalanya dengan Hoodie yang di pakainya. Dia masih trauma dengan kejadian terakhir kali, dimana wang yibo menariknya dan kembali memaksanya pulang

MinusOnde histórias criam vida. Descubra agora