Mereka pergi menaiki tangga hingga sampai tepat di lantai 5.
Erzhan melihat bayangan wanita hamil sedang menghadap ke langit langit lorong tersebut, berada di ujung lorong itu.
"Amaya!" Panggil Erzhan.
Yang dipanggil pun segera menghadap ke sumber suara. "Erzhan " Suara Amaya mulai parau.
Erzhan segera berlari menghampiri Amaya, Erzhan melihat kondisi Amaya yang benar benar membuat nya sakit. Mata sembab, beberapa bekas cambukan di punggungnya, kening yang lebam, dan tangannya yang terikat di tiang yang berkarat.
Erzhan & Yandra bersusah payah melepaskan Amaya dari ikatan itu, setelah terlepas Erzhan & Amaya ingin segera pergi dari tempat itu.
"Ga secepat itu sayangku, jangan terlalu buru-buru, " Ucap Luna.
"LUN, CUKUP! Hubungan kita udah selesai, urusan kita semua udah selesai LUNA!! MAU LU APA SI?!" Ucap Erzhan dengan emosi yang memuncak.
"Selesai? Siapa bilang, hahahahaha, ".
"AKKKHH, " Amaya berteriak dikala ada beberapa pria yang menarik paksa dia dan menodong pistol di kepalanya.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"AMAYA!!" Teriak Erzhan, hendak menarik Amaya kembali.
"Lu ngedeket sama dengan istri lu, gua tembak! " Ancam salah satu pria yang memegang pistol.
"Hahaha, sebelum itu, Yandra? Kenapa kamu dan kakak kakak kamu berkhianat? Hmm? " Ucap Luna sambil mengusak kepala Yandra.