♛ 1

877 89 6
                                    

Mengatur letak piring penuh hidangan tampak menggiurkan [m/n] tersenyum senang pada hasil masakannya.

Ia mengalihkan pandangan pada jam dinding diruang makan, menyadari sudah pukul 07:13 sebentar lagi Baji akan pulang dengan segera ia menuju kamar dan mandi.

Hari ini adalah hari jadi hubungan mereka tepatnya sudah 4 tahun terhitung saat pertama kali Baji Keisuke menyatakan perasaannya pada [m/n].

Masih teringat jelas saat itu [m/n] yang telat dihari pertamanya masuk smk bertemu dengan seorang pemuda aneh dijalan yang tengah membawa jerigen berisi minyak dan mendekati sebuah mobil yang terparkir dijalan.

Merasa gelagat pemuda itu tampak aneh [m/n] segera meneriaki pemuda itu sebagai maling yang berakhir membuat pemuda itu marah dan hampir memukulnya jika para warga yang berada didekat sana tidak datang karna teriakannya.

Tapi tidak pernah [m/n] berpikir bahwa ia akan bertemu dengan pemuda yang ia teriaki maling itu disekolahnya dan sialnya saat Baji-pemuda itu juga melihat [m/n] yang membuatnya hampir jadi bahan amukan massa.

Padahal saat itu Baji niatnya hanya mau membakar sebuah mobil saja lalu pergi.

Namun gagal karna [m/n] yang dengan polosnya meneriakinya sebagai maling.

Namun dari sanalah mulai hubungan mereka terjalin dengan sebutan Tom-Jerry yang awalnya saling membenci namun berakhir sebagai kekasih.

Mengingat itu [m/n] tidak bisa menahan lengkungan bibirnya, ia menatap dirinya dicermin menyisir rambutnya yang diwarnai pirang, menyadari warna rambutnya sudah agak memudar membuatnya berniat untuk mewarnainya ulang.

Tentunya dengan warna yang sama, pirang.

Jujur saja [m/n] agak membenci melakukan hal seperti mewarnai rambutnya namun Baji menyukainya dan jadilah ia menuruti permintaan Baji untuk mewarnai rambutnya bahkan Baji juga memilihkan gaya seperti apa yang harus ia gunakan.

Namun hal ini menjadi kebiasaan setelah bertahun-tahun bersama Baji.

Keluar dari kamar ia kembali duduk dimeja makan sambil mengecek ponselnya takut jika Baji mengirimkan pesan saat ia mandi tadi.

Namun tidak ada.

[M/n] menghela napas agak sedikit kesal ia mulai memainkan ponselnya berusaha mengusir rasa jenuh menunggu dan tanpa sadar tertidur dengan tangan terlipat diatas meja makan.

Ddddrrrttt

Terbangun oleh suara getaran [m/n] tampak sedikit linglung dan menatap ponselnya yang bergetar.

Hanagaki Calling...

Melihat itu langsung [m/n] menekan tombol jawab dan mendengar suara berisik dari telpon.

"H-halo [m/n]?"

"Ah, takemichi ada apa?"

"Tolong ini Bang baji mabuk bisa jemput dia gak, ntar gue shareloct"

Mendengar itu [m/n] menyerngit dan menatap jam, sudah pukul 01:27 melihat itu [m/n] menjadi sangat kesal.

Jadi dia tertidur berjam-jam dan Baji bukannya pulang untuk merayakan hari jadi hubungan mereka namun ia malah pergi ke bar dan mabuk? Melihat makanan diatas meja yang tentu sudah dingin ekspresi [m/n] menjadi datar.

"Gue kesana" jawab [m/n] datar dan mengakhiri telpon ia bangkit menuju garasi mengendarai mobilnya menuju tempat yang sudah Takemichi kirim alamatnya dengan kecepatan mobil diatas rata-rata.

Sampai didepan bar ia langsung menghubungi Takemichi mengatakan bahwa ia sudah diparkiran dan meminta teman kekasihnya itu untuk membawa baji keparkiran.

[M/n] membenci tempat seperti bar jadi saat ia dan Baji menjalin hubungan ia sebisa mungkin untuk melarang kekasihnya itu agar tidak mendatangi tempat itu.

[M/n] menunggu sambil bersandar pada mobil matanya senantiasa menatap pintu masuk bar menunggu Takemichi muncul yang akhirnya tidak berapa lama kemudian pemuda itu muncul bersama seorang yang tidak [m/n] kenal sambil membopong Baji yang tampak sudah terlalu mabuk.

Melihat itu jejak khawatir muncul dimata [m/n] ia langsung menghampiri mereka dan membantu membawa Baji masuk kedalam mobil.

"A-itu [m/n] kita pamit dulu" ucap Takemichi tampak agak tidak nyaman sambil menarik temannya.

Melihat itu [m/n] hanya mengangguk dan dengan pelan mengucapkan terima kasih.

Ia sudah terbiasa dengan sikap Takemichi yang agak selalu tidak nyaman dengan kehadirannya, ah, sebenarnya bukan hanya Takemichi tapi semua teman Baji memang selalu bertingkah yang sama.

Mereka tampak tidak nyaman dan tidak tahan terlalu lama dekat dengan [m/n] namun dirinya sendiri mengabaikan tidakan mencurigakan itu.

Toh meski telah bertahun-tahun menjalani hubungan dengan Baji, kekasihnya itu memang tidak terlalu ingin dirinya mengenal teman-teman satu gengnya.

Bagi [m/n] selama itu membuat Baji nyaman ia akan belajar menerimanya.

Jadi ia sangat jarang memiliki kontak dengan teman-teman Baji.

Menatap wajah kekasihnya yang mabuk dan menggumankan kata-kata acak, [m/n] meraih sabuk pengaman dan memasangnya namun ketika ia berniat keluar untuk duduk dikursi pengemudi tubuhnya dipeluk oleh Baji.

Melihat itu [m/n] melembutkan ekspresi kakunya dan mencium Baji dikeningnya sambil berusaha melepaskan pelukan Baji namun gerakan tertahan ketika ia mendengar kalimat yang dilontarkan kekasihnya itu.

"C-hifu-yu... jangan... p-pergii..."

Mendengar itu ekspresi [m/n] kembali menjadi dingin.

Ia melihat wajah kekasihnya itu dengan tatapan bingung dan tajam.

Chifuyu?

Nama itu,

Kenapa rasanya tidak asing?
























_____________________________________

Yeah Salsa back my prend:)

Ehek! Book laen belom update

Sabar hizk:p

Jan lupa vote dan komen^^

CEK UGHA WORK SALSA YANG LAEN!!!

SALAM AUTHOR♡

LisaBila7

HAPPY ENDING || Baji Keisuke× [MaleReader]Where stories live. Discover now