34.

443 45 0
                                    

"eungh,, Sean jangan suka mencium leher daddy" bukannya berhenti, ciuman di perpotongan leher Suga dirasa semakin gencar, jika sudah begini mau tak mau ia harus bangun, sebelum Sean menggigit kupingnya,

"eungh, Rose apa yang kau lakukan hm? Jangan sembarangan nanti Sean bangun dan melihatnya" Suga membuka mata dengan di suguhi pemandangan rambut panjang istrinya yang sudah menempel dia area dada,

Rose tersenyum mendapatkan teguran, tapi bukan berarti dia berhenti, dia malah semakin gencar mencari kehangatan di perpotongan leher suaminya membuat Suga terkekeh geli,

"Iya, aku tampan makanya kau melihatku seperti itu,, aww jangan menjilat Rose, kau ingin ada yang bangun? "

Plak

"Sean yang bangun sayang, kau mesum rupanya"

"Sudah lama tidak bermanja kau jadi seperti ini? " Suga memeluknya dengan erat, menenggelamkan wajah berseri istrinya yang terlihat sudah segar dalam pelukan nya, Rose pasti sudah mandi duluan sebelum ia bangun,

Ia melirik ke sekitar tempat tidur, tidak ada siapapun disini, hanya dia dan Rose yang masih betah bersembunyi di lehernya,

"Dimana Sean? " Rose bangun, Netranya bergerak memandang ke arah luar, Suga mengerti dan langsung mengikuti arah pandangnya, Sean sedang duduk memancing bersama Sehun pagi-pagi seperti ini,

"Hah, Sean semakin dekat dengan papanya ya? " entah bagaimana Rose memahami perasaan Suga, rasa cemburu pasti ada,

Suga sangat menyayangi Sean, melihat Sean bertemu Ayah kandungnya pasti ketakutan akan rasa sayang yang terbagi pasti muncul, belum lagi ketakutan jika Sean akan melupakannya, tapi itu tidaklah mungkin, sejak kecil Sean juga menyayangi Suga,

Suga yang merawat sejak bayi, bahkan Rose dulu sempat iri karena nyatanya Sean lebih dekat dengan Suga,

"Rose, kau tidak akan meninggalkanku meski Sehun sudah bertekad untuk bertanggungjawab kan? " Rose tersenyum dengan anggunnya, mana mungkin seperti itu dalam pikiran nya pun tidak akan pernah terjadi, ia suka dengan cara Suga yang begitu lembut terhadapnya, perasaan nya dan juga Sean, laki-laki itu tidak egois dan memaksakan kehendaknya, Suga selalu meminta apapun dan berbicara padanya dengan sopan,

Akhir akhir ini waktu Sean memang lebih banyak dihabiskan dengan ayah kandungnya, sehingga Suga merasa ada sesuatu yang kosong di hatinya,

Tapi Rose percaya anaknya pintar dan cepat memahami situasi dan kondisi, jika Daddy dan anak sambung itu berbicara empat mata pasti semua akan baik-baik saja,

"Maksudnya aku harus mengatakan itu pada Sean? Mengatakan padanya agar tidak terlalu dekat dengan ayah kandungnya?" Suga bertanya setelah Rose berbisik di telinganya,

"Kau tidak salah kan? Aku tidak bisa membayangkan wajah kecewanya sayang" menghadapi rengekan Suga seperti ini hanya Rose yang bisa, anehnya itu di luar kebiasaan, sikap dingin suaminya pada orang lain membuat Suga terlihat begitu aneh sekarang,

Suga hanya manja pada Rose dan begitupun sebaliknya, mengenal dekat dan menjadi sepasang selama bertahun-tahun membuat mereka saling terbuka satu sama lain,

"Satu hal yang aku sadari laki-laki itu memonopoli anak kita, dia ingin menjauhkan aku dari Sean, bahkan,,, kau bisa lihat caranya mendekati mu?"

'Aku tidak mencintainya! ' bisik Rose tepat di telinga Suga, hal itu menjadi sebuah kelegaan tersendiri, meskipun ketakutan akan hal lain juga selalu muncul, Sehun adalah orang yang tidak akan melepaskan sesuatu dengan mudah,

'Aku akan membujuk Sean agar banyak menghabiskan waktu denganmu lagi'

Suga menggeleng dan menahan pergerakan Rose saat dirasa wanitanya itu akan pergi, pergi untuk membujuk Sean,

𝙽𝙸𝙽𝙴 𝚂𝙴𝚇𝚈 𝙳𝙰𝙽𝙶𝙴𝚁𝙾𝚄𝚂 𝙱𝙻𝙰𝙲𝙺𝚅𝙴𝙻𝚅𝙴𝚃Where stories live. Discover now