malam harinya Chika tengah duduk di sofa sembari menonton fillm di laptopnya , tiba tiba Christy datang dan duduk di sebelah Chika sambil memakan cemilan , eskrim yang ia bawa" kk chika mau " tanya Christy dan Chika menggeleng
" enak tau kak , rasa es krimnya kesukaan kak Chika " ucap Christy
" enggak dek makasih " ucap Chika yang masih fokus ke laptopnya
" yaudah deh " ucap Christy dan ia melanjutkan makannya sembari menonton tv
Christy pun asik menonton YouTube di tv-nya , ia menonton tentang ikan cupang sedangkan Chika menonton Drakor
" aaaa gemes banget sih kamu " ucap Christy sembari menonton TV
" bagus banget warna kamu , gemes pengen beli tapi mahal banget Weh
55 ribu aku gak ada uang tapi bagus aku mau " gumam Christy membuat Chika menatapnya" hmm aku mau kamu , suatu saat aku mau beli kamu biar si Saipul ada temenya biar bisa berantem kan seru " gumam Christy terkekeh
" aku mau kamu " gumam Christy sembari menyemil Chika pun tersenyum mendengar ucapan Christy dan melirik ke tv
" pantesan dulu pas masih kecil kamu maksa pengen beli cupang ternyata kamu penyuka ikan , gemes banget mukanya " batin Chika tersenyum
" udah ah nontonnya jadi kepengen mana gak ada uang aelah " ucap Christy dan ia mematikan tv dan kembali memakan cemilannya
" Saipul udah di kasih makan belom ya ? , udah beberapa hari aku tinggal Mulu nanti mati aku gak punya temen , aaaa aku datang Saipul " teriak Christy dan pergi ke kamarnya , Chika terkekeh
" ikutin ah gemes banget sih dek " ucap Chika dan ia mengikuti Christy ke kamarnya
" kamu apah kabar cupang , aku kangen" ucap Christy sembari memberikan makanan ikannya ke mangkuk bening di meja belajarnya
" hmmm kalo aku punya uang aku beliin cupang baru biar kamu ada temenya , tapi aku gak ada uangnya jadi kamu tungguin ya " ucap Christy tersenyum pada cupangnya
Chika pun mendekati Christy dan memeluk Christy dari belakang membuat Christy terkejut
" eh " ucap Christy
" lucu banget sih kamu dek " ucap Chika sembari mencium kepala Christy
" hah " ucap Christy
" kamu mau beli cupang hmm " tanya Chika lembut
" lah ko tau " tanya Christy binggung
" tadi kan kamu ngomong di ruang tamu sambil nonton TV muka kamu gemes banget ih , dedek aku mau beli cupang kah " tanya Chika
" mau kak mau banget , tapi aku gak ada uang buat beli cupang soalnya harga cupang yang warnanya bagus mahal banget kak " ucap Christy
" mau aku beliin " tanya Chika
" enggak kak aku nanti beli sendiri pake uang aku " ucap Christy sembari memegang tangan Chika yang beda di pundaknya
" aku beliin ajah mau gak ? , mumpung kak Chika lagi punya uang " ucap Chika tersenyum
" beneran kak mau beliin mahal loh kak bisa sampe 100 ribu itu yang warnanya bagus " ucap Christy
" iya gapapa sayang , mau aku beliin hmm ? " tanya Chika dan Christy mengganguk cepat
" mau kak kalo Kaka maksa hehehe , mau banget " ucap Christy terkekeh
" yaudah besok pulang sekolah kita cari penjual ikan cupang ya " ucap Chika dan Christy mengganguk cepat
" makasih kak Chika sayang banget " ucap Christy sembari menarik Chika ke sampingnya dan memeluknya dengan erat
" sama smaa sayang " ucap Chika sembari memeluknya dengan erat
Christy pun melepaskannya dan menatap ikan cupangnya
" yey kamu entar ada temenya pul , kamu harus bilang makasih ke kakak aku soalnya kamu mau di beliin temen " ucap Christy membuat Chika terkekeh
" nanti aku beliin yang cewe ya pul biar kamu gak jomblo . eh tapi Jagan deh masa kamu udah punya pasangan tapi majikannya masih jomblo gak asik " ucap Christy
" cupangnya cari pasangannya Ajah dek tapi kamu Jagan , belom saatnya aku gak mau " ucap Chika
" hmm kenapa kak , Christy kan cantik , baik hati , pinter banyak yang suka masa gak boleh pacaran " tanya Christy terkekeh
" gak boleh Christy " ucap Chika
" tapi aku mau ngerasain yang namanya pacaran kaya orang lain " ucap Christy
" yaudha sana pacaran , tapi siap siap ajah tiap hari aku hukum kamu " ucap Chika membuat Christy terdiam ketakutan
Chika pun menundukkan wajahnya ke kuping Christy dan berbisik
" kalo berani pacaran ajah mulai besok , tapi siap siap aku hukum lagi jauh lebih parah dan jauh lebih sakit dari dulu " bisik Chika membuat Christy terkejut dan ketakutan
" bisa mati aku kalo coba pacaran , bahagia enggak tewas iya " batin Christy sembari ketakutan
Christy masih sajah terdiam dengan mata melotot dan di penuhi oleh peluh karena ketakutan sedangkan Chika tersenyum jahil
" kalo kamu coba coba buat pacaran Jagan harap aku bisa baik ke kamu kaya sekarang , mungkin aku bakal berubah bersikap kaya dulu mau " tanya Chika membuat Christy menggeleng
" e-enggak kak , k-kitty gak m-mau " ucap Christy terbata bata karena ketakutan
" aku sih terserah kamu ajah , kalo kamu gak nurut sama omongan aku ya siap siap ajaah tiap hari ngerasain kesakitan karna aku hukum , tapi kalo kamu nurut aku bakal sayang kamu " ucap Chika
" i-iya kak maaf , aku nurut ko aku gak mau kaya dulu maaf kak " ucap Christy dan Chika mengangguk tersenyum
" pinter , ini demi kebaikan kamu dek aku gak mau kamu terjerumus hal yang belom seharusnya kamu tau , kamu boleh pacaran tapi bukan sekarang " ucap Chika
" iya kak Kitty ngerti ko , maaf kak Kitty gak mau di hukum lagi " ucap Christy dan Chika mengangguk
" asalkan kamu Nurut aku gak akan hukum kamu , karena aku udah janji gak bakal sakitin kamu lagi jadi aku mau kamu nurut sama aku biar aku gak ingkar janji itu " ucap Chika dan Christy mengganguk
" iya kak Kity nurut " ucap Christy
" pinter . dah sana bobo besok sekolah terus kita cari ikan cupang terus abis itu kita jalan jalan ya " ucap Chika dan Christy tersenyum
" beneran kak jalan jalan " tanya Christy dan Chika mengangguk tersenyum
" iya sayang, kita ke mall kita belanja dan makan di sana kita happy happy ya besok " ucap Chika dan Christy mengganguk
" iya kak , makasih kak sayang kak Chika " ucap Christy sembari memeluk chika
" sayang dedek Kitty juga , Jagan bandel ya cantik aku gak suka itu " ucap Chika dan Christy mengganguk
" iya kak " ucap Christy
setelah itu Chika dan Christy pun tidur di kamarnya masing masing
jagan lupa untuk vote dan comend

YOU ARE READING
expecting love and attention [Ch2]
Teen Fictionberjuang untuk hidup sendiri itu sama saja seperti membunuhku secara perlahan