Bab 36

398 44 28
                                    

Yel yel hari ini : "TaeJin Till Jannah... aye aye ✨✨"

Spesial thanks untuk kamu yang sudah nyuruh aku update n ngasih aku semangat. Terima kasih 🥺🥺🥺

......

Tama keluar dari kamar apartementnya. Menutup pintu dengan hati hati agar tak mengganggu tidur Bintang setelah tangisan tantrum pengaruh alkohol yang ditenggaknya. Keberadaanya langsung di sambut enam pasang mata.

Sanjaya, Thea dan Wengga berdiri dari duduknya. Tapi pandangan Tama terfokus pada seorang pemuda yang duduk di dekat Wengga.

"Kamu jelasin baik baik, apa aku yang harus minta penjelasan pake cara 'baik  baik'?" tanya Tama dengan tekanan kata pada akhir kalimat tanyanya.

"Papa bisa jelasin ke kamu, Ta" Wengga maju selangkah, tapi tangannya di cekal Hapsa yang tadi duduk di sebelahnya.

"Om..." Hapsa nahan Wengga.

"Sa?" Tama masih berdiri di depan pintu. Dengan pandangan tajam ke arah Hapsa.

"Ayo kita ngobrol 'baik baik'" Hapsa berdiri, jalan ngehampiri Tama.

Lalu kedua pemuda itu berjalan beriringan keluar apartemen. Tiga orang lain yang berada di sana terlihat ketar ketir. Sedang Juna dan Jeje yang sepertinya masih bingung sama situasi ini lebih milih pamit undur diri.

Jeje pamit pulang, dan Juna yang lagi gamon lebih milih keluar dari aura aura sekitar yang masih conect the dot ke arah Bintang. Bukannya gak sayang sih, tapi ya kalian tahu sendiri lah, gimana rasanya lihat mantan pacar yang belum kalian ikhlasin bersama orang lain di depan mata kalian sendiri.

Huft. Pengennya sih ngacak ngacak dunia tapi udah gak ada tenaga.

.

.

.

.

"Kamu beneran sama Hapsa, Ko Weng?" tanya Thea memastikan.

Wengga natap Thea, baru aja mau buka mulut eh...

"Tak pikir, kamu masih pengen balikan sama aku, Weng. Ternyata.... Malah main brondong" Jaya nimpali omongan istrinya.

"Emang kenapa sih kalo brondong, Jay? Heran banget deh, ribet amat ngurusin pasangan orang" jawab Wengga sewot.

"Pedofil!" seru Sanjaya yang nyahuti pernyataan Wengga.

Plak!

"Asu!" bersamaan tabokan dari Wengga.

Tanpa baibu, Wengga nabok mulut Sanjaya, gak bisa di bilang kalem tapi gak juga kasar kaya kekuatan lakik cuma nabok nabok gemes gitu, tapi cukup bikin Sanjaya ngeringis.

Sanjaya megangin bibirnya, "Yang, aku di tabok Wengga" keluh Sanjaya ke istrinya.

Thea rolling eyes.

"Yang, Wengga nakalin aku" keluh Sanjaya lagi, sambil goyangin lengan mungil Thea. Bersembunyi di balik punggung mungil sang istri, telunjuknya nunjuk oknum bernama Wengga yang melotot ke arahnya.

Ya begitulah Pak Sanjaya.

"Tahan kamu nikah sama modelan kaya gini?" Wengga natap Thea melasin nasib sepupu cantiknya.

"Mau gimana ya Ko, udah terlanjur di hamilin duluan gitu"

"Cerai aja udah. Aku yang bayarin surat suratnya." hasut Wengga.

"Bajingan" sahut Jaya dengan bibir bawah memeluk memble.

.
.
.
.
.

Tama mengulur bungkus rokok Sampoerna Mild ke arah Hapsa. Ditemani semilir angin dan suara bising kendaraan lalu lalang dan berisiknya warkop. Dua insan yang ingin ngobrol baik baik itu terdampar di salah satu Warkop daerah Ngagel.

Bintang Bunting (MPreg) (TaeJin)✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora