𝟎𝟑. OH, MY HEART, IT BREAKS

694 120 0
                                    

𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆. mild swearing, bar, drinks, drinking, moment of realization, academic validation.
𝐍𝐎𝐓𝐄. uchiha sluts where u at

Kakashi duduk di ujung bar dengan segelas martini, riak musik dan obrolan teman-temannya di meja tampaknya nggak bisa mengalihkan pikiran dia tentang kamu sedikit pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakashi duduk di ujung bar dengan segelas martini, riak musik dan obrolan teman-temannya di meja tampaknya nggak bisa mengalihkan pikiran dia tentang kamu sedikit pun. Kakashi sendiri udah nolak ikut night out, tapi seperti biasa Guy sama Obito menyeret dia secara paksa.

Sebagian besar lingkaran pertemanan Kakashi adalah pengusaha—contohnya Obito, pejabat kementerian—contohnya Asuma, athletic trainer—contohnya Guy, dan lain-lain, sementara Kakashi seorang investor yang punya side-job sebagai seorang profesor. 

Dari sebelahnya, sejak awal Obito perhatikan, Kakashi terlihat lebih detached dari biasanya. Raganya bisa aja di sini, tapi pikiran dia jelas jauh entah dimana. Sebagai sahabat baik, Obito mencoba mengecek keadaan Kakashi.

“You okay, man?” Tukas Obito sambil berdiri di samping barstool yang Kakashi duduki, kedua alisnya mengerut, tatapannya heran dan khawatir.

Kakashi menarik napas dalam, sedalam dan selama mungkin sampai paru-parunya penuh, baru dia hembuskan lewat hidung, baru kemudian setelahnya dia menjawab, “Lo kenal sama anak Uchiha yang kuliah di Universitas Konoha?”

Obito memiringkan kepala, pikirannya langsung tertuju kepada kamu. Jelas dia nggak akan lupa dengan kejadian salah satu acara keluarga besar yang menggegerkan seluruh keluarga Uchiha ketika membahas tentang keputusan kamu yang nggak akan kuliah di Grand League Universities.

Mengerucutkan bibir tipis, Obito menyahut pertanyaan Kakashi yang tiba-tiba tersebut, “Ah, sepupu gue. Kenapa?”

Baik Kakashi maupun Obito, keduanya nggak pernah begitu tertarik buat melibatkan urusan keluarga masing-masing ke dalam dunia persahabatannya. Mereka cenderung bersahabat karena punya tujuan buat pengalihan dari kehidupan keluarga mereka. Jadi wajar kalau Kakashi baru tau bahwa kamu adalah sepupunya Obito.

“Sepupu lo?” Kakashi mengalihkan pandangannya dari gelas martini, ke arah Obito. Sepasang iris mata merah darah Obito yang khas dengan darah Uchiha itu mengingatkannya kepada kamu.

Nggak menyahut, Obito cuma mengangkat kedua alis, menatap Kakashi dengan penuh pertanyaan, menyuruhnya untuk melanjutkan tanpa bicara lagi. Kakashi menelan ludah dengan sukar, dia nggak mau salah bicara di hadapan Obito, mengetahui bahwa Obito adalah saudara dekat kamu.

“Dia koordinator mata kuliah gue semester ini. Gue baru inget,” Kakashi memulai dengan hati-hati menyampaikan alibinya, untuk mengecek seberapa besar tindakannya akan berpengaruh terhadap kamu, lewat Obito, “Kayaknya gue salah input nilai dia.”

Obito merengut, dengan serius menatap Kakashi setelah mendengarnya, “Tapi langsung lo benerin lagi ‘kan?”

Perlahan, Kakashi menggelengkan kepalanya. Dan dengan perlahan pula, Obito melebarkan kedua matanya, dia dengan segera mengeluarkan ponsel dan mendial nomor telepon kamu, tapi ponsel kamu nggak aktif.

𝐍𝐎𝐂𝐄𝐔𝐑, hatake kakashi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang