Part 05: Kulit Hitam dan Kota Maya

17.8K 1.8K 247
                                    

Song request: Habibi
By: Ricky rich & Arama mafia

Mobil Jaehyun melaju begitu cepat, membelah jalanan siang itu menuju lokasi yang diperkirakan akan di lalui oleh sekelompok orang asing yang merusak sistem bank mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Jaehyun melaju begitu cepat, membelah jalanan siang itu menuju lokasi yang diperkirakan akan di lalui oleh sekelompok orang asing yang merusak sistem bank mereka

Suara di radio mobil turut memekak telinga sejak tadi, mengabarkan setiap kejadian dengan detail dan beberapa prajurit yang menyusul menghambat setiap jalur yang mungkin dipakai untuk meloloskan diri oleh mereka.

"Ada lima titik yang dapat kami lacak, semuanya mengarah di jalan raya kota secara bersamaan, dua kilometer dari posisi dan kecepatan anda sekarang." suara radio penghubung itu.

"Arahkan keluar kota." ucap Jaehyun rendah.

"Tapi Jenderal, dengan daerah luar yang cenderung luas itu akan membuat mereka dengan mudah bisa lolos dari-"

"Arahkan keluar kota, aku tidak ingin warga kita menjadi korbannya." ucap Jaehyun lagi terus menggenggam kemudinya.

Mengingat hari masih siang dimana puncak aktivitas para penduduk pemerintahan, dan tentu akan membahayakan nyawa mereka.

Disisinya ada Taeyong yang sejak tadi melipat tangan di dada, menatap ke depan sana dalam diam.

"Baik, Jenderal."

Mobil yang lain mendesak para perampok tersebut, cukup kesulitan mengingat seolah mereka sudah begitu hafal setiap jalan di daerah pemerintahan dengan detail, cukup aneh memang.

Jaehyun memutar stir mobilnya, memasuki sebuah jalanan sempit yang langsung menebus jalan raya.

"Ketemu."

Jaehyun kembali tancap gas dimana lima mobil produksi tahun 1909 itu melaju, sesuai ciri-ciri yang diberitahukan padanya, ada lambang mawar hitam di sana.

"Tolong pegang kemudinya."

"Memangnya siapa kau?" lirik Taeyong sinis.

Jaehyun menghela nafas, sepertinya ratu ini masih badmood dengan kejadian siang tadi.

Maka, ia pun menancap gas dalam-dalam dengan lelaki cantik nan angkuh itu yang membuang muka tak peduli.

Jaehyun membuka kaca mobil, sebuah senapan ia keluarkan sembari masih memegang kemudi. Setelah berusaha mengisi peluru ia pun mulai menekan pelatuk.

Dor!

"Peringatan 1! Harap segera berhenti!"

Suara mikrofon prajuritnya yang keras disusul beberapa mobil dibelakang, dimana prajurit lain yang datang mengikuti lajunya mobil sang Jenderal.

Jaehyun membanting stir kesamping, menyamai cepatnya mobil-mobil tersebut lalu mengarahkan senapannya lagi.

Dor!

Jenderal .J. ✔️[Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang