keputusan ayah

1.1K 22 0
                                    


Ustadzku cinta pertama ku

Prolog

Namaku Nia arwinda, aku anak serta pewaris tunggal di perusahaan ayahku.Ayah sangatlah menyayangiku,tapi karena kelakuanku akhirnya aku di masukkan ke pondok pesantren.dan menikah dengan seorang ustadz, yang dahulunya adalah guruku.pengen tau bagaimana kisahku,yuk baca cerita ku.....

PART 1

6 tahun lalu
Plak....
Sebuah tamparan di layangkan ayah karena aku ketahuan pacaran, dan memakai pakaian yang tidak senonoh di sebuah cafe.Aku hanya bisa menangis kala itu,sampai akhirnya ayah buka suara.

"Ayah akan daftarkan kamu ke ponpes!!!."
Dengan suara dan juga amarah yang masih membara,ayah berkata dengan demikian mudah.

What??? ponpes sama aja dengan penjara, pakaian panjang banget serta pakai cadar kayak ninja.gak,gak,gak, membayangkan nya aja aku sudah gerah dan bakalan gak betah.

"Tapi yah."ucapku berusaha mencegah keinginan ayah

"Diam kamu, jangan bantah, keputusan ayah udah bulat..." Ayah kemudian kembali bungkam tanpa bicara.

Setelah ayah mengatakan itu,aku segera berlari ke kamar. entahlah bagaimana jadinya jika aku masuk ponpes,mungkin teman-temanku pasti akan menjauhiku.Tidak terbayangkan olehku bagaimana jadinya nanti.

Bunda,ya dia adalah jalan satu-satunya, aku akan merayunya agar semua ini batal.

***
Tok,tok,tok.

"Nia buka pintunya sayang,ini bunda."

"Iya Bun."jawabku,lalu membukakan pintu agar bunda bisa masuk.

"Sayang kamu baik baik aja kan.."
Bunda masuk seraya langsung duduk dn memelukku.

"Bunda,tolong minta ayah untuk jangan memasukkan aku ke pesantren Bun..."ucapku sambil menangis

"Nak,kamu kan tau klo semua keputusan ayah itu tidak boleh di langgar dan di tawar.."ucap bunda

"Tapi bun,Nia gak mau masuk ke pesantren.Pesantren tu norak tau,pakaian panjang,pakai cadar kayak ninja. Apaan sih gajelas kan bunda."
Jawaban Nia kepada sang bunda.

"Kamu harus sabar ya sayang,kamu di masukkan ke pondok juga untuk kebaikan kamu,sebaliknya pondok itu tidak seperti yang kamu kira sayang. Pakaian panjang itu namanya syar'i bukan norak. " Jawab bunda lagi.

"Tapi,,,Bun."
Masih ingin menawar

"Maaf bunda tidak bisa membantumu!!." Jawab bunda dengan cuek serta muka dinginya.

"Yaudah,ayo turun kita makan malam bersama." Mungkin sudah geram dengan tingkah sang anak,bunda pun akhirnya bersifat sedikit dingin kepada Nia.

"Nia nggak selera Bun. "ucapku

"Jangan nggak makan ya,nanti kamu sakit."

"Yaudah iya Bu nanti Nia turun,..."

"Yaudah bunda,turun duluan ya sayang."

"Iya Bun."

Gagal sudah merayu bunda,jadi aku memang harus mondok.Apa aku melarikan diri dari rumah saja ya,aku harus menghubungi Rio,biar dia bisa menjemputku.

Nia
(Rio aku mau di pindahkan sama ayah)

Rio send
(Pindah ke mana..)

Nia send
(Pindah,mau di masukkan ke pondok..)

Rio send
(Apa,jadi Lo gak satu sekolah sama kita lagi dong?!!)

Nia send
(Iya,Lo mau gak bantu gue gak?!.)

Rio send
(Bantu apa?..)

Nia send
(Gue mau kabur dari rumah.)

Rio send
(Trusss??...)

Nia send
(Tolong jemput gue ya....)

Rio send
(Maaf nia, gue gak bisa bantu klo soal itu....)

Nia send
(Yaudah...)

Haduh,giliran gue yang susah gak ada yang mau bantu.giliran mereka yang susah pasti gue selalu bantu, dasar temen lucknut.

***
Tak terasa hari sudah pagi,aku pun bangun dari tidur dan mandi pagi.hari ini adalah hari terakhir aku di rumah, sebelum aku di antar ke pesantren oleh ayah,aku pun turun,untuk makan pagi.

"Bunda..."

"Iya sayang,kamu udah bangun?.."tanya bunda

"Udah bunda..." Jawabku

"Ini kan masih pagi sayang,.."

"Gpp Bun..

"Hmmm,hari ini,bunda mau ajak kamu beli gamis,dan peralatan lainya,nanti kita berangkat ya,,....."ucap bunda

"Yaudah iya bunda.."ucapku yang tak antusias sedikitpun.

"Yaudah bantu bunda siapin makanan di meja ya,.."

" Iya bunda..." Jawabku
Aku pun membawa semua makanan ke meja makan,di rumah ini sebenarnya ada pembantu, tapi datangnya siang.

"Yaudah,bunda panggil ayah dulu ya."

"Iya bunda.."

Setelah ayah turun,kami pun makan bersama dengan khidmat,pagi ini tidak seperti biasanya, semuanya diam membisu tanpa kata hanya terdengar piring dan sendok yang beradu saja.

Jangan lupa baca juga cerpenku yang berjudul

"Kang santri ygy"
Season 2 dari cerpen ini.

Jangan lupa follow akun author ygy
@tiara_desi477

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Where stories live. Discover now