𝘽𝘼𝘾𝙆𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 (Revisi)

🕓

Happy reading...

Cukup lama Namra berfikir untuk mengunggah 1 foto pertamanya di akun twitter, memilih caption yang memang sengaja di tunjukan untuk Suhyeok, dan ia yakin lelaki itu cepat atau lambat akan segera membalasnya.

So, kita lihat lagi nanti.

Jikapun iya, toh tidak mungkin ada yang menyadari, mereka saja tidak terlihat dekat sama sekali apa lagi saling follow.

Sekarang ia hanya cukup terfokus pada soal-soal yang di berikan oleh Jinri, soal yang akan membantunya untuk masuk ke SNU agar ia bisa mendapatkan kelas unggul, dimana mahasiswa/i kelas unggul akan lebih di prioritaskan, entah bagian fasilitas, pengajar ataupun tempat-tempat yang akan mereka gunakan.

Jika saja Jinri bukan teman dekat pemilik universitas itu, mungkin sekarang ia harus sedikit lebih keras meningkatkan belajarnya untuk mendapatkan test lanjut soal kelas unggul.

Belum lagi kini ia sudah mulai terjun ke dunia yang sama dengan Jinri, meskipun hanya sesekali sebagai latihan untuk ke depannya setelah menyelesaikan S1 dan S2 nya.

Jika saja Jinri tidak terlalu keras juga Siwon masih hidup, mungkin saja ia kini sedang menjalani hidup normal layaknya remaja biasa tanpa ada tekanan yang menuntutnya harus sesempurna mungkin.

Ting...

Notifikasi membuyarkan lamunannya, memandang kertas yang ada di hadapannya, masih kosong belum terisi sekalipun itu hanya nama saja.

Namra tersenyum kecil saat Suhyeok mengunggah hasil jepretan asalnya saat mereka pertama kali pergi berkencan.

1 yang harus kalian tau, Namra telah membuat notifikasi pemberitahuan pada akun miliknya dan Suhyeok. Sehingga tanpa saling mengikutipun mereka masih bisa melihat unggahan terbaru. Di akun mereka. (Ga tau bisa apa ga,aing ngasal)

Dan, ah, ia cabut kata-katanya yang 'tidak mungkin ada yang menyadarinya' setelah melihat komentar milik 2 teman Suhyeok yang membuatnya sedikit takut, belum lagi admin lambe sekolah. Ia tau seberapa ahli admin itu dalam hal mengorek informasi hanya lewat postingan yang bersangkutan dan membuat kesimpulan yang sialnya pasti tepat sasaran.

Memilih untuk mengabaikan dan mulai teliti mengerjakan soal yang masih dapat ia jawab dengan mudah.

Hari ini Namra sangat senang saat pemilik sekolah menunjuknya dan Suhyeok untuk mewakili rapat tukar pelajar sementara, dan rapat pertukaran pelajar ini hanya akan berlangsung selama 4 jam.

Kostum yang mereka gunakan juga bukan seragam, melainkan semi formal.

Jadi Namra memutuskan untuk mengenakan dress putih simple, sedangkan Suhyeok mengenakan setelan jas berwarna hitam putih.

Ini rapat seperti rapat yang pernah ia ikuti bersama Jinri, mungkin yang terlihat sangat santai hanya Suhyeok, lelaki itu bahkan melepas jas luar dan menyampirkannya pada pangkuan Namra, jangan lupakan Suhyeok juga menggulung lengan kemejanya hingga sikut.

Jika yang lain duduk dengan tegap berwibawa dan anggun maka lain lagi dengan Suhyeok, dia bersender santai dengan tangan yang masih memainkan ujung rambut milik Namra, tidak memedulikan pandangan remaja lainnya, toh penyelenggara acara yang melihatnya saja tidak mempermasalahkan, bahkan kesannya sama santainya dengan Suhyeok. Mereka saja yang terlalu di bawa serius, padahal ini hanya rapat pertukaran pelajar, dan yang akan menjalankannya adalah adik kelas mereka, bedanya jika biasanya pemilik sekolah yang hadir, kali ini hanya di wakilkan oleh murid berprestasi akademik maupun non akademik.

Saat melihat sedikit gelagat tidak nyaman Namra, Suhyeok dengan santai menarik kursi yang di tempati Namra agar lebih dekat dengannya, dan itu cukup membuat Namra sedikit terkejut. Namun apa yang di lakukan Suhyeok setelahnya membuat tubuh Namra menjadi lebih rileks dan nyaman.

Tangan milik Suhyeok kini telah berpindah pada pinggang ramping Namra, memijatnya dengan lembut sesekali elusan panjang di punggung.

Suhyeok tau, meskipun Namra sudah terbiasa dengan cara duduk tegap anggunnya, tidak menutup kemungkinan pinggang gadis itu pasti merasa pegal, apa lagi ia sering melihat Namra sesekali memijat pinggangnya.

Apakah semua anak kalangan atas di haruskan duduk seperti itu? Tegap seperti itu sepanjang acara-acara yang mereka hadiri?

Oho, jika itu Suhyeok tidak mungkin ia akan mematuhinya, ayolah sandaran kursi di buat untuk menyenderkan punggung saat duduk, jadi untuk apa di buat jika tidak memiliki fungsi?

"Duduklah dengan benar?" Suhyeok berucap namun tidak terlalu keras, membuat Namra menoleh lalu memberikan pandangan seolah ia berbicara ' ini sudah benar, kamu yang tidak benar '

Suhyeok hanya menggeleng lalu mengusap puncak kepala Namra sekilas sebelum kembali memijat pinggang ramping milik Namra.

Senin 12 september 2022

Silahkan meninggalkan jejak dengan vote atau tidak komen