⌕. Lima : Jangan Ribut

2.3K 351 21
                                    

Hai? Kangen Kiddo ngga?

Haruto melipat kedua tangan pun pandangan tak lepas dari Jeongwoo yang asik berayun sembari berteriak riang dengan Doyoung yang mendorong dari belakang. Tangan kecil itu terkepal erat.

Memilih berjalan mendekat kemudian menghentikan laju ayunan, membuat Jeongwoo serta Doyoung menoleh kearahnya.

"Kenapa di berhentiin, Haru? Jeo kan lagi main." Jeongwoo bertanya bingung.

"Biar aku aja yang dorong." Haruto memposisikan diri di belakang Jeongwoo, tubuh Doyoung dia dorong agar menepi.

Doyoung mengerutkan kening tidak mengerti. "Kamu kenapa deh?"

"Apa? Aku mau main sama Je."

"Ya aku juga lagi main sama dia."

"Kamu main sendiri aja sana. Dari awal yang mau main sama Je itu aku."

"Tapi kata Jeongwoo dia bolehin aku main sama dia."

Baru saja Haruto hendak membalas ucapan Doyoung, namun merasakan tarikan pelan pada jas seragamnya membuatnya urung.

Mendapati Jeongwoo menatap kearahnya dengan mata berseri dan mulut terbuka. "Jangan berantem ya Haru, kita main sama-sama kok." Lalu kepalanya tertoleh ke Doyoung, "Dobby istirahat dulu, kan daritadi kamu dorong aku pasti capek. Gantian sama Haru ya!"

Doyoung mengangguk patuh. "Aku ngalah karna Jeje yang suruh. Dasar tukang serobot." Selepasnya Doyoung mendudukkan diri di atas rerumputan. Menikmati semilir angin menerpa wajahnya.

"Berisik Dobby bakpao." Haruto beralih memegang pegangan ayunan, "Jeje siap?" ucapnya seraya menepuk kepala Jeongwoo sebelum mendorong ayunan tersebut.

"Siap!" Jawab si kecil Yoon dengan tangan kiri terangkat ke udara.

Semangat Haruto bertambah mendengar nada lucu yang Jeongwoo suarakan. Dia mendorong ayunan itu hingga bergerak sedikit kencang menghasilkan tawa ceria milik Jeongwoo.

"Haru seruuuu!"

"Ahahaha je lucu."

Sudah hampir 5 menit Haruto terus-menerus mendorong sampai akhirnya Jeongwoo meminta untuk berhenti. Ia turun dan menepuk celananya sendiri kemudian mengulas senyum manis di bibirnya.

"Ayo main perosotan! Dobby ayo main perosotan."

"Je, jangan ajak Do-"

"Ayo!"

Jeongwoo yang bersemangat berlari menjauh bersama Doyoung di belakangnya. Sambil berlari Doyoung menyempatkan diri memutar pandangan, menjulurkan lidah pada Haruto, sengaja meledek temannya itu.

"Dasar Dobby bakpao jelek. Kelakuannya mirip sama Papa Ji."

Sungut Haruto kesal. Setelahnya anak Kim Junkyu itu pergi menyusul kedua temannya di sana.

Entah sudah berapa kali ketiganya naik-turun perosotan, melintasi antar perosotan yang tingginya berbeda melewati papan yang bergoyang. Haruto sesekali menjahili Jeongwoo. Menggetarkan pegangan tali sehingga papan yang mereka injak turut bergerak.

"Aaaaaa Haruuu!" Jeongwoo berdecak, bahunya merosot tatkala Haruto menjahili nya, lagi.

"Bercanda. Gih jalan." Haruto terkikik senang.

Sesampainya di ujung lintasan, mereka kompak berbalik badan. Di ujung sana ada Doyoung yang duduk selonjoran. Di sebelahnya terdapat kotak makanan dan sebotol minuman berwarna oranye.

"Kamu kok makan sih?" Haruto berseru.

"Ya suka-suka ku lah. Orang laper harus makan."

"Harusnya kamu dianter pulang aja daripada ikut aku main kesini."

Doyoung meneguk minumannya, "Ah, seger. Mending aku makan sambil duduk, kamu mau aku makan sambil meluncur? Ntar namanya makan dengan gaya."

"Terserahmu lah." Ucap Haruto lelah. "Ayo Je, tinggalin aja si Doy dia ga penting."

"Haru ga boleh gitu. Yaudah, Dobby kalo selesai makan susul Je sama Haru ya." Jeongwoo sedikit berteriak agar Doyoung bisa mendengarnya lebih jelas.

Doyoung hanya mengangguk, tak lupa memberikan acungan jempol karena mulutnya sedang penuh.

Begitu Haruto dan Jeongwoo menghilang dari pandangan, Doyoung menyandarkan punggung pada tembok berbahan kayu. Tampak tenang menikmati makanan tanpa mempedulikan anak-anak yang berlalu lalang melewatinya.

Dugh!

"Aduh, maaf aku ga sengaja."

Tiba-tiba seorang anak menyenggol lengannya secara tidak sengaja mengakibatkan potongan buah anggur milik Doyoung menggelinding bebas jatuh ke tanah.

"Anggur.."

"Maaf, maaf, aku ga sengaja–"

"Damie ngapain? Ayo cepat, mama udah panggil suruh pulang."

"Eh, anggur–"

Belum sempat Doyoung menanggapi permintaan maaf, anak itu sudah ditarik oleh anak lainnya menuruni tangga. Doyoung terdiam, ekor matanya tak sengaja menangkap benda berkilauan di dekat ujung sepatunya.

Sebuah Name Tag dengan nama Bang Yedam.

"Namanya Yedam ya." Gumam Doyoung meneliti tiap sudut benda tersebut.

"Loh Dobby kok anggurnya di buang? Kamu ga suka kah?"

Suara Jeongwoo mengambil alih perhatian Doyoung. Ingin menjawab tidak tetapi Haruto lebih dulu menyahut.

"Kamu buang-buang makanan terus aku bilangin dadda Hyun ya, Doy."

"Bukan. Aku ga buang makanan."

"Terus itu apa?" Haruto menunjuk buah anggur yang sudah penyek sebab di injak oleh beberapa anak yang berlarian di sekitar. "Kalo ga suka di simpen aja."

"Iya! Betul kata Haru, Dobby. Kata pap buang makanan itu ga baik, ga bagus."

"Bener. Doyoung ini ga bagus banget."

"AKU GA BUANG MAKANAN!!!"

halooooo! maaf baru update 🙇🏻🙇🏻

15-09-22.

Kiddo √Where stories live. Discover now