tigaa

4.7K 539 17
                                    

💐💐💐


Raidan baru saja sampai disekolah setelah dihantar oleh papa Cahyono terhormat. Raidan sebenarnya hampir saja telat jika dua menit saja ia belum menyentuh pagar sekolah, salahkan papa nya yang bangun kesiangan pagi ini, bahkan Raidan sempat menjemur bubuy (nama anak kucing Raidan) sampai gosong sangking lamanya papa Cahyono bersiap-siap, tidak selama itu sih sebenernya tapi tetap saja lama.

Selama perjalanan menuju kelasnya, Raidan hanya berjalan santai seraya earphone menjanggal pada dua telinga nya, selain mendengarkan lagu-lagu idola kesayangannya Keshi, hal itu juga sebenarnya bertujuan agar tidak ada yang menegurnya sih, soalnya Raidan orang nya malas juga bersosialisasi dan ngga penting juga sebenarnya.

Pintu bertuliskan X IPA 3 menjadi pintu yang Raidan tuju, kelasnya berada di lantai satu sehingga tidak mempersulit Raidan untuk menaiki tangga lagi berbeda dengan kelas dua belas yang memang berada di lantai tiga. Tidak lama berjalan akhirnya ia telah sampai pada ruang kelasnya.

"Aaaa Rai sekian lama kita tidak bertemu akhirnya hari ini kita bertemu kembali untuk menuai rindu." Itu Jemian, memang alay dan lebay anaknya.

"Ewww, gue di semester baru ini pengen ubah personaliti jadi cowo kalem." Balas Raidan mendudukkan dirinya pada kursi samping Yeremy dan melepaskan alat yang menjanggal kedua telinganya.

"Sorry banget gue harus bilang gini.... Tapi di jidat lo tuh udah ada stempel besar dengan tulisan bocah prik, jadi jangan berusaha untuk hal yang tidak berguna ya Rai." Sanggah Yeremy menolak opini Raidan.

"Syaland. Eh btw gue punya berita baru cuy."

"Ck ck awali semester barumu dengan dosa baru. Btw berita tentang apa?" Ujar Jemian mendapatkan jelingan malas dari Raidan dan juga Yeremy.

"Oke jadi gini... GUE PUNYA CRUSHH ANJIRRR!" Ujar Raidan antusias, tapi berbeda dengan respon temannya yang hanya memasang wajah datar mereka.

"Kali ini novel apalagi?" Yeremy berujar setelah terjadi hening beberapa detik.

Raidan memang ekspresi meyakinkan, "Kali ini bukan fiksi ya cuy, ini ril manusia ril pokoknya mah!"

"Affah iyya deck?" Ujar Jemian mengejek.

"Asli mah lo semua ngga percayaan banget sih jadi orang, sumpah demi apapun kali ini gue bener-bener punya crushh nyata bukan yang tak berwujud lagi ya setan."

Yeremy memutar bola matanya malas, "Masalahnya nih ya setiap lo membicarakan crushh atau cowo idaman lo tuh pasti ujung-ujungnya dari karakter novel fiksi lo ya taik, gimana kita ngga males, lagian ngga ada bentuknya kok bisa di bucinin terus di bilang ganteng."

"Heh keremi! Cowo fiksi itu ganteng ya! Ngerti ngga sih dari sifatnya aja tuh udah kelihatan gantengnya, udahlah kalian ngga akan ngerti selera orang pintar yang rajin membaca ini." Ujar Raidan tersenyum anggun diakhir katanya.

"Dihhh si paling rajin membaca."

Belum sempat Raidan memprotes kalimat Jemian, terdengarlah bel masuk, setelahnya terdengar himbauan dari pengeras suara agar seluruh siswa berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara.

"Nah mending sekarang kita kelapangan, nanti gue lihatin yang mana kakak crushh gue yang paling ganteng sejagat raya." Raidan menarik tangan kedua temannya untuk segera pergi menuju lapangan.

Lapangan pun mulai ramai oleh siswa-siswi yang sibuk mengatur barisan, celingak-celinguk lah Raidan mencari keberadaan pujaan hati yang sangat ingin Raidan tunjukkan pada dua manusia didekat nya, agar dua temannya itu percaya bahwa kali ini crushh nya benar-benar nyata.

"Mana sih Rai, jangan bilang lo ngibulin kita kan ya?" Ujar Jemian dengan ekspresi mengerut karena silau sedangkan Yeremy memang sudah tidak percaya sih dengan temannya itu.

"Sabar anjir. Lo ngga liat apa banyak banget manusia di depan? Mana bisa gue dapat lah, lagian gue belum tau dia kelas apa karena yang gue tau dia tuh udah kelas dua belas." Balas Raidan yang masih celingak-celinguk mencari sosok Habil di barisan kelas dua belas.

"Lagian siapa sih namanya."

"Kalian ngga bakal kenal soalnya anak pindahan dan baru masuk hari ini, gue sama dia tetanggaan dan gue tau kalau anaknya mau masuk sini tuh dari bundanya ya walaupun yang pancing duluan itu gue sih." Jelas Raidan.

"Hedehh iya dah iya terserah." Putus Jemian menyerah, percaya tidak percaya saja apa yang Raidan katakan.

Upacara sebentar lagi di mulai, Raidan pun menyerah mencari keberadaan Habil dikarenakan dirinya dan kedua temannya sudah ditegur karena tidak masuk dalam barisan. Mungkin belum saatnya ia bertemu dengan Habil disekolah ini.

Nah mulai lah tuh upacara pertama di semester baru ini di bawah teriknya matahari, semua siswa-siswi di jemur sambil mendengarkan sambutan kepala sekolah yang sangat panjang, Raidan sendiri sudah sangat lelah sekali, tak jarang ia menoleh kebelakang demi melihat petugas UKS, suara hati jahat menyuruh Raidan untuk pura-pura pingsan saja demi ngadem di UKS tapi ia takut saat di anggkat ia akan langsung tertawa mendengar suara kedua temannya.

"Lo kenapa sih Rai ntar di tegur sama guru anjir." Bisik Yeremy yang berada di belakang Raidan.

"Gue mau pingsan pura-pura Yer tapi lo jangan bikin gue ngakak ya." Balas Raidan kembali berbisik.

"Lo jangan bikin gara-gara deh, yang sabar napa bentar lagi selesai ini."

Bahu Raidan luruh seketika mendengar kalimat yang diucapkan Yeremy, terpaksa ia harus menahan segala penderitaan ini sampai upacara berakhir.

Akhirnya upacara yang teramat panjang telah berakhir, seluruh siswa berlari berhamburan menuju kelas ataupun kantin. Raidan, Jemian, dan Yeremy adalah sekte siswa yang sehabis upacara langsung mengunjungi kantin sekolah, dengan gerah yang menguasai tubuh ketinganya langsung menuju ke lemari pendingin dimana disana tersedia berbagai macam minuman dingin.

Raidan langsung meneguk kasar teh p*cuk dingin, jiwanya seakan terbang kala cairan segar itu menyapa tenggorokannya. Memang yaa gerah gerah seperti ini sangat cocok ditemani dengan minuman yang segar-segar.

Saat Raidan, Jemian, dan Yeremy masih duduk untuk beristirahat dari lelah, datanglah rombongan dari pacarnya Jemian, Jovan namanya.

"Lagi istirahat? Nih aku beliin minuman kesukaan kamu."

Raidan tidak memperdulikan eksistensi dari pacar temannya bahkan kedua temannya, Raidan hanya sibuk bersandar di kursi sambil menutup matanya lelah, memang amanat pembina pada upacara kali sangat panjang sekali, jadi tidak heran banyak siswa yang pingsan saat upacara berlangsung.

"Makasih sayang ku yang paling ganteng hehe." Balas Jemian menerima pemberian sang pacar.

Kening Raidan mengernyit, hidungnya tiba-tiba menangkap bau familiar, Raidan bukalah matanya, dan benar saja ternyata diantara rombongan Jevano ada Habil, langsung melek lah mata Raidan. Jangan heran kenapa Raidan bisa hapal bau Habil, saat pertama ketemu saja Raidan langsung ada di gendongan Habil, apa ngga nempel tuh bau orang ganteng sama dia, terus kebetulan bau nya Habil itu enak banget sumpah, ini entah karena Raidan yang memang bucin atau benar-benar anak bujang nya bunda Airin yang beneran wangi.

"Kak Habi!!" Panggil Raidan karena sepertinya Habil tidak melihat kearahnya.

"Habi?" Gumam Jemian dan Yeremy bersamaan, langsung melihat kearah pandangan Raidan. Jovan dan teman-temannya yang lain juga melihat kearah Habil saat Raidan yang sedari tadi diam tiba-tiba langsung menyebutkan satu nama.

cowok wangi memang plus plus sih poinnya:(

𝙎𝙚𝙢𝙚𝙨𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙗𝙞-𝙧𝙖𝙞 [𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠𝙧𝙚𝙣] ✓Where stories live. Discover now