3 Oktober 2022
Taehyung mengepalkan tangannya, cowok itu berjalan cepat menuju ke ruang kelas sang kekasih tapi saat tiba di sana dia tidak langsung menjumpai Rose. Malahan dia mendapat informasi bahwa Rose tidak datang ke sekolah hari ini.
"Sial, kamu di mana sih?" Taehyung menghubungi nomor gadis itu tapi tak diangkat, sampai akhirnya dia memutuskan bolos sekolah hanya untuk mencari tahu keberadaan Rose.
Taehyung mengunjungi semua tempat yang gadis itu sukai, tapi tak ada satu pun yang bisa Taehyung temukan. Dan tempat terakhir yang bisa dia kunjungi adalah gereja.
Rose adalah gadis yang taat ibadah, setiap minggu dia selalu mengajak Taehyung ke gereja bersama meskipun Taehyung sering menolaknya dengan alasan kelelahan.
"Tuhan, temukan dia dihadapanku."
Setibanya di gereja Taehyung segera masuk ke dalamnya dan mencari keberadaan Rose sampai ke lantai atas pun dia tak kunjung menjumpai kekasihnya di sana. Taehyung belum menyerah, tapi waktu yang memintanya untuk berhenti.
"Kamu di mana sih sayang?" Nada suaranya terdengar lemah seperti orang yang sedang putus asa.
Setelah keluar dari gereja Taehyung tak langsung pulang, dia berhenti sejenak di taman gereja yang tempatnya cukup sejuk untuk istirahat sejenak. Tapi ada sesuatu yang mengganggunya saat Taehyung baru saja menduduki bokong ke bangku. Ada seorang gadis yang sedang menangis di salah satu bangku dengan memakai seragam sekolah yang sama seperti Taehyung.
Dari belakang nampak tubuh gadis itu tak asing dan Taehyung semakin yakin saat mendengar suaranya.
"Rose?"
Rose terkejut, dia menoleh begitu mendengar ada seseorang yang memanggil namanya.
"Tae.. kamu.. ngapain ada di sini?"
Taehyung tak menjawab, pemuda itu langsung memeluk Rose dengan erat. "Sial, jangan bikin gue panik."
Rose melembutkan pandangannya, dia tersenyum tipis saat mendengar kalimat itu keluar dari bibir Taehyung. Kata-kata manis dan tulusnya
"Maaf."
"Kamu ke mana aja sih? Kenapa gak sekolah hari ini?"
"Aku.. aku gak apa-apa," jawabnya seraya memalingkan wajah ke arah lain, mungkin Rose lupa bahwa ada jejak air mata yang masih terlihat di kelopak matanya membuat Taehyung jadi penasaran.
"Habis nangis?"
Rose menggeleng.
"Aku gak apa-apa."
"Liar."
Memang benar Rose berbohong, tapi semua itu dia lakukan agar Taehyung tidak khawatir. dia tak mau membebankan Taehyung lagi atas dirinya, Taehyung sudah cukup membuat nya bahagia akhir-akhir ini.
"Aku gak apa-apa, kamu nyariin aku ya?"
Taehyung mengangguk. "Aku khawatir," ujarnya seraya memeluk tubuh Rose yang sedikit lebih pendek.
"Maafin aku ya karena udah buat kamu khawatir."
"Hmm.. jangan kayak gini lagi, kalo ada sesuatu cerita aja sama aku."
"Iya."
.
Rose kembali sambil membawa dua cup ramen yang tadi dia beli di mini market terdekat, gadis itu menyodorkan satu untuk Taehyung dan satunya lagi untuknya. Mereka menikmati makan siang di dekat danau yang kebetulan udaranya siang itu sedang sejuk, tidak terlalu panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince
FanfictionDia adalah pangeran. Seperti panggilannya, pangeran akan selalu memerintah dan menganiaya orang lemah tak berdaya. Dan itu terjadi pada Rose. Gadis yang menjadi korban dari keegoisan laki-laki itu. Mampukah dia bertahan? Atau Taehyung yang akan kala...