Airlangga|| Bab 03

323 38 18
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

And

Enjoy❥︎

.
.
.

"Itu yang jemput Angga, Kak Ringga bukan, sih?"

"Kayaknya, sih, itu Kak Rivan."

"Ihh, masak?"

"Tau, gue juga bingung, mukanya mirip, gak bisa bedain."

"Tck, namanya juga kembar, o'on!"

"Yah, pulang, 'kan? Gara-gara Si Rey, nih, pasti."

"Dibilang juga apa? Kata gue udah elu labrak aja, tuh, Si Rey! Bilangin biar gausah gangguin Angga lagi."

"Tau, ah! Si anak baru itu emang suka bikin kesel banget, deh!"

"Siapa, tuh, orang?" tanya Rey langsung memberhentikan langkah kakinya. Kemudian ia juga langsung menoleh ke belakang dan menatap ke arahnya Sigit.

"Oh, itu ... Abangnya Si Angga," jawab Sigit sesudah dirinya melihat pemandangan Angga yang sedang digiring masuk ke dalam mobil oleh Ringga.

"Tch! Ngadu, ya, tuh, anak rupanya?"

Memalingkan wajahnya, Sigitpun kemudian langsung menggidikan kedua bahunya."Gatau, tapi mungkin pas waktu dia pergi tadi kali, kenapa?" tanyanya penasaran. Lalu, detik berikutnya ia terlihat menyeringai.

"Ahhh ... jangan-jangan lo takut, ya?" terusnya sambil sedikit menyikut perutnya Rey."Takut diaduin ke Abangnya, 'kan, lo pasti?"

"Dih, takut? Enggaklah, ngapain gue takut? Lagian, kalau semisalnya dia mau ngadu, ya, biarin aja, orang dia aja gak selevel sama gue, jadi pantes, 'kan, kalau semisal dia ngadu kayak gitu," jawab Rey yang cukup sewot.

Hahaha! Gak selevel ceunah. Sigitpun langsung menertawakan ucapan Rey yang satu itu di dalam hatinya.

Dasar konyol.

"Oo ... gak selevel, ya?" gumam Sigit seraya manggut-manggut."Eh, iya, lho, tapi. Lu, tuh, emang enggak selevel sama Si Angga, Rey," tambah Sigit dengan mimiknya yang serius.

"Nah, tuh, lo, tau." pungkasnya.

Dan sekali lagi, Sigit tampak mengangguk."Iyaaa, tauu ... lo itu emang gak selevel sama Si Angga, soalnya kalau semisalnya selevel, mah, muka lu pasti sekarang juga gak bakalan berakhir bonyok-bonyok kayak gini, 'kan, Reeeey. Gimana, sih, lu, ah?" godanya kembali dengan nada bicaranya yang sangat santai.

"F*ck!" dan Rey pun langsung mengumpat."Temen kayak tai lo emang, ya!" terusnya yang seketika langsung dibuat kesal. Namun, alih-alih takut dengan kekesalannya Rey, kali ini Sigitpun langsung tertawa ngakak di tempatnya. Ya, apalagi alasannya kalau bukan karena menertawakan bagaimana lucunya muka bonyoknya Rey saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AIRLANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang