ingin jeda

2 0 0
                                    

Gelombang ritme menuansakan mengikuti petikan petikan indah dan juga bernada dari jemari wanita cantik nan pucat itu yg tengah duduk dikursi kayunya  berhadapan pada sebuah jendela rumah yang usang namun masih terpapar sinar matahari dipagi hari itu ia hanya termenung,sambil mengusap air matanya yang menetes bersamaan dengan nada nada indah berlirikan'dont to remember'kesukaan dari sosok yg tlah menghilang sampai dia sedewasa sekarang  ini dia mencoba menguatkan segala tekad nya selama ini,sudahlah tidak ada harapan lagi menurutnya sampai kapanpun menunggu tetaplah hal yang melelahkan ia pun membanting keras gitarnya kekasur untung saja tidak rusak ia berteriak seolah menyatakan tenggorokan nya sangat kering sampai" harus berteriak sekencang itu sebuah gitar yg selama ini selalu menemani keluh kesahnya dan itu adalah gitar terakhirnya yg dia miliki,lalu decitan pintu terdengar dan dia menoleh ternyata mama nya"kamu kenapa lagi?kamu ga perlu mama bawa ke rumah sakit jiwa kan?sampai kapan kamu gini bisa"mama juga ikutan gila mama cape pliss turutin apa yang mama bilang kamu mau jadi anak seperti apa memang nya?tidak mau  sekolah tidak bisa bekerja bahkan dijodohkan saja tidak mau,apa gunanya mama lahirin kamu si?setiap hari ngurung diri dikamar,kamu ga liat kk kamu dia masih sedikit berguna untuk keluarga ini  hanya saja dia tidak pernah membantah seperti kamu saat ini,lalu wanita yg masih tetap cantik itu melemparkan keras gelas yg sedari tadi dipegang  yg berisikan susu kesukaan yg sedang mengacau saat ini,lalu membanting keras pintu dan pergi begitu saja,kenali saja sosok yg saat ini sedang hancur adalah mika,ia berjalan pelan ke arah pintu lalu mengambil pecahan gelas tersebut."mika masih waras mah ga perlu mama kasih obat obatan kaya gini tenang aja mika cuman belajar menjadi manusiawi dari mulai sekarang mika cuman ingin ngulangin hidup lagi tapi jauh berbeda kaya nya ga mungkin mika juga kangen sama temen temen lama mika mah mika juga ga minta jadi kaya gini mika harus gimana mika juga cape dengerin omelan"mama mika juga kangen kedeketan mika sama kk
dia aja ngejauh knpa mama ngga"wanita itu terus mengacaukan dirinya sambil menangis terisak"tanpa disadari kepala nya mulai pusing kembali, dia hanya butuh tidur untuk saat ini dia pun kembali ke kasur meraih bantal usang nya yg selalu menemani dia untuk terlelap,sampai terdengar dari arah ruang tamu sana"mika kenapa lagi ma?dia mendingan kan?oh iya aku juga udah beli novel  kesukaannya dia tolong nanti mama kasihin ya ke dia".
"Iya mira jangan terlalu dipikirin nanti juga dia keluar mending sekarang kamu mandi gih baju kamu udah mama rapihin dilemari terus makannya mama udh siapin buat kamu spesial sama susunya juga diminum oke?"
"iya siap aku kekamar dulu ya mam"setelah itu dia melengang pergi ya memang seorang mira dengan lesung dipipinya wanita cantik yg bahkan didekati banyak pria namun dia selalu menolak hanya untuk mendapatkan status single penuh selalu pergi bekerja menjadi staf malam lalu pada pagi dia pulang diantarkan teman seangkatannya,ketambah mira juga berperan cukup karena mira selalu membayar hutang hutang mamanya tapi itu tidak menjadi masalah menurutnya ia hanya ingin mencoba menjadi anak yg berbakti
Dari balik kamar mika Tanpa disadari ternyata ia hanya merindukan keluarganya seharmonis itu lagi lalu kenapa mika malah memburuk semudah ini dia juga layak dicintai oleh mamanya,mika pun menggulung keras selimbut bermotif awan yg tengah dia pakai tadi karena tidurnya sudah terganggu dia tidak mungkin bisa terlelap dengan mudah lagi lebih baik dia mengahafal lirik yg sedang dia tuju untuk bisa menggali kemampuannya lagi  mika memetik senar demi senar ada rasa janggal,"knpa aku masih belum bisa apa sesusah ini mendekati apa yang kita ingin kan?termasuk mendekati hobiku ini arghh sudah lah tidak ada gunanya aku benar benar bisa gila jika seperti ini terus harus sedikit Refreshing mungkin"dia pun tersenyum paksa hanya untuk melupakan masalah nya sejenak ia meletakan gitar hitamnya itu lalu mika menggambil gunting yg berada di lacinya lalu segera memotong demi potong potongan rambut nya yg bisa dibilang indah dia hanya tidak boleh keliatan kusut karena hari"sebelumnya itulah cara mika,mulai sekarang mungkin akan terlihat lebih baik jika dia lebih lembut kepada siapapun dari mulai sekarang,"oke besok aku akan masuk sekolah baru jika memang masih bisa aku hanya ingin menjadi pribadi baru lagi walaupun aku sedikit ragu tapi tetap saja aku tidak boleh ditindas lagi hanya karena masalah yg usang"
Dari balik kaca yg terlihat sangat tua itu mika tetap cantik dengan semangat baru nya dia pun pergi untuk merapikan kamar nya walaupun sudah berantakan setidaknya menjadi bersih juga sudah cukup kan?karena mika terlahir dari keluarga sederhana namun bermotif bernada itu saja sudah cukup baginya,
       Pada malam hari suara hewan jangkrik"diluaran sana terdengar sangat  nyaring mika baru saja terbangun ya memang seharian dia selalu tidur dan  tidur tidak ada yg berubah mika mengkucek mata nya berkali kali lalu melihat jam di dindingnya yg  menunjukan pukul 8 malam pasti saat ini keluarga nya sedang makan malam  ia berpikir untuk bergabung dan memperbaiki semuanya lalu ia membuka pintu bergegas menghampiri mama dan kknya termasuk ada ayah nya yg memang setiap hari minggu selalu pulang dari pekerjaan nya walaupun tidak sebarapa yg penting bisa menafkahi keluarga nya saja sudah cukup  mika berucap penuh sendu"ma mama masak enak ni ya"ucap mika sambil mengambil piringnya
"eh anak cantik tumben ikut makan sam..."
Belum sempat ayah nya melanjutkan ucapan nya mama nya sudah memotongnya dengan tatapan tajam seolah mengisyratkan untuk diam,raut wajah mira berubah seketika ia pun berdiri"aku udah kenyang,malem ini aku dijemput lagi sama temen jadi harus siap siap ma" ia pun mengeser kursi yang tentunya mengeluarkan suara keras
"oke sayang"ucap mamanya sambil membereskan bekas makanannya tanpa disadari mika tau bahwa ini kode mereka tidak ingin makan bersama untuk saat ini itu sangat terlihat jelas bahkan mika tidak menyentuh nasi nya sedikit pun dia ingin berlengang pergi ke kamarnya lagi dia tidak perlu berbasa basi,namun suara ayahnya membuat intruksi nya berhenti dan menoleh"makan sama ayah aja udah lama juga kita ga bareng kaya gini kamu cerita aja apa masalah kamu"
"engga ada yah tapi aku mau jujur boleh kan aku pengen lanjutin lagi sekolah biar aku ga bodo"amet terus kan kalo punya ijasah enak kan mau kerja apapun gampang"
"tapi kan umur kamu 19th kenapa ga dari awal pas kamu umur 16 aja biar punya kesempatan nah sekarang gimana coba mika?"ucap ayahnya membuat mika termenung kembali pasti tidaklah mungkin dia sekolah lagi
Dari arah dapur mamanya teryata sedang menguping pembicaraan mereka berdua,"ngarep banget kamu ga usah buang"uang lagi dikira ini itu perlengkapan sekolah ga harus beli?harus,emang kamu bisa ngehasilin uang ngga kan kapan kamu ngasih mama uang ngga, kamu ga seberguna itu mika!coba kalau kamu mau turutin mama nikah sama orang kaya yg setaun lalu pernah kenal sama kamu tapi apa?kamu ga nurutin sama sekali sia sia dulu mama netesin keringat saat ngelahirin kamu dikira gampang ngedidik anak sampai sekarang ini!"nyali mika pun seketika menciut bahkan ia menurunkan kembali sesuap nasi yg tadi nya ia mau masukan kedalam mulutnya mika pun berdiri sirgap ayahnya menggengam tangannya mika mengisyratkan untuk tidak melawan perkataan mamanya mika tidak tahan apa yang tadi mama nya ucapkan harus ia jawab"ma maksud mama aku harus seumur hidup sama orang yg bahkan aku tersiksa bahkan aku ga ada rasa dan dia itu hiperseks ma bahkan aku sampai seperti ini karena gara gara dia aku bahkan ga minat lagi dalam banyak hal mama menyanjung dia karena dia selalu kirimin uang kan ma?mama ga tau aku didalamnya gimana mama cuman bisa untungin semua ini mama nyalahin semua nya ke aku aku juga punya prinsip sendiri aku mau jadi apa nanti walaupun aku ga ada pendidikan tapi aku juga bisa tapi nanti ma nanti bukan sekarang kalau mama mau buang aku silakan ma biar aku mati dijalanan sana" mika pun merasa pusing ia pun duduk sambil terisak isak
"sudah mika sudah"bentakan itu pun sudah sungguh berarti untuk mika karena disaat inilah ayah nya yg masih mampu memeluknya tidak ada yang lain
"ayo daritadi kamu belum makan loh kamu liat kamu kurus mika kurus" mika pun melirik sosok ayahnya dan menjawab"ngga yah mika ga laper kok mika mau tidur aja mika cuman mau jeda,ayah yg kenyang aja makannya"mika melenggang pergi lagi kekamar nya karena hanya ruangan itu yg hanya bisa ia singgahi untuk teduhnya yg dilanda hujan
"ayah terlalu ngerti mika"

                                   _TBC_

           

               

Seusang Ruangan Senada GitarkuWhere stories live. Discover now