07🍃MA:sld🍃- KECEWA DAN KENYATAAN?

24 3 3
                                    

Ditempat yang berbeda, Zara dan Arsy baru saja masuk ke salah satu kamar mandi umum. Kedua gadis itu mengatur nafas mereka, Arsy yang kesulitan bernafas pun terpaksa membuka cadar nya sementara Zara memilih berjongkok dan bersandar pada tembok.

Saat keduanya sadar akan sesuatu, mereka saling pandang sebelum memekik bersamaan.

"TSABINA!!"

•••••

"Kamu siammhhhmhmh...."

Dengan cepat Tsabina membekap mulut pemuda didepannya, gadis itu juga langsung membawa tubuh tinggi tegap itu untuk bersembunyi di balik lemari.

"Sial! Sempit banget!"

Sekarang kedua manusia itu saling berhadapan dengan jarak yang begitu dekat, Tsabina menatap pintu gudang dengan tatapan waspada, terlihat jelas disana ada sebuah bayangkan seorang wanita,Tsabina yakin pasti bayangkan itu milik Mbak Nai.

Sedangkan pemuda yang mulutnya dibekap masih shock dengan apa yang terjadi, dapat ia lihat setiap inci wajah gadis di depannya. Alis yang tebal, bulu mata yang lentik, hidung kecil sedikit mancung, lalu terakhir....bibir remun berwarna pink alami. Pahatan wajah yang mendekati kata sempurna.

'Astagfirullahallazim apa yang saya pikirkan?!' batin pemuda itu segera menepis pikiran kotor nya.

Tsabina perlahan melepaskan tangannya dari mulut pemuda itu, namun tatapannya masih tertuju pada pintu yang sedikit demi sedikit terbuka karena ada dorongan dari luar. Tanpa sadar tangan mungil milik Tsabina berpindah tempat menjadi di dada pemuda itu, membuat sangempu membelak.

"Ap-"

"Diem!" desis Tsabina tajam, lalu ia mendongak menatap dua iris mata berwarna hitam legam didepannya.

Deg!

'Cowok bunga? Kenapa dia-'

Ceklek!

Tsabian langsung mengalihkan tatapannya kearah pintu, disana terdapat Mbak Nai yang berdiri sambil membawa kayu. Untung saja posisinya tertutupi oleh lemari buku dan kardus-kardus yang di susun, namun tidak dengan pemuda tinggi didepannya yang sedikit terkena cahaya, lantas tanpa pikir panjang Tsabina menarik kerah baju koko pemuda itu hingga kini wajah mereka berdua benar-benar sangat dekat, mungkin jika Tsabina sedikit memajukan wajahnya, hidung mereka akan bersentuhan.

Astagfirullah! Pemuda itu semakin membelak, sedangkan Tsabina menelan saliva nya susah payah.

"Dia tidak ada di sini," ucap Mbak Nai berhasil membuat kedua manusia itu tersadar dan Tsabina buru-buru memalingkan wajahnya, namun tanpa di duga, hal mengejutkan kembali membuat tubuh mereka membeku.

Cup

Bibir tebal berwarna pink milik pemuda itu menempel tepat di pipi kiri Tsabina, sontak membuat mata keduanya membola sempurna.

Bruk

Karena saking terkejut akan apa yang terjadi, pemuda itu tak sengaja menyenggol tumpukan kardus yang berisi berkas-berkas pesantren yang menyembunyikan tubuhnya dan Tsabina. Sontak saja hal tersebut membuat Mbak Nai yang awalnya hendak keluar langsung membalikan tubuhnya, pemandangan pertama yang dilihat oleh Mbak Nai adalah anak seorang Kyai yang mencium seorang gadis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 06, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Change of Tsabina's |On Going Where stories live. Discover now