✨ 1 ✨

808 49 0
                                    

Gadis dengan paras Unreal itu menggerutu sebal lantaran harinya yang sial, mengingat jadwalnya yang padat sejak pagi buta. Managernga yang tiba-tiba sakit dan harus pulang lebih awal, ditambah dirinya yang dikejar - kejar oleh sasaeng, hingga berakhir bersembunyi dihalaman rumah orang lain.

Langit yang semakin gelap dan hawa dingin  yang menusuk hingga kedalam tulang membuat tubuhnya menggigil. Sudah 2 jam ia bersembunyi dari kejaran para sasaeng itu, namun seolah tak kenal lelah mereka terus menyisir daerah dirinya bersembunyi.

"Karina..."

Yaa gadis cantik itu adalah karina leader dari grup æspa.

Melihat situasi yang sudah sangat sepi membuat Leader æspa itu merinding sesaat setelah mendengar namanya dipanggil, walau dalam keadaan ketakutan ia tetap berusaha melihat kebelakang untuk melihat orang yang memanggilnya.

Setelah, menghadap belakang kini bisa melihat dengan Cukup jelas pahatan wajah sempurna dari sosok laki-laki yang berdiri didepannya. Dia Lee Jeno

"Kenapa kau bisa disini?dan Kenapa malam-malam begini diluar, kemana managermu!?" Dengan alis menukik keatas jeno mencoba memulai percakapan dengan gadis didepannya. Yang tiba-tiba berada dihalaman rumahnya.

Jeno yang terbangun tengah malam berniat untuk mengambil minum, justru melihat sosok perempuan di halaman rumahnya. Setelah bertanya namun tak kunjung mendapatkan jawaban itu menghela nafas berat. Pada akhirnya ia membawa gadis itu untuk masuk kedalam.

"Hufft...baiklah masuk dulu diluar dingin"

Karina yang sejak tadi menunduk karna menahan tubuhnya yang menggigil kini mendongak menatap sosok yang berjalan didepannya terlebih dahulu.

Baru saja memutar badan dan melangkah, jeno merasakan tidak ada pergerakan dari belakang, ia memutar badannya lagi dan melihat karina yang menatapnya, "Kenapa?ayo masuk". Setelah sadar kembali karina pada akhirnya mengikuti langkah pria didepannya.

.

.

.

"Duduk dulu" setelah mengatakan itu jeno berjalan keatas. Karina yang ditinggalkan diruang tamu hanya mengikuti instruksi dari seniornya tersebut. Sambil melihat sekelilingnya ia dibuat takjub dengan interior ruangan itu.

Jeno yang baru kembali dari kamarnya dan menghampiri gadis yang duduk disofa ruang tamunya, lalu ia menyerahkan set-baju. "Ganti dulu baju lo, kamar mandinya disana" setelah menunjukan letak kamar mandi ia berbalik melangkah menuju dapur.

"Sunbae terima kasih" ucap karina sebelum beranjak menuju kamar mandi yang telah dutunjukkan. Jeno yang mendengar ucapan karina berhenti sejenak dan berujar "hmm" lalu melangkah kembali.
.

.

.

Karina menatap pantulan dirinya dikaca, baju dan celana yang cukup kebesaran. Tapi ia harus bersyukur karna kini tubunghnya sudah tidak menggigil, walau masih merasa sedikit kedinginan. Setelah menghela nafas dalam-dalam ia memberanikan diri keluar.

Berjalan kembali menghampiri sosok laki-laki yang kini sedang berkutat didapur. "Sunbae terima kasih sekali lagi sudah meminjamkan baju" ucapnya setelah sampai di dekat dining table. Jeno yang barusan mendengar uapan itu menghentikan tangannya yang sedang memotong daging ayam, lalu menghadap kebelakang.

"Santai saja... duduk dulu aku sudah membuatkan teh disana, dan akan aku buatkan ramyeon agar kau tidak masuk angin nanti"

Mendengar itu karina hanya menurut. Sambil duduk dengan canggung karina memperhatikan punggung laki-laki itu dari belakang. Betapa beruntungnya yang akan menjadi pendampingnya nanti, gumam gadis itu tanpa tau bahwa jeno mendengar dengan jelas apa yang digumamkan.

THE FUTURE (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang