🌺V🌺

1.9K 238 19
                                    

Sementara Rexan sedang dalam masa keterkejutan, di Mansion flash milik keluarga Teslo telah datang seorang tamu penting.

"Tuan Zegran, selamat atas keberhasilan anda dalam menyelundupkan senjata ilegal ke negara timur, " Sosok dengan janggut tipis menawan tersenyum. Dia dengan sengaja mencari topik menyinggung untuk melihat reaksi pria angkuh itu.

Ia meraih satu botol anggur untuk kemudian di tuangkan pada gelas milik seseorang bernama Zegran, sebagai bentuk penerimaan dan rasa sopan santun.

"Ah kau tahu, itu hebat. Tetapi, organisasi mu adalah yang ke 6 setelah kabar penyeludupanku di sebarkan. " Ucap Zegran menyeringai. Dia dengan santai menggoyangkan gelas anggurnya.

Pada saat ini tatapannya tertuju pada Emilio, "jangan khawatir, kau masih unggul dalam pengelolaan kebun jeruk. "

Mendengar jawaban Penuh sindiran, tangan Emilio terkepal erat di bawah meja. Giginya bergemeletuk karena marah. Tetapi, dia tidak bisa gegabah. Pria ini begitu licik.

" Ya. "

"Bagaimana dengan Penawar terakhir? Aku berikan harga paling tinggi. " Ucap Zegran tanpa basa-basi. Dia menyerahkan berkas di hadapan Emilio.

Emilio mengeleng dan tanpa ingin membacanya dia menyerahkan-nya kembali.

"Tidak, sebelumya aku sudah katakan bahwa kebun jeruk ataupun Mansion peninggalan kakek buyutku tidak akan ku jual. "

"Belum lagi semua ini adalah berharga, terutama Mansion ini."

"Ah benarkah? " Emilio mengangguk.

"Tentu saja mansion ini didirikan oleh kakek buyutku. Seleranya unik tetapi mempunyai pertahanan kokoh. " Dia memamerkan dengan baik hasil karya sang kakek.

"Ada banyak orang yang menawar dengan harga tinggi untuk tempat ini. Tetapi, aku menolak nya termasuk kau." Sambungnya.

"Hmmmm, apakah jika dengan menggunakan bom, mansion ini akan roboh? " Tanya Zegran menarik sudut bibirnya.

Emilio tertegun. Dia memandang aneh wajah milik Zegran yang sedang tersenyum.

Sedangkan Zegran terkekeh kecil. Dia meraih gelas di mejanya kemudian menyesapnya dengan alis terangkat seakan menikmati sajian. Namun, satu hal yang perlu di ketahui adalah wajah menegang milik Emilio.

"A-apa maksud kata-katamu! " ucap  Emilio setelah tertegun sejenak.

"Tidak ada! Hanya saja kakek buyutmu itu lahir di zaman penjajahan, seberapa kokoh mansion mu ini jika di bandingkan dengan Kebun Violet milik-ku? "

Emilio bangkit dia dengan lancang mengangkat jari telunjuknya tepat di wajah Zegran.

Pria itu menjerit, " TUAN ZEGRAN! JANGAN SAMPAI AKU KEHABISAN KESABARAN DAN ANDA KEHILANGAN NYAWA DI SINI. "

Pria bernama Zegran itu terlihat tidak peduli. Dia mempoutkan bibirnya sebelum menghela nafas pelan.

Dia menggelengkan kepala kemudian berkata, " Ck, kau benar-benar sampah kaleng yang cukup berharga namun sulit di atur. " Hina Zegran, mengorek telinganya yang tidak gatal.

Zegran berkata acuh tak acuh. Tetapi, Emilio merasa sedikit khawatir. Bagaimana bisa pria ini tenang saat dirinya tengah berada di kandang musuh?

Tidak ada pilihan lain, kali ini dengan nada membujuk namun penuh ancaman, " Mari selesaikan, kau hanya perlu memilih aku atau Aglaresh. Kehidupan mu berada pada pilihan yang akan kau buat. "

MR. XAVIER, I WILL NOT RUN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang