00.8 ; Jaehyun

306 43 9
                                    

-Flashback-

Mereka hanya ingin melihatku pergi menjauh

Ya, lagi pula apa gunanya keberadaanku ketika sudah ada Yoonoh yang jauh lebih unggul segalanya dibandingkan diriku.

Jung Jaehyun berhentilah berharap segalanya membaik setelah kedatanganmu—setelah sekian tahun..sekarang lihat, dirimu sendiri yang dipaksa menjauh untuk ke sekian kalinya. Masih terasa sakitnya, tetap ada rasa sesaknya, tetapi sepertinya telah lama menjadi bebal.

Tak apa

Aku sudah terbiasa, tidak perlu lagi terkejut.

Lalu bagaimana denganmu, Jung Taeyong? Kuharap kau tidak membenciku setelah ini. Aku memiliki alasan untuk menjauh, maaf soal rasaku yang seharusnya tidak pernah ada.

Maaf aku menyalahgunakan sikapmu terhadapku. Yoonoh benar, tak seharusnya aku begini.

Cinta dan patah hati pertamaku...ck, bukankah ini lucu?

Takdirku begitu lucu bagaimana bisa untuk pertama kalinya aku jatuh hati dengan seseorang yang berstatus istri dari saudara kembarku sendiri? Kemudian di saat yang bersamaan pun aku mengalami patah hati. Sungguh tragis.

Kisahmu menyedihkan, bahkan setelah sedewasa ini.

Kapan bahagia itu hadir hanya untukku tanpa nama Yoonoh di dalamnya?

.

Jaehyun mengembuskan napasnya dalam, menatapi gedung-gedung berjajar dan langit malam yang terlihat lebih kelam dari hari-hari sebelumnya—dari balkon apartemennya. Satu bungkus rokok telah habis dihisapnya, dengan cangkir ke lima kopinya hari ini.

Gila? Tentu saja.

Memang apa lagi yang harus ia lakukan sebagai pelampiasan atas segala rasa yang membuatnya begitu buruk?

Ini sudah beberapa bulan sejak ia kembali ke Amsterdam, dan Jaehyun berhasil. Berhasil membuat segalanya kembali seperti semula; mereka yang berbahagia di Seoul tanpa dirinya, dan Jaehyun yang kembali sendiri dan kesepian di negeri orang tanpa satupun yang menghiraukannya.

Tidak apa, aku bukan siapa-siapa yang harus dipertimbangkan, soal kebahagiaan dan segalanya.

Jaehyun tertawa mengingat bagaimana hampir 10 tahun ini ia berjuang untuk dirinya sendiri. Di saat Jaehyun masih butuh bergantung pada kedua orang tuanya dan saudaranya, justru mereka sendiri yang mendorong Jaehyun menjauh.

Sayang, aku tak pernah tau apa kesalahanku hingga mereka sebegitunya tidak mengharapkan kehadiranku.

Perihal Lee—Jung Taeyong. Jaehyun tidak tau bagaimana kabarnya saat ini, semenjak Jaehyun memblokir kontak lelaki cantik itu semenjak itu pula Jaehyun berhenti berusaha mengetahui kabar Taeyong. Bukan tidak lagi mencintai. Namun, Jaehyun sadar ada yang lebih berhak.

Mencintai tidak harus memiliki, bukan begitu?

Sampai kamu bilang, kamu bahagia
Sampai aku memastikan semuanya berjalan dengan bagaimana semestinya..

Tugasku selesai, Lee. Aku pergi.

Hanya tinggal bagaimana aku kembali menata hatiku yang tak lagi berbentuk. Namun, itu urusanku. Tugasmu hanya berbahagia dengan hidupmu yang sekarang.

.

Hari-hari Jaehyun berjalan seperti biasa, monoton; bekerja seharian penuh, tidur, dan makan jika ingat.

Redamancy [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang