#6 ; pengumuman pentas seni

409 86 2
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

"madava aksa, ada yang cari!" teriakan nama aksa menggema di seluruh ruangan kelas aksa yang setiap orangnya sedang sibuk mengerjakan tugas. suara tersebut keluar dari mulut ketua kelas.

deo sedang sibuk dengan tugasnya, membangunkan aksa yang tertidur dan  tak bisa mendengar apapun karena memakai earphone di kedua telinganya. ia membangunkan aksa dengan cara mencabut earphone tersebut dan mengucapkan suatu mantra di telinga aksa. "aksa, bu wini dateng."

entah sihir dari mana, aksa segera membuka kedua matanya dan terkejut saat melihat ada seseorang tidak dikenalnya berdiri di depan mejanya dan deo.

orang tersebut mengulurkan satu tangannya. "haziel bara, panggil aja kak ziel."

kepala aksa menoleh ke arah deo yang berpura-pura tidak peduli. aksa akhirnya menjabat uluran tangan tersebut. "aksa, madeva aksa. kenapa ya, kak?"

"gue perwakilan anak teater gemintang." ujar haziel sembari menarik kursi tak terpakai untuk bisa duduk di hadapannya.

satu kalimat yang belum selesai kakak kelasnya itu sudah bisa buat aksa sakit kepala, ia memikirkan apa ia membuat kesalahan, apa ia menganggu jam latihan joe si bintang teater sekolahan atau bagaimana, tapi ia membuat dirinya tenang dengan mendengarkan seluruhnya. dengan tenang, aksa mengambil napas dan segela menyela ucapan kakak kelasnya itu. "kak, ini aku nggak dilabrak, kan?

haziel malah tertawa yang membuat semua fokus kelas dari kertas termasuk deo jadi fokus ke arah haziel. kakak kelasnya itu segera menunduk minta maaf karena menganggu suasana kelas yang tenang dan kembali melanjutkan pembicaraannya. "nggak, gue mau bilang nanti pertunjukan teater di pensi. lo mau nyanyi nggak?"

"hah?" bibir aksa terbuka lebar, ini informasi yang tidak bisa ia tangkap secara gamblang. "serius?" tangannya berkeringat. dan deo yang sedang asik menulis pun mengangkat kepalanya dan ikut ternganga mendengarnya.

"serius. kalau setuju nanti dateng aja ke auditorium setelah pulang sekolah. kita bakal omongin alurnya dan lain-lain, okay? gue duluan ya, mau ada matematika minat." setelahnya, haziel berdiri dari duduknya dan berpamitan pergi.

tampak masih kaget, deo menutup bukunya dan menampar pelan pipi aksa. "KAMU KAPAN AUDISI? KOK NGGAK BILANG?" deo berteriak di telinga haziel dengan kerasnya.

aksa menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya. ia tidak pernah mengikuti audisi apapun itu, tak pernah, ia bahkan malu untuk sekedar tampil di atas panggung, apalagi bernyanyi. Ia tidak menghiraukan pertanyaan deo. "pusing." 

"sama, aku juga pusing." tambah deo ia merebahkan kepalanya di kedua lengan yang terlipat. "mending kamu tanya kak joe, mungkin dia yang ngomong. aneh aja kamu nggak ikut audisi nama kamu diseret."

kereta kencan ; iksan boysWhere stories live. Discover now