31. Patah, Hancur dan Remuk

411 24 7
                                    

Sudah hari ketujuh namun pencarian Suga masih tetap saja nihil, ia tetap tidak bisa menemukan keberadaan istrinya yang sudah berhasil memporak-porandakan pikirannya.

Pekerjaan yang terbengkalai,
Persahabatan yang mulai renggang,
Serta kesehatan yang tak dia pikirkan lagi karna otaknya terus ia gunakan untuk mencari tempat tempat yang pernah istrinya kunjungi namun tetap saja nihil.

Suga duduk terdiam dikursi studio lab nya, ia terus menatap foto mini yang selalu ia bawa sejak kemarin.
Babynya, anak perempuan yang selama ini ia ajak bicara sebelum tidur dipangkuan istrinya.

Dulu, Suga selalu senang jika mengelus perut buncit istrinya sembari menyanyikan lagu ataupun berbicara random tentang hal apapun bahkan yang tak penting sekalipun ia bicarakan pada perut buncit bernyawa itu.

Suga pernah berkata : " Jika bayi ini laki laki maka aku akan menjadikannya lelaki kuat agar bisa menjadi pemimpin dan penjaga yang baik untuk eommanya"

" Lalu bagaimana kalo ternyata anak ini perempuan oppa?" Tanya Bella sembari tangannya terus mengusap usap rambut Suga.

" Tentu aku yang akan menjaganya sampai ia menemukan laki laki yang bertanggung jawab yang akan menjaga putri kita seperti aku.
Aku akan menjadi cinta pertama untuk putriku sampai ia bangga memiliki appa seperti aku.
Tapi baik Laki-laki ataupun perempuan sama saja aku akan menyayangi mereka. Karna mereka adalah hasil jerih payahku setiap malam denganmu jadi aku akan menerimanya." Suga mendapat cubitan pelan dibagian perut oleh istrinya, sedang didengarkan dengan seksama ehh ujung-ujungnya mesum juga aiishhh

" Yakk hahah appoo sakit sayang su-dahh gelliii hahahah."

Suara tawa dengan kilasan memori terus menyoroti pandangan mata Suga, ia terus membayangkan yang terjadi diantara dirinya dengan istrinya selama beberapa bulan terakhir ini.

" Aargghhhhh " Suga berteriak seorang diri, merasa begitu frustasi dengan apa yang ia rasakan sekarang.

Hatinya begitu bergemuruh dengan rasa bimbang yang terus mengombang ambing perasaannya.
Ia selalu menyangkal bahwa ia mencintai Bella namun ia juga bingung kenapa ia bisa sampai sefrustasi ini hanya untuk mencari Bella bahkan ia melupakan Han Sera, wanita yang selalu ia katakan bahwa ia mencintainya tapi malah sekarang nama wanita itu saja tidak terlintas dibenaknya.

Ia selalu merasa bahwa rasa khawatirnya adalah rasa yang lumrah dirasakan oleh sang ayah yang merindukan anaknya bukan rasa khawatir lainnya.

Ia bingung dengan perasaannya yang begitu sulit dimengerti, ia mencintai Sera tapi ia tidak mau kehilangan Bella.

Ia menyukai Bella Karna Bella adalah wanita baik dan dia adalah istri Suga ya hanya istri Suga bukan wanita yang dicintai Suga. Ia terus menyangkal perkataan nya dengan kata-kata tersebut.

Dia mungkin sering memanggil Bella dengan sebutan 'Sayang' namun jika ditanya apa dia sayang atau tidak dengan Bella maka jawabannya adalah 'memangnya aku tidak boleh memanggil istriku dengan sebutan itu?'

Jadi, bisa dibilang ia terlalu gengsi dengan perasaan nya hanya untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan padahal gestur dan segala tingkah nya mencerminkan seorang yang telah bucin akut pada bella.

Jika bertanya soal perasaan maka dia akan selalu menjawab dengan 'aku sedang berusah membuka hati untuknya tapi belum bisa.' selalu saja seperti itu tapi tingkahnya arghh astaga like the budak cinta namun ia terus saja menyangkal. Dasar manusia pucat!!

" Apa sudah ada yang tau dimana Bella sekarang?." Tanya taehyung memecah keheningan semua orang yang sedang bersandar disofa ruang keluarga.

Mereka memang sudah kembali tinggal bersama dengan Suga dalam satu dorm, namun hubungan mereka memang agak sedikit canggung.

My idol My husband Where stories live. Discover now