4. beyond expectation🔞

2.6K 241 40
                                    

---Bible pov---

Pagi ini aku berada di gym. Manager memintaku untuk melakukan latihan dan peregangan otot. Drama yang akan aku mainkan mungkin akan jauh lebih keras dari film aksi biasanya. Aku harus membentuk tubuh sebagus mungkin agar tidak terlalu aneh saat tampil dilayar kaca. Bagaimanapun, aku harus terlihat baik untuk memikat para penggemar. Peran yang aku mainkan adalah seorang gay, tapi sebenarnya lawan mainku seorang straight. Jadi dia mungkin sedikit canggung untuk melakukan beberapa adegan denganku. Dia tau tentang seksualitasku karna berita kencan yang beredar. Tenang saja, aku tidak bermain-main dengan pria straight. Kecuali pria diluar sana, -Build.

Hah..

Entah sejak kapan aku sedikit tertarik dengannya. Aku tau dia membenci pria gay dan tidak mau memiliki urusan lagi denganku. Tapi siapa yang akan mengijinkannya pergi begitu saja setelah dia berani membuat ulah dengan karirku?. Sebagian besar penggemar adalah pecinta hubungan sesama jenis, jadi mereka sangat senang dengan berita kencan ini. Bagaimana aku bisa mematahkan semangat mereka begitu saja? Build harus menanggungnya untuk ini.

Jujur saja, aku lelah berurusan dengannya. Mengingat perkataannya yang kotor dan sikapnya yang selalu membuat karirku hampir hancur olehnya. Itu cukup menaikan darah yang sebelumnya tidak pernah setinggi ini. Aku jadi mudah marah dan tidak sabar. Build mengubah emosiku dan aku hampir gila karnanya setiap saat. Tapi, terkadang ada waktu dimana aku bersenang-senang.

Kejadian semalam masih terngiang jelas di kepalaku. Dia terlihat sangat lucu dan aku akan tertawa geli ketika mengingatnya. Kalo boleh jujur, Build seperti gadis remaja berusia 18 tahunan. Dia sangat labil dan pura-pura berani. Aku tau hanya dari sorot matanya bahwa dia menarik ulur perasaannya sendiri. Pria naif sepertinya sangat pantas disebut pecundang. Siapa sangka dia akan mudah digoda. Aku pikir aku akan menyebutnya seekor babi.

Memikirkannya dalam waktu lama membuatku lupa sudah berapa banyak aku berlari di atas treadmill. Setelah tersadar aku jadi merasa panas dan lelah, jadi aku putuskan untuk berhenti. Aku mengambil nafas lebih banyak dan mengelap keringat. Tapi seseorang datang menghampiriku. Dia seorang gadis dan siapa yang mengijinkannya masuk? Tempat ini disewa khusus untukku. Aku takut gadis ini adalah seorang penggemar yang menyelinap masuk. Dia berjalan ke arahku sambil tersenyum senang. Begitu sampai, handuk kecil disodorkan ke arahku. Aku mengernyit sebelum menatapnya kembali.

"Apa perlu aku lakuin ini buat kamu?" Gadis itu tersenyum manis dan bergerak mengelap keringat di wajahku dengan handuk di tangannya.

Aku membeku sesaat melihat manik matanya yang juga menatapku dalam. Aku penasaran, siapa dia dan mengapa dia begitu berani. Aku menahan tangannya dan dia berhenti.

"Siapa lo" aku bertanya dengan curiga.

"Penjaga di gym ini. Aku gak ganggu kamu kan?" Dia menatapku dengan tatapan genit. Aku cukup peka, dia pasti menyukaiku. Memangnya siapa yang berani menolak ketampananku? Aku tau kalo aku tampan.

Aku menatapnya dengan tatapan jijik. Tapi gadis di depanku bahkan tidak merasa tersinggung. Atau dia tidak mengerti?. Pandanganku buyar saat ponselku berdering khusus. Aku sangat bersemangat menilik layar ponselku karna aku tau pelakunya adalah Build. Aku sengaja membuat nada dering khusus untuk Build. Konyol, bahkan aku terlihat seperti aku mengakui dia pacarku sungguhan.

"Ada apa, Build?" Aku bertanya baik-baik meski aku tau seberang sana akan meneriakiku.

"Lo dimana, pulang sekarang"

"Ha? Kenapa gue harus pulang? Gue lagi di gym"

"Ga ada alasan buat basa-basi ya. Gue suruh lo pulang ya pulang"

Tut tut panggilan terputus begitu dia selesai bicara. Pria aneh ini selalu bertindak sesukanya. Dan aku tidak pernah punya pilihan selain mengalah.

||COMPLETED|| Be GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang