7

233 28 4
                                    

Vote vote vote

---

Dengan ragu Valerie dan Pemuda tadi melemparkan sekoci atau perahu karet itu ke lautan lepas. Pria itu langsung meloncat kearah sekoci itu tanpa ragu. Sedangkan Valerie, ia masih berdiam diri sambil menggigit bibir bawahnya dan memeluk erat-erat kopernya.

"Tunggu apa lagi? Cepat naik!" kata pria itu di bawah.

"T-tunggu! Aku mau menunggu adik dan kakakku!" sahut Valerie dari atas.

Pria itu mendecak. "Hey cepatlah! Kau mau berdiam diri disana dan mati tenggelam bersama kapal ini atau tetap hidup bersamaku?!"

Valerie berpikir keras. Dia masih memeluk kopernya. "A-aku menunggu keluarga ku!" Kata Valerie.

"Masa depanmu masih panjang, Miss! Kau tak boleh melepaskannya dengan cara ini selagi ada bantuan! Cepat loncat kesini!" Kata orang itu. Kapal semakin tenggelam. Valerie masih bingung, apa ia harus pergi atau berdiam disini dan ikut mengkaram bersama kapa terkutuk ini. Tapi kalau dipikir-pikir, pria tadi benar. Masa depan Val, bandnya, beasiswanya. Valerie langsung melempar kopernya tepat diatas sekoci. Pria itu pun terbelalak ketika Valerie juga langsung melompat keatasnya.

"Harry, eh?" Tanya Valerie ketika ia mencoba mendayung sekoci itu menjauh.

"Val?!"

Harry terkaget ketika melihat wajah wanita di sebelahnya ini dengan jelas. Ia menggeser posisi duduknya agar semakin medekat wanita yang tadi pagi dikenalnya, Val. "Bagaimana kau bisa berada disini?!" Tanya Harry lagi. Masih dengan wajah tidak percaya.

"Uh-oh, aku-entahlah. Dan... Kau? Kenapa kau tidak bersama teman-temanmu?"

Harry memutar bolamatanya ketika mendengar pertanyaan Val. Cih, teman katanya? Setahuku teman itu setia dan selalu bersama. Dan ini? "Entahlah, mungkin mereka sudah tenggelam di kapal terkutuk itu." Kata Harry dengan nada sebal. Val mengangguk. Ia lebih cepat mendayung sekoci itu dengan sekuat tenaganya.

"Kau kemari dengan siapa?" Tanya Harry ketika sekoci mereka sudah jauh dari kapal pesiar.

Mimik muka Valerie seketika berubah. "Little family. Dan kau?" Tanya Valerie sambil berusaha mati-matian agar suaranya tak terdengar bergetar.

"Bandmates." Kata Harry singkat. Kedua tangannya masih sibuk menggayung sekoci ini.

"Kau mempunyai band?"

"Kau tak tahu itu?" Tanya Harry balik sambil menatap Valerie tidak percaya.

"Eh? Mana ku tahu. Aku saja baru mengenalmu tadi pagi." Kata Valerie polos.

Harry mengubah posisinya menjadi menghadap Valerie. Ia langsung menatap Valerie tak percaya (lagi). Dan Valerie menatap Harry dengan heran. "Seriously, Val?" Tanyanya.

Valerie masih bingung. Ia pun mengangguk, karena ia juga tidak tahu siapa itu Harry dan siapa bandnya. Dan menurut Val itu tidak terlalu penting. Lagi pula jika Valerie satu sekoci dengan superstar sekalipun, ia tidak akan peduli. Tidak seperti kehidupan fanfiction-fanfiction yang pernah dibacanya. Lagipula lucu jika ia sekarang terjebak bersama superstar.

Valerie mendapati Harry sudah berbalik badan kembali. Kini ia mengedarkan pandangannya keseluruh lautan luas ini. Valerie Arabella Lewis, sekarang sedang terjebak di tengah-tengah lautan dengan seorang pria yang baru saja dikenalnya tadi pagi. Oh great.

Tiba-tiba saja sekoci yang dinaiki Valerie dan Harry berguncang. Oh, tidak-tidak. Tidak ada peristiwa seperti tadi lagi. Tidak akan. Harry langsung terlonjak dan menengok ke sisi kanan dan kirinya. Ternyata ada seorang anak gadis berusia sekitar 12-13 tahunan sedang berusaha menaiki sekoci Harry dan Val. Harry mengernyit. Ia tidak mau menanggung beban orang lain lagi. Ia juga tidak mau mendayung dengan beban yang berat.

With Him ✏ h.s [a.u]Where stories live. Discover now