Saranghaeyo

6.2K 144 3
                                    

Sudah selama setengah tahun Park Shin Hye menjalani kehidupan sebagai seorang istri pengusaha swasta. Kalau bukan karena perjodohan yang terjadi secara terpaksa, mungkin shin hye masih melajang sampai sekarang. Ia terlahir sebagai perempuan yang penurut, tidak pernah melawan garis besar kemauan keluarganya. Memilki keluarga yang sangat berada bukan hanya dirasakan park shin hye. Lantaran suaminya juga berasal dari keluarga yang berada.

            Jalan kehidupan Shin Hye tidak semulus yang terbayang dibenaknya sejak awal. Sebagai manusia biasa, ia tak pernah mencintai suaminya, begitupun dengan suaminya yang bernama Jung Yong Hwa juga tidak pernah merespon sinyal-sinyal penting selama berdekatan dengan Shin Hye. Shin Hye sangat berbeda dengan Yong Hwa, Yong Hwa adalah tipikal lelaki yang dingin namun pekerja keras. Selama 6 bulan ini, shin hye selalu berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya.

Pukul 06.00.....

"Yong Hwa-ya.... Bangun. Bukankah hari ini kau ada meeting penting?." Tanya Shin hye mencoba membangunkan yong hwa. Tangan kanannya memegang bahu yonghwa dan digerakkan agar yonghwa bangun. Perlahan matanya membuka namun bayangannya masih tidak sepenuhnya sadar.

"Seohyun.... Aku masih mengantuk." Tangannya menarik lengan Shin Hye dan memeluknya seolah-olah yang ada dihadapannya adalah Seohyun, kekasihnya. Shin Hye sudah sangat sering mendengar panggilan itu, baginya ia tidak berhak marah karena ia juga tidak pernah mencintai suaminya yang telah diketahui memiliki kekasih pilihannya. Shin Hye tidak memberontak terhadapa perlakuan Yonghwa yang memeluknya hangat. Helaan napasnya terasa YongHwa sehingga ia mulai tersadar. Pelukan itu melonggar.

"Mianhe... Shin Hye. Aku tidak bermaksud untuk macam-macam." Ucap yonghwa langsung bergegas bangkit dari tidurnya dan menuju kamar mandi. Sementara Shin Hye hanya bisa menghela napas dan pergi untuk menyiapkan Pakaian yang akan Yonghwa pakai hari ini.

            Shin hye memberikan pakaian yang akan dipakai untuk Yonghwa, dengan sigap yonghwa menerima pemberian istrinya itu. Lalu Shin Hye membiarkan Yonghwa memakai pakaiannya sementara itu ia bergegas kedapur untuk membuatkan sarapan. Shinhye terkesan sebagai wanita pendiam, jarang sekali menampilkan ekspresi didepan siapapun.

"Kau akan pulang jam berapa?." Tanya Shinhye membuyarkan keheningan diantara mereka berdua. Yonghwa sedikit berdehem sekilas dan menatap shinhye dengan tenang.

"Kau tidak perlu khawatir. Aku hari ini pulang malam, karena ada sedikit keperluan." Jawabnya santai sambil menyantap sarapan yang dibuatkan shinhye. Setelah pembicaraan itu, matanya tidak pernah menatap shinhye lagi. Ia terus fokus pada makanannya.

"Kalau begitu aku ijin menginap dirumah Eomma." Singkat shinhye datar. Yonghwa menoleh namun masih tetap mengunyah makanannya.

"Apa perlu kutemani?." Tawar yonghwa, namun shinhye menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ani.... Aku hanya ingin menghabiskan waktu sendiri sebentar dirumah Eomma. Kau tenang saja, aku mengijinkanmu juga untuk mengajak Seohyun datang kesini selagi aku tidak ada. Itu tidak jadi masalah bagiku lagi." Datar Shinhye disusul dengan senyuman lembutnya. Yonghwa hanya mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.

Dikantor...

            Yonghwa menjalankan meeting dengan baik dikantornya, banyak perusahaan lain yang mau menginvestasikan garapan proyek yang akan dibangun bersama perusahaan yonghwa. Yonghwa memang lelaki pekerja keras. Rekan dekatnya, Lee Jung Shin memberikan berkas langsung pada yonghwa. Namun karena yonghwa masih sangat serius, ia tidak menggubris datangnya Jungshin.

"Annyeong Chingu! Ini berkas yang sudah kurevisi ulang. Kuharap kau tidak mengerjaiku lagi." Seru Jungshin dengan gagahnya. Yonghwa tidak merespon ucapan jungshin hingga membuat jungshin sebal.

Cinta. (Yongshin FF)Where stories live. Discover now