5

1.6K 227 35
                                    

Hai! Maaf lama update.




















Typo? Tandai.




















Petir menyambar disertai dengan deras nya hujan dan angin kencang, tak membuat Jeno beralih dari tempat nya sekarang. Sambil duduk dibalkon kamar nya dan menatap kosong pada langit malam sekarang yang tengah terjadi hujan deras beserta kilat.

Tangan nya memegang sebuah belati yang sudah berlumuran darah segara, tentu nya itu adalah darah nya sendiri. Ia kembali melukai lengan nya yang baru saja diobati oleh dokter Jennie kemarin.

"I hate my life." Bibir pucat Jeno bergerak pelan mengeluarkan kata kata itu

Sendari kecil impian satu satu nya Jeno hanya lah memiliki keluarga yang harmonis dan mendapatkan kasih sayang seorang ayah, namun seperti nya tuhan berkehendak lain.

Sebenar nya Jeno tidak masalah jika ayah nya memang sama sekali tidak bisa memberikan nya kasih sayang. Tapi Jeno berharap ibu nya tidak mengalami nasip yang sama seperti nya.

Lelah, adalah satu kata yang menggambarkan keadaan Jeno sekarang. Seiring nya waktu bejalan keluarga nya bukan semakin membaik tapi semakin hancur, Ayah nya yang selalu mabuk mabukan dan membawai perempuan lain kerumah serta ibu nya yang sering terkena kdrt, pernah kah Jeno berpikir untuk menyerah? Tentu jawaban nya iya. Dia pernah hampir mengantung diri nya sendiri dikamar tapi itu semua ia urungkan saat mengingat jika dia pergi maka ibu nya akan sendirian.

Bagi Jeno Ayah nya itu iblis. Yang tidak punya perasaan dan belas kasihan, sejak kecil Jeno memang selalu menganggumi sosok itu tapi lama kelamaan ia mulai muak dengan semua sikap ayah nya dan mulai muncul kebencian didalam hati nya.

Semua rasa trauma, ketakutan, dan gangguan mental yang ada didalam diri Jeno itu semua disebab kan oleh sang ayah. Saat ayah nya memukuli ibu nya habis habisan dan hampir membunuh nya Jeno ingin sekali menolong ibu nya tapi semua itu terkalahkan oleh rasa takut nya.

Itu adalah awal dari semua gangguan mental nya muncul. Rasa ingin menolong yang begitu tinggi tapi itu semua tidak cukup untuk mengalahkan rasa takut, membuat Jeno terus menyalahkan diri nya sendiri ia terus melukai tubuh nya untuk melampiaskan semua beban hati dan pikiran nya.

Menurut Jeno anak yang penakut seperti nya dan tidak berguna memang harus diberi hukuman, karena itu ia menghukum diri nya sendiri.

Seperti kamar yang tidak dibersihkan maka debu dan kotoran nya akan semakin banyak, begitu juga lah keadaan mental Jeno seiring waktu semakin bertambah. Efek dari ayah yang selalu marah marah sambil melempar barang membuat nya menjadi fonofobia takut terhadap suara suara keras, memicu stres yang tinggi membuat nya sering mengurung diri dikamar mandi sambil menangis. lelah karena terus menangis akhir nya tangisan itu berubah jadi tawa yang begitu keras tapi sangat jelas terlihat tidak ada kebahagian didalam nya, itu adalah dimana awal bipolar nya muncul lalu diiringin dengan Self-Injury sebuah gangguan kejiwaan melukai diri sendiri dengan sengaja, Self-Injury nya akan datang apa bila jeno sangat merasa bersalah pada sesuatu lalu ia akan melapiaskan untuk menyakiti diri nya sendiri, Jeno sering menyebut itu mencari ketenangan agar tidak merasa bersalah lagi jika ia tidak melakukan nya maka Jeno akan merasa panik, gelisah dan tidak nyaman.

Dan itu semua telah ia tanggung sendirian.

"Hehehe lucu." Gumam Jeno sambil tertawa memikirkan masalah hidup nya

Dark In Love || JaemjenWhere stories live. Discover now