The Man Who Came From the Moon

5.6K 277 10
                                    

Jaman dahulu kala, jauh sebelum adanya konsep Shinobi. Ada seseorang yang memakan buah yang bisa memberikan kekuatan chakra. Ia lalu menggunakan kekuatan itu untuk mengakhiri zaman yang penuh dengan kekerasan. Namun semakin lama ia terobsesi dengan kekuatan itu. Bagi orang yang dipilih untuk membela keadilan, manakah yang lebih penting? Cinta atau kekuatan? Konsep yang berbeda dari dua kepercayaan ini menyulut api perang dari generasi ke generasi.

.
.
.

"Hei, kau tahu semua anggota klannya dibunuh.." seorang bocah tambun berbisik sembari menatap target gosipnya. Dua temannya yang lain ikut menatap objek yang dibicarakan.

"Ah itu benar, ibuku bilang kakaknya sendiri yang melakukan itu.." si kacamata menyahut dengan raut wajah serius.

"Ugh seram sekali, lebih baik untuk tidak menyapanya" si tambun itu bergidik ngeri dan mengalihkan tatapan dari bocah yang mereka bicarakan.

"Hee tidak seru, ayo kita bermain saja dengannya." Seorang yang lebih tinggi diantara mereka menyeringai jahil. Ia berniat mengerjai bocah yang menjadi target gosip mereka.

"Kau gila? Aku tidak ikut." Si kaca mata menggeleng kuat sedikit takut dengan aura suram bocah legam disana.

"Hei dengar dulu, kita ejek saja dia, bikin dia marah lalu sensei akan memarahinya" bocah tinggi itu menyuarakan idenya, ide licik yang menarik minat dua temannya yang lain. Sementara itu bocah pirang didekat mereka mendengar semua percakapan tiga sekawan itu. Sedari awal mereka berbicara ia jadi ikut menatap lekat bocah legam dibawah sana.

"Wah ide bagus! Aku ikut-"

"Oy, hentikan itu!" Dengan berani ia berlagak menantang tiga bocah yang badannya saja jauh lebih besar dari si pirang.

"Ha!? Siapa kau?" Bocah tinggi bertanya, tampangnya congkak dan menatap si pirang rendah.

"Aku Uzumaki Naruto! Hokage masa depan!" Si pirang itu memperkenalkan diri menggebu, ia akan melindungi bocah legam itu.

"Ha? Hokage masa depan? Pfftt- baka! HAHAHAHAH!" Tiga bocah nakal itu tertawa terbahak, lucu sekali mereka mendengar mimpi tak berarti si pirang.

"Kagebunshin no jutsu!"

Poof!

Tiga bocah nakal itu terdiam, mereka sedikit terkejut dengan Naruto yang mengeluarkan jutsu bunshin. Asap mulai menipis hingga tampaklah dua bunshin mini sangat sangat mini milik Naruto. Mereka yang awalnya terkejut semakin tertawa terbahak mengejek Naruto.

"Ha??? Pfft HAHAHAHAH!"

"Dasar pecundang!"

Bugh!

Naruto terjatuh, ia tersungkur diatas tanah dengan hidung yang berdarah. Bocah tinggi itu meninju telak pada hidungnya. Sepasang mata legam memperhatikan mereka semua, meski tak dapat mendengar apa yang bocah bocah diseberang nya bicarakan, ia cukup yakin jika mereka bukanlah teman.

The Last {Narusasu Ver}Where stories live. Discover now